Sabtu, April 20, 2024

Pengajaran Kesusastraan Periode Orde Baru Terhadap Peserta Didik

Astri Pangesti
Astri Pangesti
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Selama ini pendidikan yang dilaksanakan kepada peserta didik adalah sebatas bagaimana menciptakan peserta didik yang mempunyai pengetahuan yang banyak, tanpa harus menerapkan pengetahuannya tersebut. Tetapi, perlu diingat bahwa untuk bisa mengaplikasikan itu diperlukan pengetahuan serta hafalan atas ilmu tersebut. Sehingga pengetahuan yang dimiliki tidak sebatas pada sifat normatif saja tetapi harus di implementasikan pada kehidupan sehari-harinya.

Tulisan ini sangat disarankan untuk para peserta didik baik ranah pendidik Bahasa dan Sastra Indonesia maupun ranah pendidik di luar Bahasa Indonesia. Kita akan mengetahui mengenai kesusastraan Indonesia pada periode orde baru. Sebelum lanjut mengenai kesusastraan Indonesia periode orde baru, kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari kesusastraan.

Kesusastraan berarti karangan yang indah. Namun, pemahaman kesusastraan sekarang sudah sangat luas, tidak hanya mencapai makna eksternal, tetapi juga wawasan spiritual. Pengajaran sastra Indonesia di berbagai jenjang pendidikan selama ini sering dianggap kurang penting oleh para guru, apalagi guru yang pengetahuan dan apresiasi sastranya rendah. Hal itu, dengan adanya memperdalam kesusastraan Indonesia kita bisa mengedukasi masyarakat melalui karya sastra agar kembali cinta pada identitas serta budaya tanah air yang menawan dan kaya.

Selain itu, sastra juga salah satu pelajaran yang diinduki oleh mata pelajaran Bahasa Indonesia, sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi sudah terdapat pembelajaran sastra di sekolah. Sastra juga merupakan ungkapan ekspresi manusia yang diutarakan pada karya sastra melalui pemikiran dan pengalaman yang dapat membentuk hasil tulisan yang indah dengan menggunakan bahasa yang baik dan sesuai dengan peraturan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Ketika kita berbicara tentang perkembangan sastra, kita harus berbicara mengenai sejarah sastra. Eksistensi sastra Indonesia tidak terlepas dari sejarah yang menciptakan dan memeliharanya. Kehidupan dari awal sastra Indonesia sampai sekarang sangatlah marak. Banyak sastrawan yang lahir di setiap era dan memiliki bentuk berbeda dengan era sebelumnya.

Perkembangan sastra Indonesia terdiri dari beberapa periode diantaranya periode sebelum kemerdekaan, periode pasca kemerdekaan, periode orde baru, serta periode reformasi hingga sekarang. Tujuan dari keberadaan periode sastra yaitu untukmemudahkan perkembangan sejarah sastra di Indonesia. Selain itu, periode sastra sangat penting bagi para sastrawan disaat menciptakan suatu karya sastra. Mereka pastinya akan bisa melihat cakrawala sastra dari lahirnya hingga sekarang dengan sangat jelas.

Di era orde baru, kesusastraan dan kesenian di Indonesia terus tumbuh dan berkembang secara kokoh. Berbeda dengan masa sebelumnya, kesusastraan Indonesia pada masa ini mencapai tahap awal yang nyaris tidak terkalahkan.  Pada periode ini, terjadi perdebatan antara pemahaman kesusastraan atas konteks sosial-historis yang saling bersangkutan. Karya sastra yang dihasilkan pada masa orde baru mengangkat masalah konsep kehidupan sosial masyarakat yang memuat kritik sosial, politik, dan budaya. Bahasa yang digunakan juga merupakan bahasa yang realistis. Namun, karya sastra masa reorganisasi penuh dengan aturan yang ketat dan dipengaruhi oleh aktivitas politik.

Sastrawan pada periode orde baru juga mengikuti perkembangan zaman yang dituntut dengan adanya keberanian dan kreativitas untuk selalu berkarya. Pada periode ini karya sastra perfilman berkembang sangat pesat dan memiliki wawasan estetik yang bertemakan cinta dan kisah kehidupan yang didasari kemajuan ekonomi dan hidup yang indah bagi masyarakat sehingga memberikan rasa kebahagiaan bagi siapapun yang membacanya.

Dengan demikian, pembelajaran sastra di sekolah membutuhkan guru yang profesional mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Motivasi dan metode pembelajaran sastra yang bervariasi akan meningkatkan antusiasme siswa untuk lebih memahami dengan mudah tentang kesusastraan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Erowati, Rosida, dan Ahmad Bahtiar.Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Astri Pangesti
Astri Pangesti
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.