Pandemi Covid-19 yang tak kunjung henti berhasil menarik perhatian para ilmuwan sains untuk memprediksi akhir dari pandemi. Dengan menggunakan model matematika diferensial SIR, para ahli memperkirakan bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir pada 28 Juli 2020. Berdasarkan data yang dilansir dari CNBC Indonesia, prediksi Covid-19 ditampilkan pada grafik berikut.
Sumber: dokumen Singapore University of Technology and Design (SUTD)
Sayangnya, prediksi tersebut dinyatakan dengan akurasi negatif yang berarti tingkat keakuratannya masih diragukan, bahkan pada pertengahan tahun 2021 pun pandemi Covid-19 nyata keberadaannya. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, pemodelan matematika diferensial SIR (Susceptible, Infected, Recovered) memiliki peran signifikan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Model SIR menjadi acuan bagi pemerintah untuk melakukan beberapa tindakan signifikan. Keikutsertaan pemerintah sangat penting dalam menanggapi dan mewujudkan akhir dari pandemi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ditetapkan pada 31 Maret 2020.
Selain itu, pemerintah juga membuat beberapa kebijakan lain untuk menurunkan mobilitas masyarakat, seperti menerapkan sistem lockdown pada daerah-daerah tertentu, memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat, dan memberikan vaksinasi massal gratis untuk seluruh masyarakat. Belum lama ini, basis pengetatan masyarakat, PPKM, tetap diberlakukan mulai 24 Desember 2021 – 3 Januari 2022, menyesuaikan mekanisme natal dan tahun baru 2021 – 2022 (Liputan 6, 2021). Segala ikhtiar yang dilakukan guna meminimalkan penyebaran virus corona.
Menanggapi kebijakan pemerintah, masyarakat juga turut mengambil peran dalam menyinergikan peraturan-peraturan tersebut. Dengan upaya mengurangi penyebaran virus, seluruh insan diharuskan mengurangi aktivitas di luar rumah.
Salah satu peran dari prediksi model SIR yang sekaligus mendukung pemerintah adalah membantu proses adaptasi masyarakat. Dengan keadaan yang berbeda dengan situasi normal, rakyat bisa melakukan berbagai aktivitas agar tidak jenuh, seperti berolahraga, melakukan perawatan diri, mendekorasi kamar, dan menonton film (News FKP Universitas Airlangga, 2021). Tak hanya itu, model diferensial SIR kiranya bisa menjadi pegangan atau modal bagi masyarakat untuk selalu mewaspadai dan mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
Hasil prediksi akhir dari pandemi memberikan tantangan tersendiri bagi para ilmuwan, peneliti, ataupun akademisi. Data yang telah didapatkan dijadikan acuan dalam memberikan pengaruh positif bagi kelompok akademis untuk terus merekonstruksi prediksi awal sehingga mencapai akurasi positif.
Berdasarkan laporan Kompas, Anggota Aliansi Ilmuwan Indonesia untuk Penyelesaian Pandemi, Sulfikar Amir, Ph.D, memprediksi bahwa dalam setahun kedepan, tahun 2022, Indonesia akan relatif bebas dari pandemi setelah melalui tiga fase skenario pasca pandemi, yaitu suppression, stabilization, dan normalization. Untuk mencapai hasil yang akurat, tentunya dibutuhkan pula partisipasi masyarakat.
Masyarakat harus menaati protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, menjaga kebersihan, dan menghindari kerumunan. Data yang dilansir dari Suara menyebutkan tingkat kepatuhan memakai masker di beberapa tempat umum cenderung rendah (<60%), contohnya restoran (15,1%), rumah (12,9%), tempat olahraga publik (10,6%), jalanan umum (9%), dan tempat wisata (8,7%), terpantau melalui database BLC (Bersatu Lawan Covid). Maka dari itu, model SIR menantang masyarakat untuk bahu-membahu mewujudkan akhir pandemi Covid-19.
Walaupun segala usaha telah dilakukan oleh seluruh kalangan, masih terdapat faktor lain yang menyebabkan ketidakakuratan data prediksi. Adysha Citra Ramadani dalam Republika (2021) menyatakan, “Dunia saat ini sedang dalam kewaspadaan tinggi menyusul munculnya strain SARS-CoV-2 baru yang dikenal sebagai varian omicron. Meski begitu, hingga saat ini varian delta masih bertanggung jawab atas mayoritas kasus Covid-19 di dunia”.
Munculnya varian baru melalui hasil mutasi Covid-19, seperti varian delta dan omicron merupakan kejadian yang sulit untuk diantisipasi. Meskipun begitu, model diferensial SIR memberikan peran signifikan dengan partisipasi aktif dan positif dari seluruh civitas bangsa Indonesia demi mewujudkan akhir dari pandemi.
Daftar Pustaka
Fadhilah. (2021, September 2). Ilmuwan Prediksi Pandemi di Indonesia Berakhir Setahun Lagi, Ada 3 Fase Penting. https://www.kompas.tv/article/207763/ilmuwan-prediksi-pandemi-di-indonesia-berakhir-setahun-lagi-ada-3-fase-penting. (Diakses 26 Desember 2021)
Franedya, R. (2020, Mei 8). Prediksi & Skenario Covid-19 RI: Oktober Pandemi Selesai! CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200507215009-37-156976/prediksi-skenario-covid-19-ri-oktober-pandemi-selesai. Diakses 12 Desember 2021.
Nisa, I. S. (2021, Maret 31). Kegiatan di Masa Pandemi Covid-19. http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1184-kegiatan-di-masa-pandemi-covid-19. (Diakses 26 Desember 2021)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Ramadani, A. C. (2021, November 30). Muncul Varian Omicron, WHO: Varian Delta Masih Mendominasi. https://www.republika.co.id/berita/r3c3ch463/muncul-varian-omicron-who-varian-delta-masih-mendominasi. (Diakses 26 Desember 2021)
Rossa, V. (2021, Juli 23). Satgas Covid-19: Tingkat Kepatuhan Masyarakat Menggunakan Masker Masih Naik Turun. https://www.suara.com/lifestyle/2021/07/23/094449/satgas-covid-19-tingkat-kepatuhan-masyarakat-menggunakan-masker-masih-naik-turun?page=all. (Diakses 26 Desember 2021)
Santia, T. (2021, Desember 20). PPKM Diperpanjang hingga 3 Januari 2022, tapi Ada Penyesuaian. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4810683/ppkm-diperpanjang-hingga-3-januari-2022-tapi-ada-penyesuaian. (Diakses 26 Desember 2021)