Akhir-akhir ini, semakin hari dunia semakin dililit dengan persoalan industri 4.0. Dari kalangan akademisi hingga orang awam, mayoritas di antaranya kerap menyuarakan perihal ini. Akan tetapi, apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan industri 4.0 tersebut?
Industri 4.0 adalah era disrupsi teknologi yang sebagian besar didorong sekaligus dimuat oleh pusaran konvergensi inovasi digital, biologis dan fisik dengan sistem berbentuk fisik maya (cyber physical system). Yang menyebabkan akan perubahan sosial, politik, budaya, ekonomi, dsb.
Tak hanya itu, industri 4.0 juga menghasilkan “pabrik cerdas”. Yang di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler tersebut, sistem siberfisik bertugas untuk mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, bahkan membuat keputusan yang terbilang tidak terpusat.
Lewat Internet untuk Segala (IoT), sistem siberfisik mampu berkomunikasi dan bekerja satu sama lain dengan manusia secara bersamaaan. Lewat komputasi awam pula, layanan internet dapat direduksi oleh berbagai kalangan pihak yang bersangkutan di dalam matarantai dari sebuah nilai.
Selain memiliki dan memperoleh prinsip dalam menciptakan jalinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital, nyatanya industri 4.0 mempunyai prinsip dalam membantu manusia untuk mengumpulkan data supaya dapat membuat keputusan yang lebih jelas lagi.
Semuanya ini lebih tepatnya, merupakan fenomena perubahan yang sudah tak asing lagi didengar. Disadari maupun tidak, titik fokusnya malah membuat seluruh aktifitas yang mulanya berjalan dengan lancar serta baik-baik saja, tiba-tiba harus berhenti tanpa persiapan apapun dengan alasan hadirnya sesuatu yang baru.
Terutama tak bisa terlupakan pula, bahwa di era semacam ini seolah-olah menuntut manusia agar memilih dua pilihan, antara berubah atau punah? Lantaran demikian manusia yang memasuki fase revolusi teknologi, terpaksa seluruh kehidupannya dimakan olehnya tanpa pandang bulu.
Maka dari itu, untuk meningkatkan kredibilitas yang cenderung signifikan agar kehidupan dapat terjaga dengan sebaik-baiknya. Supaya reflektif, tentu wajib diketahui dengan seksama perihal beberapa keuntungan yang telah dihasilkan dari eksistensi industri 4.0. di antaranya sebagai berikut:
Efisiensi dan Produktivitas Melambung
Keuntungan pertama yang wajib diketahui dari maraknya industri 4.0 adalah meningkatnya atau melambungnya efisiensi produktivitas dalam proses produksi. Ini tentu dengan semaunya saja dapat memproduksi nilai barang yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit serta bantuan teknologi yang ada.
Biaya yang Lebih Murah dan Terjangkau
Penggunaan teknologi otomatis dapat mengurangi biaya produksi yang cukup besar, seperti halnya gaji karyawan, uang makan, dan lain sebagainya. Semisal dalam penggunaan cyber physical system, hal ini memungkinkan perusahaan manufaktur memproduksi barang dengan cepat ketimbang tenaga manusia.
Manajemen Risiko Membaik
Manajemen risiko perusahaan manufaktur juga menjadi lebih baik. Hal demikian disebabkan dengan berkurangnya sistem human error misalnya, yang dapat menghambat proses produksi. Penggunaan artificial intelligent, adalah salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam meminimalisir manajemen risiko.
Problem Solving yang Semakin Cepat
Keuntungan yang terakhir adalah dengan cara menggunakan informasi digital pada industri perusahaan. Hal ini dapat mengontrol data informasi secara akurat bahkan efektif. Dampaknya tentu saja perusahaan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dengan cepat, sehingga tidak terjadi simpang siur komunikasi antar operasi.
Demikianlah empat keuntungan yang dihasilkan dari eksistensi industri 4.0. Jadi, siapa saja yang terlibat di dalamnya semoga mampu dengan sesegera mungkin memanfaatkan dengan bijak dan baik agar tidak terjerumus ke dalam jurang kesesatan. Aamin.
