Kamis, Mei 29, 2025

Mengoptimalkan AI untuk Efisiensi dan Keputusan Bisnis

aulia rahmah
aulia rahmah
MAHASISWI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
- Advertisement -

Dalam laporan McKinsey Global Institute pada tahun 2023, disebutkan bahwa perusahaan yang mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) secara strategis mampu meningkatkan profitabilitas hingga 20 persen dan efisiensi operasional sebesar 40 persen.

Di tengah arus transformasi digital yang kian deras, data ini tidak bisa dipandang sebelah mata. AI kini tak lagi sekadar simbol kemajuan teknologi, melainkan telah menjadi tulang punggung baru dalam pengambilan keputusan bisnis yang berbasis data dan kecepatan. Namun, realitasnya banyak pelaku usaha terutama skala kecil dan menengah masih terjebak dalam dilema yaitu antara keinginan untuk bertransformasi dan ketakutan akan disrupsi. Teknologi yang semestinya menjadi akselerator, justru dipandang sebagai beban karena dianggap mahal, kompleks, dan mengancam stabilitas kerja. Resistensi ini menandakan satu hal yaitu adopsi teknologi di Indonesia masih menghadapi tantangan struktural dan kultural.

AI dapat kita definisi yaitu kemampuan mesin untuk meniru cara berpikir dan mengambil keputusan seperti manusia. Di balik istilah ini terdapat berbagai komponen teknis seperti machine learning, natural language processing (NLP), computer vision, hingga process automation yang semuanya bertujuan untuk mengubah data menjadi nilai tambah. Teknologi ini bukan sekadar tren, tetapi representasi dari evolusi cara kita memanfaatkan data untuk mencapai efisiensi dan inovasi. Perusahaan yang lambat mengadopsi AI berisiko tertinggal dalam hal kecepatan pengambilan keputusan, daya saing, dan relevansi di pasar.

Dalam konteks bisnis, AI menawarkan lebih dari sekadar efisiensi. Ia hadir sebagai alat bantu untuk mengelola kompleksitas. Mulai dari memprediksi perilaku konsumen, mengotomatisasi proses produksi, hingga menciptakan layanan yang terpersonalisasi. Dengan AI, perusahaan dapat mengubah informasi menjadi aksi yang tepat sasaran, cepat, terukur, dan adaptif terhadap dinamika pasar.

Namun lebih dari sekadar efisiensi, AI juga membuka ruang baru bagi inovasi model bisnis dan penciptaan nilai yang sebelumnya sulit dijangkau. Misalnya, dalam sektor manufaktur, AI memungkinkan prediksi gangguan rantai pasok secara real-time. Di sektor ritel, personalisasi berbasis data kini menjadi standar baru dalam melayani konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa AI bukan hanya alat bantu teknis, melainkan strategi bisnis itu sendiri

Penerapan AI tentu tidak bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan strategi bertahap, mulai dari identifikasi kebutuhan bisnis, pengumpulan dan pemrosesan data, hingga pemilihan platform AI yang relevan dan terjangkau. Banyak solusi AI kini tersedia dalam model open-source, yang memungkinkan perusahaan memulai dari skala kecil sebelum melakukan integrasi yang lebih kompleks.

Dalam praktiknya, AI dapat digunakan untuk mempermudah berbagai aspek operasional bisnis, seperti meningkatkan efisiensi layanan pelanggan melalui chatbot, mempercepat proses pencarian produk, mengoptimalkan rantai pasok, serta menganalisis data konsumen untuk mendukung pengambilan keputusan. Contoh nyata dalam penerapan AI  di dunia bisnis dapat dilihat dari Tokopedia yang mengimplementasikan AI dalam sistem pencarian dan rekomendasi produk. Efeknya signifikan: tingkat konversi meningkat 15 persen, sementara durasi pencarian pengguna berkurang hingga 30 persen. Di sektor logistik, JNE berhasil menghemat 18 persen biaya operasional setelah menerapkan AI untuk optimalisasi rute pengiriman.

Menurut survei Deloitte (2024), 61 persen perusahaan yang mengadopsi AI menyatakan adanya peningkatan produktivitas. Secara sektoral, manufaktur mengalami lonjakan efisiensi dari 70 persen menjadi 89 persen, sedangkan sektor keuangan mencatat kenaikan efisiensi operasional dari 75 persen ke 92 persen. Ini bukan sekadar angka, melainkan bukti bahwa AI bukan tren sesaat, tapi transformasi yang berakar.

Tentu, tak semua jalan menuju digitalisasi bebas hambatan. Tantangan utama terletak pada kualitas dan keamanan data. Banyak perusahaan belum memiliki sistem tata kelola data (data governance) yang memadai. Di sisi lain, minimnya talenta digital dan kekhawatiran akan pengurangan tenaga kerja menjadi isu yang tak bisa diabaikan.

Solusinya tidak sederhana, namun bukan pula mustahil. Pemerintah dan dunia usaha perlu membangun ekosistem AI yang inklusif, dimulai dari peningkatan literasi digital hingga insentif bagi pelaku usaha yang ingin berinovasi. Pelatihan ulang dan peningkatan kapasitas SDM (reskilling dan upskilling) menjadi kebutuhan mendesak. Tanpa intervensi yang terstruktur, kita berisiko menciptakan kesenjangan digital yang lebih lebar.

- Advertisement -

Artificial Intelligence bukanlah solusi instan bagi seluruh persoalan bisnis, namun ia dapat menjadi alat strategis dalam menciptakan model usaha yang lebih tangguh dan adaptif. Dalam jangka panjang, perusahaan yang berani mengadopsi teknologi ini dengan pendekatan yang tepat akan memiliki keunggulan kompetitif yang nyata.

Di era persaingan yang kian dinamis, ketahanan dan kemampuan untuk berinovasi menjadi kunci utama dan AI menawarkan fondasi untuk mewujudkan keduanya. Mengabaikan potensi AI bukan hanya berarti kehilangan efisiensi, tetapi juga kesempatan untuk memahami pasar secara lebih mendalam dan merespons perubahan dengan lincah. Oleh karena itu, investasi pada AI bukan sekadar pilihan teknologi, melainkan langkah strategis untuk masa depan bisnis yang berkelanjutan.

Sebagaimana dikatakan Andrew Ng, tokoh AI dunia:

“AI is the new electricity. Just as electricity transformed almost everything 100 years ago, AI will do the same today.”

Kini, tantangannya bukan lagi soal teknologi, melainkan soal keberanian untuk berubah. Apakah dunia usaha Indonesia siap menjadi bagian dari lompatan ini, atau justru akan tertinggal dalam gelombang revolusi digital yang tak menunggu?

aulia rahmah
aulia rahmah
MAHASISWI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.