Kebijakan pendidikan Indonesia selalu mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan kebutuhan zaman dan kebijakan dari setiap mentri pendidikan. Seperti di era Nadhiem Makarim pendidikan Indonesia mengalami perubahan yang signifikan berbagai program maupun kebijakan yang telah dikeluarkan. Walaupun tak sedikit kebijakan yang dikeluarkan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dan masih banyak persoalan-persoalan pendidikan yang masih belum teratasi dengan sempurna.
Persoalan pendidikan di Indonesia menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi mentri selanjutnya walaupun pada akhir masa jabatannya, Nadiem Makarim meninggalkan warisan berupa inovasi-inovasi signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia, namun juga menghadapi tantangan besar yang memerlukan perhatian dan solusi untuk mengatasinya.
Mengatasi persoalan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilakukan hanya oleh kementerian yang membidangi saja, dalam pelaksanaannya tentu harus melibatkan seluruh elemen masyarakat agar keterwakilan suara atau aspirasi masyarakat bisa tersampaikan. Dari beberapa pergantian kebijakan pendidikan yang menjadi highlight diakhir masa jabatan Nadiem Makarim sebagai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) seperti Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar, Pengelolaan Dana Bos (Bantuan Operasional Sekolah), Kesejahteraan Guru dan masih banyak yang lainnya.
Dari persoalan tersebut menjadi tantangan mencari cara untuk mengatasinya, sehingga perlu adanya langkah-langkah dalam memperbaiki mutu pendidikan Indonesia. Bukan berarti kebijakan yang sudah terlaksana sepenuhnya menjadi langkah yang salah. Namun pendidikan Indonesia harus memiliki peta jalan yang konkrit untuk menuju perbaikan mutu pendidikan.
Langkah-langkah strategis dalam perbaikan mutu pendidikan untuk menuju pendidikan Indonesia yang berkualitas ada beberapa aspek diantaranya, Penguatan kurikulum, Peningkatan Kualitas Guru, peningkatan Kualitas Pembelajaran, dan Pemerataan Akses Pendidikan.
Penguatan Kurikulum merupakan bertujuan untuk mingkatkan kualitas pendidikan, karena kurikulum memiliki peranan penting dalam mencetak generasi masa depan. Indonesia sudah beberapa kali mengganti kurikulum melalui kebijakan setiap menterinya. Pergantian kurikulum ini menimbulkan persoalan baru dalam dunia pendidikan.
Sebenarnya bagus-bagus saja pergantian kurikulum dengan melihat kebutuhan zaman. Meskipun mengalami berbagai pembaruan dan perbaikan masih memiliki kekurangan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih efektif dan relevan. Untuk mengatasi kekurangan tersebut harusnya kurikulum pendidikan indonesia mempunyai pakem yang relevan ketika diimplementasikan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan mampu mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjadi individu yang kompeten dan berkarakter.
Peningkatan Kualitas Guru langkah penting dalam memperbaiki sistem pendidikan secara keseluruhan. Guru yang berkualitas tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, tetapi juga mampu menginspirasi dan memotivasi siswa untuk belajar. Upaya dalam meningkatkan kualitas dengan mendorong pelatihan yang berkelanjutan bagi guru untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang mata pelajaran yang diajarkan serta metode pengajaran yang efektif.
Serta memberikan kenaikan gaji dan tunjangan yang layak untuk meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja guru, bisa juga dengan memberikan insentif terhadap kinerja bagi guru yang mampu menunjukkan dedikasi dan hasil yang luar biasa, baik dalam hal prestasi peserta didik maupun kontribusi terhadap sekolah. Dengan hal tersebut tentu kualitas guru dapat terpenuhi dan mampu mendongkrak pendidikan indonesia kearah yang lebih baik lagi. Dengan dukungan dari program tersebut, guru-guru juga dapat memotivasi siswa untuk menggali potensi penuh mereka dan menjadi pemikir yang mandiri dan kreatif.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran setelah memastikan kesejahteraan guru, selanjutnya memastikan bahwa siswa mendapatkan kualitas pembelajaran. Mulai dari sarana dan prasarana juga harus mendukung bagaimanapun kenyamanan menjadi hal utama untuk menfasilitasi peserta didik menimba ilmu. Kemudian proses pembelajaran melibatkan peserta didik dalam interaksi di kelas, mendorong pembelajaran kolaborasi untuk memecahkan permasalahan.
Memberikan ruang bagi peserta didik untuk berkreasi dan berinovasi melalui proyek dan tugas menantang. Pengajaran yang mendorong berpikir kritis dan kreatif akan membuat pembelajaran menjadi lebih aktif dan interaktif. Peserta didik akan lebih terlibat dalam proses belajar, berdiskusi, dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka. Dengan pondasi berpikir kritis dan kreatif yang kuat, generasi mendatang akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, membawa kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Pemerataan Akses Pendidikan penting untuk diperhatikan oleh pemangku kebijakan bahwa masih banyak terdapat infrastruktur pendidikan yang menjadi PR, khususnya pendidikan di daerah terpencil. Perlu sentuhan pemangku kebijakan untuk memberikan fasilitas yang mewadai ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Termasuk memberikan dukungan beasiswa dan bantuan untuk mengurangi hambatan finansial dalam mengakses pendidikan. Termasuk fasilitas asrama bagi peserta didik yang perekonomiannya berada di garis kemiskinan. Kebijakan tersebut penting dilakukan untuk memberikan pemerataan pada peserta didik.
Implementasi langkah-langkah ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat luas. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, diharapkan mutu pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi mendatang. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, diharapkan akses pendidikan dapat merata di seluruh Indonesia, sehingga semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan yang berkualitas dan mewujudkan potensi mereka sepenuhnya.
