Membaca karya Prof Hasan tentang sejarah tradisi intelektual yang telah menghilang membuat saya terkagum-kagum, ternyata pernah ada tradisi yang mampu membuat ummat ini disegani kawan maupun lawan . Sebagai Bangsa yang memiliki peradaban yang besar. Munazarah adalah debat terbuka yang dilakukan oleh kaum cendikiawan ketika itu. pada masa dinasty Umayyah hingga akhir dinasti Abbasiyah. Munazarah ini merupakan media para cendikiawan untuk saling berdiskusi, debat ilmiah adu argumentasi mempertahankan pendapat hingga melalui kegiatan ini banyak lahir ulama-ulama besar sebagai pembaharu dan memiliki kontribusi bagi kemajuan peradaban Islam sesungguhnya. di antaranya adalah Imam Syafii yang beradu argument dengan pengikut aliran Mu’tazilah, Imam al Ghazali yang gigih menentang aliran kalam, namun mereka para ulama-ulama itu memiliki kelapangan hati dan kemurnian jiwa mereka memiliki kesadaran yang mendalam atas perbedaan pendapat di antara mereka. dan perbedaan tersebut bukan untuk saling membenci dan menghujat satu sama lain melainkan mereka menghargai argumentasi dan pendapat yang berbeda dari mereka.kian lama tradisi ini ditinggalkan, karena telah bercampur dengan mudharat, banyak di kalangan mereka tidak dapat menyikapinya dengan baik, mereka menggunakan Munazarah ini untuk menjatuhkan lawan, menghujat, membenci dan bahkan berujung saling membunuh, kemudian melalui konsensus para ulama ketika itu, menilai bahwa tradisi ini sudah semakin tidak relevan dan efektif untuk dilakukan karena Mudharatnya lebih besar dari pada mamfaatnya. Pada akhirnya tradisi inipun hilang perlahan-lahan….
kesimpulannya, Tradisi Munazarah ini memiliki dua mata pedang, berpangruh positif sekaligus negatif, tergantung bagaimana manusia yang melakoninya …
melihat debat di Media Sosial hari ini, dengan segala mudharat-mudharatnya, boleh dibilang seper sekian mamfaatnya, dan itu sangat kecil sekali dirasakan, saya melihat hal tersebut sama persis seperti apa yang terjadi pada ribuan tahun yang lalu. jika kita ingin dan berani…BANGSA INDONESIA MELALUI PEMERINTAH..Boikot terus Media sosial yang berdampak buruk, menyebabkan disintegrasi, kebencian, propaganda, menyudutkan pihak lain dan sebagainya…!!!SAYA PIKIR…KITA HARUS BERANI