Minggu, Oktober 13, 2024

Nuansa Belajar Menggunakan E-Learning

Muh Imam Rosyadi
Muh Imam Rosyadi
Penulis lepas - Tim Redaksi Visionergroup.id

Majunya perkembangan teknologi di era ini sudah merambat ke dunia pendidikan. Sebagai seorang sarjana atau yang sedang berada dalam perjuangan mendidik, patutnya memikirkan bagaimana membuat efektifnya program pembelajaran. Salah satu tawaran yang diberikan dalam hal ini adalah E-learning, yang mana pembelajaran di kelas bisa dialihkan ke dunia maya.

Tidak hanya pembelajaran di dunia maya yang ditawarkan, namun tes dan pengumuman nilai juga bisa dilakukan. E-learning sendiri bisa diartikan sebagai proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya memanfaatkan internet.

Menurut Rosenberg (2001) menekankan bahwa E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. E-learning dalam makna yang lebih luas dapat menjurus kepada pembelajaran formal dan informal.

Penggunaan E-learning secara formal adalah seperti kegiatan pembelajaran yang struktur yaitu dengan acuan kurikulum, rpp, dan silabus, serta adanya tes sebagai tahap evaluasi yang sudah terjadwal. Biasanya bentuk penggunaan E-learning dalam pembelajaran formal dilakukan di sekolah atau universitas yang di mana guru atau dosen mempunyai halangan untuk mengajar di kelas secara langsung atau tumbuhnya kesadaran bahwa sistem pembelajaran di kelas bisa dialihkan ke dunia maya.

E-learning yang secara informal bentuknya lebih sederhana dalam praktik penggunaannya dan interaksinya, biasanya menggunakan mailing list atau website lain guna untuk mensosialisasikan program.

Dengan adanya cara yang dirasa efektif ini membuat pengajar lebih mudah dalam mengontrol anak didik melalui tugas yang diberikan, di sisi lain dari efektifnya hal ini adalah nilai langsung bisa dilihat oleh anak didik tersebut.

E-learning juga memberikan akses bagi penggunanya untuk mengunggah dan mengunduh materi yang ada di dalamnya, hal ini bisa memberikan kesempatan pengguna untuk mengembangkan materi dari berbagai sumber. Dengan adanya E-learning diharapkan tidak ada laginya istilah “ketinggalan materi” karena jika pengajar tidak bisa masuk ke dalam kelas maka bisa mengalihkannya ke E-learning.

Namun, dampak yang kurang baik dari hal ini adalah kurangnya perhatian dari pengajar karena kurangnya pertemuan atau bertatap muka dan mengajar secara langsung di kelas, hal ini menunjukkan kesan bahwa E-learning seolah hanya memberi pelatihan daripada pendidikan.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini juga harus diiringi dengan kesadaran mengambil sesuatu yang positif darinya. Kontrol seorang pengajar kepada anak didiknya juga penting dalam perkembangan anak. Kontrol pengajar melalui kegiatan pembelajaran dengan E-learning kurang maksimal karena yang dilihat hanya hasil dari apa yang dievaluasi seperti hasil ujian.

Hal ini juga harus diimbangi dengan kontrol langsung di dalam kelas. Masalah yang dihadapi dalam mengembangkan E-learning ini adalah sulitnya memberikan pemahaman jika akan lebih mudah mengatur jadwal melalui E-learning dan terlebih memberikan pemahaman kepada orang awam yang menganggap hal semacam ini adalah kerumitan serta membingungkan.

Penulis sendiri dalam kegiatan pembelajaran di kampus sudah terbiasa menggunakan E-learning. Sejauh ini berjalan efektif dalam pembelajaran namun secara pengamatan, mahasiswa tidak lebih lanjut lagi dalam mengaksesnya jika mata kuliah sudah rampung. Kesadaran bahwa teknologi akan membawa kemudahan di dalam bidang pendidikan harus ditanamkan.

Betapa mudahnya fasilitas yang ditawarkan untuk hal ini, mulai dari percakapan online tanpa melihat batas wilayah, materi pembelajaran yang bisa diakses di mana saja, serta fasilitas internet yang semakin murah dan berkualitas, pendidikan juga harus mengikuti arus kemajuan yang positif jika ingin maju.

Namun, dengan kemajuan bidang teknologi dalam pendidikan akan merubah peran pengajar yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, dalam masa ini dituntut mengetahui teknik pembelajaran berbasis ICT (information, communication, technology), hal lain yang menjadi masalah saat kemajuan teknologi di bidang pendidikan adalah kurang meratanya sumber daya manusia dan fasilitas yang mendukung hal ini, seperti realita yang bisa kita lihat di beberapa daerah belum adanya fasilitas listrik yang tentunya pembelajaran menggunakan E-learning belum bisa digunakan.

Dengan adanya kemajuan di bidang ini maka akan merubah beberapa hal, semisal pada awal mula guru dijadikan sebagai sumber belajar, namun dengan kemajuan ini sumber informasi sudah tersedia di mana saja sehingga pelajar dengan leluasa mengembangkan materi yang didapat.

Perubahan lain adalah yang awalnya media hanya terbatas seperti papan tulis berganti menjadi media berupa komputer, audio, video, internet. Tuntutan zaman memang harus diikuti supaya eksistensi hal yang diperjuangkan tetap bisa bertahan bahkan maju. Yang perlu diingat dalam penggunaan E-learning dalam pembelajaran adalah melihat fasilitas kelayakan yang dimiliki, seperti adanya fasilitas internet, infrastrukur pendukung, sumber daya manusia yang paham dan menguasai bidang TIK yang nantinya bisa dijadikan sebagai admin untuk mengelola program.

Penggunaan E-learning sendiri pun juga ditelisik kebutuhannya, apakah untuk tambahan, pelengkap, atau pengganti dalam pembelajaran. Semua itu kembali kepada kebijakan dan kebutuhan dari pengguna.

Muh Imam Rosyadi
Muh Imam Rosyadi
Penulis lepas - Tim Redaksi Visionergroup.id
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.