Pada tahun 2024 ini, dengan kemajuan teknologi dan pergeseran tren dalam industri game, terdapat pertanyaan tentang keberlanjutan sebuah game seringkali muncul. Osu!, sebuah game ritme yang memiliki basis penggemar yang kuat, tidak lepas dari pertanyaan tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan mencari tau apakah Osu! benar-benar berada dalam masa “dead game“, serta mengapa persepsi ini muncul dan bagaimana komunitas Osu! bereaksi terhadapnya.
Apa itu Osu?
Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu Osu!. Osu! merupakan permainan ritme yang dibuat oleh Dean “peppy” Herbert pada tahun 2007. Dengan basis penggemar yang besar, Osu! enantang pemain untuk melakukan gerakan yang sesuai dengan irama musik yang dimainkan, serupa dengan permainan ritme lainnya seperti pada Game Guitar Hero atau Dance Dance Revolution. Osu! memiliki komunitas yang aktif dan beragam, serta terus berkembang dengan adanya konten-konten baru yang diperbarui secara berkala.
Apa itu “Dead Game”?
“Dead game” adalah kondisi dimana suatu game kehilangan komunitas dan pemainnya secara masif yang menyebabkan game tersebut tidak ada yang memainkannya lagi karena beberapa alasan. Sehingga, membuat game tersebut sepi peminat dan membuat game tersebut mati.
Benarkah Osu! dalam Masa “Dead Game”?
Pertanyaan apakah Osu! berada dalam masa “dead game” muncul karena beberapa alasan. Pertama, beberapa orang menganggap bahwa popularitas Osu! telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, dengan jumlah pemain yang tidak lagi sebanyak dulu lagi. Selain itu, adanya game-game ritme lain yang muncul dengan konsep dan fitur yang lebih unik juga menjadi faktor yang memunculkan persepsi bahwa Osu! kehilangan daya tariknya.
Namun, banyak dari mereka yang terlibat langsung dalam komunitas Osu! menolak pandangan ini. Mereka menunjukkan bahwa meskipun mungkin ada perubahan dalam jumlah pemain atau popularitas, komunitas Osu! tetap aktif dan dinamis. Turnamen, acara-acara streaming, kontes-kontes, dan berbagai inisiatif lainnya terus diadakan oleh komunitas Osu!, menunjukkan bahwa game ini masih memiliki daya tarik yang kuat bagi banyak orang dan menjadi tetap hidup.
Menurut saya sendiri, Osu! Bukan merupakan “dead game” karena masih banyak content creator atau streamer yang masih memainkan dan mempromosikannya secara tidak langsung. Sehingga, membuat komunitas Osu! masih bertahan hingga saat ini walaupun game ini sudah sangat lama. Interaksi antar pemain dan terdapat fitur untuk membuat suatu Beatmap sendiri, membuat konten yang diberikan tidak ada habisnya dan saya juga masih memainkannya hingga saat ini.
Reaksi Komunitas Osu!
Komunitas Osu! telah menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi pandangan bahwa Osu! berada dalam masa “dead game“. Mereka terus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk mempromosikan game ini kepada orang lain, serta memberikan support dan motivasi bagi sesama pemain.
Selain itu, para pengembang juga terus menghadirkan pembaruan fitur dan konten-konten baru untuk memperbarui pengalaman bermain Osu! Sehingga tidak monoton.
Kesimpulannya, meskipun ada beberapa pandangan bahwa Osu! berada dalam masa “dead game“, komunitas dan penggemar game ini masih tetap aktif dan bersemangat. Osu! terus menarik minat para pemain game ritme dari berbagai belahan dunia, dan komunitasnya terus berkembang dengan adanya berbagai kegiatan yang diadakan secara teratur.
Oleh karena itu, walaupun mungkin ada fluktuasi dalam popularitas, Osu! masih memiliki tempat yang istimewa dalam dunia game ritme dan terus menjadi game favorit bagi para penggemarnya.