Senin, April 21, 2025

Mengenal Tokenized Gold sebagai Alternatif Investasi

Suryo Prasetya Riyadi
Suryo Prasetya Riyadi
Menulis karena hobi, hobi karena menulis
- Advertisement -

Harga emas kembali mencetak rekor baru. Pada hari ini, dilansir dari logammulia.com harga emas telah menembus Rp1,9 juta per gram atau naik hampir 25% sejak awal tahun. Bagi sebagian besar masyarakat, lonjakan harga emas menegaskan kembali posisi emas sebagai instrumen lindung nilai yang masih bertahan sejak ribuan tahun lalu.

Di Indonesia, masyarakat umumnya mengenal dua bentuk utama investasi emas yakni emas fisik dan tabungan emas yang ditawarkan oleh lembaga keuangan yang memiliki izin. Keduanya menawarkan keunggulan masing-masing, baik dari segi aksesibilitas, biaya penyimpanan, hingga likuiditas. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, telah ada cara baru untuk memiliki emas dalam bentuk token kripto atau lebih dikenal dengan tokenized gold.

Tokenized gold adalah aset digital berbasis blockchain yang merepresentasikan kepemilikan atas emas fisik yang disimpan di tempat kustodian terpercaya. Produk seperti Paxos Gold (PAXG) dan Tether Gold (XAUT) menjadi contoh tokenized gold yang sudah diperdagangkan di bursa aset digital global. Setiap token tersebut merepresentasikan porsi tertentu emas fisik yang dapat diverifikasi dan ditelusuri melalui sistem blockchain.

Mengapa bentuk ini layak dilirik? 

Tokenized gold adalah metode yang dilakukan dengan cara menggabungkan keunggulan investasi emas fisik dengan fleksibilitas teknologi digital. Pertama, nilainya mengikuti harga emas dunia, namun tetap dapat diperdagangkan secara real-time 24 jam dalam jaringan blockchain. Dibandingkan dengan instrumen emas konvensional, hal ini tentunya menjadikan tokenized gold menjadi lebih efisien.

Charles Cascarilla, CEO dan Co-Founder Paxos menyampaikan bahwa “Teknologi Blockchain sedang merevolusi sistem keuangan global dan akan mendefinisikan ulang bagaimana investor berinteraksi dengan pasar komoditas (termasuk emas).”

Kedua, pemilik tokenized gold dapat terhindar dari biaya spread. Spread adalah selisih harga beli emas dengan harga beli kembali emas oleh lembaga keuangan atau lebih dikenal dengan harga buyback. Artinya, pemilik emas konvensional harus menerima harga yang telah ditentukan oleh lembaga keuangan apabila ingin membeli ataupun menjual emas pada hari itu.

Hal ini tidak terjadi apabila kita memiliki emas dalam bentuk tokenized gold. Pemilik dapat menentukan sendiri berapa harga jual maupun beli yang diinginkan. Penetapan harga ini mirip dengan sistem yang terjadi di pasar saham. Bagi investor muda yang terbiasa dengan fleksibilitas digital, ini merupakan cara baru untuk memiliki emas tanpa harus menyimpan logam secara fisik.

Meski menawarkan efisiensi, tokenized gold juga membawa risiko tersendiri, seperti ketergantungan pada platform digital, risiko peretasan, dan kebutuhan akan literasi kripto. Oleh karena itu, penting bagi calon investor untuk memahami ekosistem digital yang menjadi dasar dari aset ini sebelum memutuskan berinvestasi.

Adopsi Global Tokenized Gold

Kendati masih tergolong baru, tokenized gold telah menunjukkan tren adopsi yang stabil di pasar global. Melansir dari coinmarketcap.com tercatat bahwa dua produk terbesar di kategori ini yaitu Paxos Gold (PAXG) dan Tether Gold (XAUT) telah membukukan kapitalisasi pasar lebih dari $1,5 miliar atau setara dengan Rp25,195 triliun (asumsi kurs Rp16.800) yang berarti telah meningkat lebih dari 32% secara year-on-year.

Tidak hanya dari sisi kapitalisasi, volume perdagangan harian kedua produk tersebut juga menunjukkan minat investor yang signifikan. XAUT mencatat volume transaksi harian selama satu bulan terakhir antara $2–47 juta, dengan rata-rata volume harian sebesar $12 juta (coinmarketcap.com). Ini menandakan bahwa emas dalam bentuk token bukan hanya sekadar konsep, tetapi sudah menjadi bagian dari ekosistem aset digital global.

- Advertisement -

Di balik angka-angka yang menjanjikan, penting untuk diingat bahwa investasi terbaik adalah investasi yang bisa membuat kita tidur nyenyak di malam hari. Morgan Housel dalam bukunya The Psychology of Money menekankan bahwa kenyamanan emosional adalah aspek krusial dalam pengambilan keputusan keuangan.

Tokenized gold memang menawarkan efisiensi dan fleksibilitas, namun bukan berarti cocok untuk semua orang. Jika seorang investor merasa cemas atau tidak memahami cara kerja aset digital ini, maka tak ada keharusan untuk ikut serta. Setiap orang punya toleransi risiko dan preferensi yang berbeda. Oleh karena itu, pemahaman yang memadai dan kesiapan teknologi sangat diperlukan sebelum membeli dan menyimpan emas dalam bentuk token.

Investasi yang baik bukan sekadar soal return, tapi juga tentang rasa aman dan yakin dalam memilih kendaraan keuangan.

Oleh sebab itu, supaya inovasi ini benar-benar bisa dimanfaatkan secara inklusif dan bertanggung jawab, dibutuhkan peran aktif dari seluruh elemen, mulai dari otoritas keuangan, pelaku pasar, hingga otoritas bursa kripto di Indonesia. Edukasi publik yang komprehensif dan kerangka regulasi yang jelas akan membantu masyarakat memahami lebih dalam apa itu tokenized gold.

Dengan semakin terbukanya pasar investasi digital dan meningkatnya minat generasi muda terhadap teknologi keuangan, inilah saat yang tepat untuk mulai mengevaluasi potensi tokenized gold di dunia investasi.

Emas tak hanya bisa digenggam, tapi kini bisa dimiliki dalam bentuk digital yang terdesentralisasi dan transparan. Di tengah gejolak global dan tren digitalisasi aset, saatnya publik Indonesia diberi ruang untuk mengenal dan mempertimbangkan bentuk kepemilikan emas yang lebih modern tanpa melupakan prinsip kehati-hatian.

Suryo Prasetya Riyadi
Suryo Prasetya Riyadi
Menulis karena hobi, hobi karena menulis
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.