Tradisi Tunjangan Hari Raya atau kerap kali sebut dengan THR menjadi momen yang dinanti-nanti ketika hari lebaran tiba. Pemberian THR kepada anak-anak sudah seperti tradisi yang wajib dilakukan ketika lebaran tiba.
Hal ini menjadi salah satu momen yang dinanti-nanti, dimana anak-anak merasa diperhatikan oleh keluarga dan kerabat. Biasanya THR didapat dari saudara, keluarga, teman, atau tetangga yang dikunjungi pada saat lebaran.
Anak-anak juga sudah sangat menantikan momen pemberian THR ini, yang hanya terjadi satu tahun sekali yaitu ketika hari lebaran tiba. THR dapat menjadi simbol kebahagiaan, kecukupan, dan kehangatan dalam rangka merayakan lebaran idul fitri.
Tradisi ini seperti lebih dinantikan anak-anak dari pada acara maaf-maafan yang identik dengan hari lebaran sendiri. Memberikan THR sendiri tentu dapat dilakukan sebagai bentuk kebahagiaan atau rasa syukur yang diwujudkan dengan memberikan sebagian rezekinya kepada sanak saudara, tetangga, atau anak-anak dari teman.
Namun, tidak semua orang mendapat jumlah THR yang sama untuk setiap tahunnya. Jumlah uang THR cenderung akan menipis setiap tahunnya, karena semakin bertambahnya usia.
Kerap kali dengan bertambahnya usia semakin sedikit pula THR yang didapatkan. Semakin bertambahnya usia, semakin berkurang pula orang yang memberi THR kepada kita, dengan alasan “Kamu udah gede jadi ga usah ya.”
Banyak dari kita yang mengalami hal tersebut secara pribadi, atau mungkin ketika melihat orang-orang disekeliling yang sudah mulai beranjak dewasa. Padahal ketika masih kecil setiap orang seperti sanak saudara atau kenalan, akan memberikan uang THR.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan uang THR menurun setiap tahunya. Pertama-tama, sebagai seorang anak-anak dimana dulu kebutuhannya masih cenderung sederhana, serta anak-anak juga belum paham betul mengenai nilai uang yang didapat.
Oleh karena itu, pada saat masih anak-anak THR yang diberikan berjumah lebih besar. Padahal pada saat anak-anak THR yang didapat akan cederung dikelola oleh orang tua atau bahkan digunakan oleh orang tua.
Namun, ketika kita bertambah usia otomatis kebutuhanpun akan semakin bertambah. Hal tersebut menjadikan nilai uang yang dinilai besar pada saat kita masih kecil, nyatanya tidak terlalu besar ketika kita bertambah dewasa.
Seharusnya semakin bertambahnya kebutuhan kita, THR yang kita dapat harus semakin besar. Meskipun terasa mengecewakan, kita perlu menyadari bahwa perlunya kita untuk semakin menghargai setiap uang yang didapat.
Karena uang tersebut didapat dengan hasil cirih payah yang memberikan THR kepada kita. Penting bagi kita untuk bersyukur terhadap segala sesuatu yang telah diberikan kepada kita.
Lain lagi ketika sudah bekerja, maka kita yang akan membagikan THR alih-alih menerima THR. Karena sudah bekerja maka akan dianggap sudah dewasa, dan sudah bisa mencari uang sendiri.
Lalu sebenarnya mulai dari kapan sih uang THR lebaran mulai menyusut?
Berdasarkan pengamalaman penulis sendiri, uang THR yang didapat menyusut ketika sudah masuk ke jenjang SMA. Orang yang memberikan THR cenderung lebih sedikit, padahal di tahun-tahun sebelumnya masih rajin diberikan.
Namun, ada juga keuntunganya THR yang didapat dari keluarga terdekat cenderung lebih besar dengan nominal seratus atau lima puluh ribu. Nominal ini jarang didapat ketika masih anak-anak dulu, namun jumlahnya tetap tidak banyak, karena berasal dari saudara terdekat.
Bertambahnya usia sering kali diiringi dengan berbagai perubahan, perubahan dalam hal jumlah THR misalnya. Namun, dengan diiringi sikap bijak dan syukur kita dapat menghadapi realitas yang ada. Tetap berusaha untuk yang terbaik, siapa tau tahun depan kita yang akan memmbagikan THR, bukan lagi yang menerima THR.
