Senin, Oktober 14, 2024

Menggali Lebih Dalam: Analisis Data Terkait Bahaya TikTok

Problematika Twitter

Ranah, Rantau dan Jokowi

Membedah Anxiety

Ahmad Alfian
Ahmad Alfian
Freelance dan peneliti yang berfokus pada isu-isu kesehatan, teknologi, dan politik. Dengan latar belakang akademis yang kuat.

TikTok, platform media sosial yang telah menjadi fenomena global, menawarkan hiburan yang tak terbatas dengan video-video singkat yang menarik. Namun, di balik popularitasnya, terdapat potensi bahaya yang mungkin tidak disadari oleh banyak pengguna. Dr. Andrew Huberman, seorang neurosainswan terkemuka dari Universitas Stanford, telah memberikan wawasan berharga mengenai dampak aplikasi ini terhadap otak dan perilaku kita.

Pengaruh TikTok terhadap Otak Menurut Dr. Huberman

Dr. Huberman menjelaskan bahwa media sosial seperti TikTok dapat memicu pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan pencarian hadiah dan motivasi. Namun, interaksi ini dapat berkembang menjadi perilaku kompulsif, mirip dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD). Algoritma TikTok, yang dirancang untuk mempertahankan perhatian pengguna, memanfaatkan kerentanan kita terhadap hadiah intermiten acak, yang membuat kita terus mencari konten yang menarik atau mengejutkan.

Dampak TikTok terhadap Rentang Perhatian

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TikTok yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi dan mempertahankan fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan perhatian jangka panjang. Dr. Huberman membandingkan perilaku scrolling tanpa henti di media sosial dengan judi, di mana pengguna terus mencari “hadiah” berikutnya, yang pada akhirnya dapat mengurangi motivasi dan kesuksesan di masa depan.

Statistik dan Temuan Penelitian

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2023 menemukan bahwa pengguna TikTok, terutama remaja, menghabiskan rata-rata 52 menit per hari di aplikasi tersebut. Studi ini juga menunjukkan bahwa 64% pengguna merasa “terpaksa” untuk terus menggunakan aplikasi meskipun ingin berhenti, menandakan adanya kecanduan.

Selain itu, penelitian lain yang diterbitkan pada tahun 2022 menyoroti bahwa 58% pengguna TikTok berusia antara 16–24 tahun melaporkan peningkatan kecemasan dan depresi setelah menggunakan aplikasi ini. Temuan ini menegaskan pentingnya memahami dan mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan.

Dampak Kesehatan Mental dari Penggunaan TikTok:

  1. Dampak Negatif TikTok

Meskipun memiliki sisi positif, TikTok juga membawa sejumlah risiko bagi kesehatan mental penggunanya. Beberapa dampak negatif yang paling sering dikaitkan dengan penggunaan TikTok adalah:

– Kecanduan: Algoritma TikTok yang sangat efektif dalam merekomendasikan konten yang menarik dapat membuat pengguna kecanduan dan sulit untuk berhenti menggunakan aplikasi ini. Kecanduan TikTok dapat mengganggu produktivitas, hubungan sosial, dan pola tidur.

– Perbandingan sosial: Paparan terus-menerus terhadap konten yang menampilkan gaya hidup ideal, penampilan fisik yang sempurna, dan kesuksesan yang luar biasa dapat memicu perasaan rendah diri dan tidak aman pada diri sendiri.

– FOMO (Fear of Missing Out): Pengguna TikTok seringkali merasa FOMO karena selalu ada konten baru yang menarik untuk dilihat. Hal ini dapat memicu kecemasan dan keinginan untuk terus-menerus online.

– Cyberbullying: Meskipun TikTok memiliki fitur untuk melaporkan konten yang tidak pantas, cyberbullying tetap menjadi masalah yang serius di platform ini. Cyberbullying dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.

– Gangguan tidur: Kebiasaan menonton TikTok hingga larut malam dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental lainnya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dampak TikTok

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dampak TikTok terhadap kesehatan mental, antara lain:

– Usia: Remaja dan dewasa muda cenderung lebih rentan terhadap dampak negatif TikTok karena otak mereka masih dalam tahap perkembangan.- Durasi penggunaan: Penggunaan TikTok dalam jangka waktu yang lama dan frekuensi yang tinggi dapat meningkatkan risiko dampak negatif.

Kesimpulan

TikTok, sebagai platform media sosial yang tengah naik daun, telah berhasil merevolusi cara kita mengonsumsi konten hiburan. Namun, penting bagi pengguna untuk menyadari potensi dampak negatif yang dapat timbul dari penggunaan aplikasi ini.

Edukasi tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dan pembatasan waktu layar adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan TikTok. Dengan demikian, kita dapat menikmati manfaat positif dari TikTok sambil meminimalkan dampak negatifnya terhadap kesehatan mental kita.

Referensi:: After A Few Minutes Of Social Media, This Happens — Neuroscientist Andrew Huberman: Dr Andrew Huberman — DANGERS of Video Game Addiction: Understanding the Hidden Dangers of Snoring and Sleep Apnea with Dr. Andrew Huberman: The do’s and don’ts of mouth taping: Doctors weigh in on the viral trend

Ahmad Alfian
Ahmad Alfian
Freelance dan peneliti yang berfokus pada isu-isu kesehatan, teknologi, dan politik. Dengan latar belakang akademis yang kuat.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.