Menurut sumber dari UKMINDONESIA.ID, media sosial telah memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan penjualan UMKM, salah satu dampak positifnya ada pada saat pandemi COVID-19 melanda dunia, pada saat itu para UMKM memanfaatkan teknologi digital, dari yang sebelumnya hanya mengandalkan pemasaran konvensional, kini mulai beralih ke platform ecommerce dan media sosial, dalam era digital ini, media sosial telah menjadi alat yang sangat berpengaruh bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan produk mereka.
Baso Tahu Jun yang merupakan salah satu pelaku UMKM di bidangkuliner, berlokasi di Kedai Icip-Icip Villa Duta, telah mendapatkan dampak besar dari media sosial, berawal dari adanya influence yang me-review produknya, tidak disangka dari konten tersebut mendapat banyak respon positif hingga viral di media sosial, hasil dari viralnya konten tersebut membuat banyak tawaran liputan dari beberapa stasiun televisi swasta berdatangan, hal ini membuat jangkauan pasarnya lebih luas, sehingga dapat menaikkan pendapatan yang menguntungkan.
Bukan hanya Baso Tahu Jun, juga para pelaku UMKM sekitarnya pun merasakan dampaknya, dari viralnya Baso Tahu Jun di media sosial telah membuka peluang yang besar bagi para pelaku UMKM di Kedai Icip-Icip, sehingga berdampak pada perekonomian UMKM tersebut.UMKM dapat memaksimalkan peluang yang ditawarkan oleh media sosial ini.
Oleh karena itu, penggunaan media sosial secara efektif dan terarah menjadi salah satu kunci kesuksesan UMKM di era digital, seiring dengan viralnya bisnis, tantangan pun mulai bermunculan. Untuk memenuhi permintaan yang tinggi, Bapak Ajun harus menambah karyawan dan memperbanyak produksinya, disisi lain, ia juga berusaha menjaga kualitas produk agar tidak menurun meski dalam jumlah produksi yang besar.
Bapak Ajun menerapkan beberapa strategi agar bisnisnya tetap stabil meski tengah viral, salah satunya adalah dengan menjaga interaksi dengan pelanggan melalui media sosial maupun secara langsung, membalas setiap pesan dan komentar dengan ramah, serta memberikan bonus untuk mempererat hubungan dengan konsumen.
Menghadapi persaingan ketat dalam industri makanan, Baso Tahu Jun memaksimalkan penggunaan platform media sosial untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan, selain itu, strategi media sosial yang melibatkan testimoni dan ulasan pelanggan turut berperan dalam mendorong penjualan, calon pembeli cenderung lebih tertarik untuk mencoba produk yangmemiliki ulasan positif, sehingga mereka lebih percaya untuk membeli produk.
Menurut sumber dari Jurnal Pengabdian Dharma Laksana juga menyoroti bahwa media sosial mempermudah UMKM dalam memasarkan produk secara efektif, dengan menggunakan media sosial, UMKM tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga membangun relasi lebih dekat dengan pelanggan, strategi ini terbukti efektif dalam menarik perhatian konsumen secara online dan mendorong pertumbuhan penjualan, dengan memanfaatkan platform seperti Instagram, Tiktok, YouTube, Facebook dan Transmedia. UMKM seperti Baso Tahu Jun dapat memperkuat pemasaran mereka dan menjangkau lebih banyak konsumen.
Dari viral nya pelaku UMKM seperti bapak Ajun adalah bukti nyata bahwa kesuksesan tidak hanya didapatkan oleh mereka yang memiliki modal besar atau akses luas. Era digital saat ini sangat membantu para pelaku UMKM, tetapi bukan dengan hal yang mudah kita dapat terbantu oleh kemajuan digital, dibalik itu semua, para pelaku harus memiliki ciri khasnya masing-masing, karena kemajuan digital hanyalah sebagai pembuka jalan saja.
Hal yang harus dipertahankan khususnya dalam usaha UMKM makanan dan minuman adalah menjaga cita rasa, pelayanan, efisiensi waktu dalam penyajian dan pelayanan, karena sudah banyak terjadi beberapa pelaku usaha yang berkembang pesat karena kemajuan digital dalam hal media sosial, dengan mereka merasa sudah dikenal oleh banyak orang dan diminati, membuat mereka terlena dan tidak meningkatkan pelayanan, mempertahankan cita rasa, mereka merasa puas dengan keuntungan yang mereka dapatkan.