Rabu, Oktober 16, 2024

Pentingnya Kesehatan Mental Kita

Rabitha Humairah
Rabitha Humairah
only an ordinary girl pursue a S.I.Kom degree

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan yang menyeluruh, namun sering kali terabaikan. Di tengah kehidupan yang semakin sibuk dan penuh tekanan, penting bagi kita untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dengan cermat.

Pada kesempatan ini, penulis akan mengeksplorasi mengapa kesehatan mental harus ditanggapi dengan serius dan mengapa upaya untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini harus menjadi prioritas dalam masyarakat kita.

Kesehatan mental selalu berkaitan dengan bagaimana seseorang berpikir, merasakan dan berperilaku. Masalah kesehatan mental dapat menimbulkan dampak serius bagi individu dan masyarakat. Penyakit mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma, dapat memengaruhi fungsi  dan kualitas hidup seseorang sehari-hari.

Salah satu penyebab rendahnya kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan mental adalah  stigma yang melekat padanya. Banyak orang merasa malu atau takut  mencari bantuan untuk masalah kesehatan mental. Hal ini dapat memperburuk keadaan karena masyarakat mungkin tidak mendapatkan dukungan yang mereka perlukan.

Kesehatan mental yang buruk dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, hubungan interpersonal, dan produktivitas. Mengatasi stres, mengembangkan keterampilan manajemen emosi, dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan profesional sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Hal tersebut dapat kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan pendidikan sekalipun.

Pendidikan kesehatan jiwa harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Anak-anak dan remaja perlu belajar bagaimana mengenali dan mengelola emosi mereka dan bagaimana mencari bantuan jika mereka mengalami kesulitan. Dalam masyarakat, penting  untuk menciptakan lingkungan yang mendukung di mana orang merasa nyaman untuk terbuka dan berbagi  kesehatan mental mereka tanpa takut dihakimi.

Untuk meningkatkan kesehatan mental, kita harus melawan stigma. Kita perlu menantang stereotip dan memperluas pemahaman kita tentang penyakit mental. Mengganti stigma dengan pengertian, empati, dan dukungan adalah langkah pertama menuju masyarakat yang lebih sadar akan kesehatan mental.

Menjaga kesehatan mental harus menjadi prioritas dan upaya harus dilakukan untuk mengakhiri stigma yang melekat. Dengan menilai dan memprioritaskan kesehatan mental, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara emosional dan psikologis.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian data Riskesdas 2018 menemukan prevalensi gangguan mental berat pada penduduk Indonesia 7% dan Sebagian besar terkontrasi di Bali, Yogyakarta, NTB dan Aceh. Selain itu gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan kecemasan tertinggi 9,8% di Sulawesi tengah, Gorontalo, NTT dan Maluku. Remaja yang depresi kemungkinan besar akan mengalami kondisi ini berkali-kali dalam jangka waktu 6 hingga 12 bulan. Menurut saya, masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak menuju usia dewasa.

Masa remaja dicirikan dengan meningkatnya rasa kelabilan dan rasa cemas terhadap kehidupan yang sedang dijalaninya. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar remaja tidak percaya diri untuk menjalankan kehidupannya. Secara umum sulit membedakan remaja yang mengalami depresi, namun perubahan  pikiran, perasaan, perilaku, dan penampilan dapat mengindikasikan gejala yang mengarah pada depresi. Remaja yang mengalami depresi dengan tingkatan yang parah, akan berisiko untuk melakukan kasus bunuh diri.

Salah satu faktanya yaitu kasus yang sedang beredar menjadi topik pembicaraan di sosial media, yaitu kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiwi Universitas Negeri Semarang (UNNES) di mall Paragon dan mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) di kamar kostnya. Banyak para netizen yang berargumen bahwa kasus tersebut mungkin disebabkan oleh rasa depresi terhadap kehidupan yang sedang dijalaninya.

Gangguan kesehatan mental yang berujung menimbulkan rasa depresi pada remaja, sebagian penyebabnya yaitu tekanan pendidikan, faktor keluarga, menjadi korban bullying, dan permasalahan ekonomi. Remaja dengan gangguan kesehatan mental akan mengalami kesulitan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari akibat gejala gangguan jiwa yang dialaminya Faktor-faktor tersebut akan menjadikan menurunnya motivasi hidup bagi seorang remaja apabila tidak terdapat seseorang yang bisa mendengarkan keluh kesahnya. Dan juga dapat menimbulkan berbagai permasalahan dalam proses pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di masa depan.

Di dunia yang penuh tekanan dan tuntutan tinggi, menjaga kesehatan mental penting dilakukan untuk mencegah kondisi yang berujung pada depresi. Depresi merupakan penyakit serius yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesehatan mental agar tidak berujung pada depresi.  Pertama, penting untuk mengenali dan menerima perasaan dan emosi yang muncul. Seringkali kita cenderung menekan atau mengabaikan perasaan tidak menyenangkan, padahal hal ini justru dapat memperburuk kesehatan mental. Mengenali perasaan tersebut dan membiarkan diri sendiri untuk merasakannya merupakan langkah awal yang penting untuk mengatasi kesehatan mental yang rawan depresi.

Kedua, penting untuk mencari dukungan sosial dan berinteraksi dengan orang-orang yang peduli dan dapat memberikan dukungan emosional. Berbagi perasaan dan pemikiran dengan orang-orang terdekat dapat membantu individu merasa didengarkan dan dipahami. Berpartisipasi dalam kegiatan komunitas, seperti kelompok pendukung atau klub hobi, juga dapat membantu hati merasa terhubung dan tidak sendirian ketika menghadapi masalah kesehatan mental.

Ketiga, menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga atau yoga, dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Tidur yang cukup juga penting untuk mengatur suasana hati dan energi kita. Selain itu, menjaga pola makan seimbang dan menghindari penyalahgunaan zat, seperti alkohol dan obat-obatan, juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan mental.

Keempat, sangat penting untuk mendapatkan bantuan profesional jika merasa kesehatan mental memburuk atau depresi terus berlanjut. Berbicara dengan psikolog atau psikiater dapat membantu memahami penyebab depresi dan menemukan strategi penanganan yang efektif. Terapi kognitif, terapi perilaku, atau pengobatan obat mungkin diperlukan tergantung pada tingkat keparahan depresi yang dialami.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini dalam kehidupan sehari-hari, tiap individu pasti dapat memperbaiki kesehatan mental mereka dan mengatasi depresi. Dengan menerapkan langkah-langkah ini pula kita akan lebih mengenal diri kita sendiri dan memiliki self-awareness.

Rabitha Humairah
Rabitha Humairah
only an ordinary girl pursue a S.I.Kom degree
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.