Zaman saat ini sudah semakin modern, teknologi pun terus berkembang pesat setiap tahunnya. Sebagai generasi masa kini, patutnya kita bersyukur karena hidup pada zaman yang mana segala akses sudah semakin canggih dan dipermudah dengan kemunculan berbagai teknologi yang terus diperbarui untuk menunjang berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Semua orang pasti memiliki aktivitas yang berbeda dalam kesehariannya. Misalnya, dapat kita lihat ketika sedang di jalan pasti semua orang merasakan tiap harinya berpapasan dengan orang yang berbeda diantaranya ada yang menggunakan transportasi pribadi, umum, maupun berjalan kaki. Semuanya memiliki tujuan tempat yang ingin mereka tuju. Teknologi yang dikembangkan meliputi berbagai sektor baik dari segi informasi, komunikasi, transportasi, dan masih banyak lagi.

Salah satu yang akan kita bahas ini dari segi transportasi yaitu hadirnya penggunaan fasilitas pelican crossing sebagai akses bagi pejalan yang ingin menyeberang dan pengatur lalu lintas bagi kendaraan yang sedang melaju. Pelican crossing ini ialah singkatan yang berasal dari kata pedestrian light controlled crossing, berfungsi sebagai fasilitas zebra cross yang dilengkapi dengan mesin tombol yang ditekan tiap kali ingin menggunakannya saat menyeberangi jalan. Fasilitas pelican crossing ini belum menyebar di seluruh Indonesia, tetapi dapat kita temukan di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, dan Semarang. Sebagai warga yang tinggal di Jakarta, saya hanya pernah menyaksikannya di Jakarta belum pernah melihat di kota lainnya.

Efektivitas Pelican Crossing dibanding JPO

Sebelum munculnya fasilitas pelican crossing, kebanyakan tempat yang ditemui menggunakan fasilitas JPO yaitu singkatan dari jembatan penyeberangan orang. Namun, pembangunannya belum merata tidak semua tempat penyeberangan terdapat jembatan. Adanya JPO sangat memudahkan akses bagi semua orang yang ingin menyeberang dari satu sisi ke sisi yang lain. Akan tetapi, JPO masih belum terlalu efektif  jika dibandingkan dengan fasilitas pelican crossing yang memang didukung dengan teknologi masa kini dan pembuatannya yang lebih efisien dari berbagai aspek.

Mengapa demikian? anggaran pembangunan jembatan penyeberangan jauh lebih besar karena membutuhkan material dan tenaga kerja yang melibatkan banyak orang jika dibandingkan dengan fasilitas pelican crossing. Proses yang dibutuhkan untuk membangun jembatan penyeberangan juga akan memakan waktu yang lebih lama sampai berbulan-bulan dibandingkan dengan pelican crossing. Maka dari itu, adanya ide pemerintah untuk menerapkan penggunaan pelican crossing ini bisa dibilang menarik dan cukup efektif untuk diandalkan.

Sebagai salah satu pengguna JPO, saya merasakan jika menaikinya perjalanan menjadi lebih panjang sebab harus naik turun tangga juga saat melewati jembatannya. Terlebih jika jembatannya cukup panjang dan berliku-liku tentunya akan menambah jarak dan waktu yang ditempuh. Sebaliknya, saat menggunakan pelican crossing cukup praktis kita hanya perlu menyeberanginya dengan berdiri di dekat area zebra cross menunggu hingga lampu hijau untuk jalur penyeberangan menyala.

Perannya Guna Keselamatan dan Keamanan Pejalan

Mayoritas pejalan kaki di negara kita ini cukup banyak. Pejalan kaki biasanya memiliki jalur khusus yaitu di area trotoar. Namun, tidak semua jalanan memiliki area trotoar sehingga kondisinya bisa membahayakan karena tidak adanya batasan jarak antara pejalan kaki dengan pengendara.

Bahkan seperti yang bisa kita lihat, sering kali terjadi adanya pengendara yang semena-mena terhadap pejalan kaki. Mereka meremehkan begitu saja dan tidak peduli dengan keselamatan orang lain yang ada di jalanan. Hal ini tidak boleh dibiasakan karena bisa membahayakan keselamatan seseorang dan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Maka dari itu, pemerintah perlu memperhatikan sarana dan prasarana publik agar masyarakat bisa merasa aman salah satunya dengan penyediaan fasilitas penyeberangan seperti pelican crossing.

Fasilitas ini biasanya disediakan di area jalan yang luas dengan arus kendaraan berkecepatan tinggi. Pelican crossing ini dipasang menyatu dengan rambu lalu lintas sehingga bagi penyeberang harus fokus dengan lampu pada pelican crossing sedangkan pengendara fokus pada rambu lalu lintas. Lampu pada pelican crossing ini ada dua warna yaitu merah dan hijau.

Saat warna hijau menyala artinya pengendara dipersilakan menyeberang sampai sebelum warna merah menyala yang berarti tidak diperbolehkan menyeberang. Ketika lampu hijau pada pelican crossing menyala yang biasanya akan berlangsung kisaran 20-30 detik berbeda-beda di setiap tempatnya, maka rambu lalu lintas akan berwarna merah yang berarti semua pengendara baik motor ataupun mobil harus berhenti sehingga tidak akan bertabrakan.

Dengan adanya fasilitas ini, akan membuat pejalan kaki yang ingin menyeberang tidak perlu merasa khawatir atau takut terhadap kendaraan ramai yang lewat. Tak hanya bagi pejalan kaki, adanya pelican crossing ini pun akan membantu menertibkan pengendara yang lewat sesuai dengan rambu lalu lintas yang menyala.

Bahkan, apabila pengguna jalan bisa terus disiplin akan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, perlunya kesadaran dari setiap masyarakat agar mematuhi segala peraturan yang sudah ditetapkan. Kesadaran diri akan pentingnya mematuhi peraturan ini tak hanya berdampak baik untuk diri sendiri, tetapi juga berpengaruh untuk orang lain, masyarakat, bahkan negara kita sendiri.