Waduh, se-ekstrimku kah situasi nasional apabila pasangan 02 kalah dalam Pilpres 2019 nanti. Sehingga, menjadikan Amin Rais ber-halusinasi terjadinya people power. Atau, ada kepentingan lain sehingga Amien Rais sampai mengucapkan hal itu. Terutama masa depan partai besutannya PAN (Partai Amanat Nasional)?
Ya, hingga mendekati pelaksanaan hajat demokrasi terbesar di Republik ini. Elektabilitas PAN tidak beranjak dari zona merah 4 % ambang batas (elektoral Threshold). Dari beberapa survei yang telah dirilis. PAN hanya mampu menjauhi dari ambang batas margin error sebuah survei 3 % saja.
Partai berlambang matahari terbit ini, sangatlah penting bagi kebedaraan Amien Rais dalam konstilasi politik nasional tanah air. Punahnya, Partai Amanat Nasional sama dengan punanya dirinya dikancah politik nasional.
Kata kaum milenial, Amien Rais jadi galau dengan kenyataan itu. Sehingga berhalusinasi akan terjadi people power.
Ucapan ini, bukanlah menimbulkan ketakutan. Sebaliknya, menjadi lelucon bagi mayoritas khalayak. Pasalnya, sosoknya sangat jauh dari pra-syarat terciptanya sebuah people power.
Amien Rais salah mempersepsikan fakta-fakta dilapangan tentang konstilasi politik kekinian. Apa yang terjadi di medsos dan kenyataan. Tidak bisa ditarik secara linear. Belum lagi mengkalkulasi variabel untuk terjadinya people power.
Sederhananya, siapa Amien Rais itu? Seberapa kekuataannya? Apa yang dimiliki untuk mengerakan masyarakat. Sementara, partainya hari ini sedang terjebak di zona ancaman tidak lolos elektoral threshold.
Sebenarnya, publik tidak juga menghiraukan ucapan itu. Kontroversial yang dilakukan Amien telah menjadikan sikap antipati dikhalayak. Bahkan diinternal Muhammadiyah sendiri kerap sekali Amien dikritik. Padahal Muhammadiyah adalah basis utama PAN.
Dalam konteks Pilpres, tidak sedikit pengurus tingkat Provinsi dan Daerah yang menyeberang ke kubu pasangan nomor urut 01. Tidak hanya itu, kepala daerah dari PAN yang memberikan berseberangan dengan sikap politik Amien Rais dalam memilih calon Presiden.
People Power Versi Amien
Ucapan Amien Rais tentang people power ini. Dalam catatannya, Amien Rais sebenarnya bukan tokoh pergerakaan. Yang hidupnya disel-sel simpul massa. Amien lebih dekat dunia kampus. Yang bergelut pada teori-teori yang sifatnya tekstual.
Apakah, ucapan people power ini lebih pada teoritikal Amien Rais teksbook. Bukan pada fakta empiris fenomena sosial masyarakat.
Memang, kondisi sosial politik menjelang Pilpres tensinya semakin memanas. Dengan mengguatnya polarisasi dukungan. Semakin menarik lagi saat diracik dalam perang media sosial. Tapi semuanya masih dalam kewajaraan dan terkondisikan.
Apakah ini yang menjadi rujugkan ucapakan Amien Rais? Jelas, rujugkan itu jauh dari kenyataan. Hanya halusinasi belaka. Seolah-olah akan terjadi benturan sosial. Dan mengerakan warga melaluka people power.
Sangatlah jauh dari kenyataan, apabila Amien menjadikan diskursus pilpres saat ini dengan people power. Tapi dalam kehidupan demokrasi, ucapan Amien Rais itu sebagai kebebasan dalam berpendapat.