Rabu, Oktober 9, 2024

Mencegah Terulangnya Kejadian Brebes Exit pada Mudik 2017

Dimas Numan Fadhil
Dimas Numan Fadhil
Mahasiswa Pascasarjana jurusan Transportation Systems di Technische Universität München
Sejumlah pemudik berebut masuk ke dalam kapal penumpang Cantika Express tujuan Pelabuhan Raha dan Pelabuhan Baubau, di Pelabuhan Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (21/6). Pihak Syahbandar Pelabuhan Kendari mencatat, pada H-4 lebaran jumlah pemudik mencapai 3.000 orang dengan jumlah armada kapal sebanyak enam unit. ANTARA FOTO/Jojon/kye/17.

Lebaran tahun ini diperkirakan akan jatuh pada tanggal 25 Juni 2017, lengkap dengan tradisi tahunan mudiknya. Secara keseluruhan belasan juta warga ibukota dan kota-kota besar lainnya akan memenuhi jalanan antar kota, stasiun kereta api, terminal bus antar kota, pelabuhan, dan juga bandar udara guna berpergian menuju kampung halaman masing-masing.

Dalam tradisi ini, puluhan juta pemudik berharap untuk bisa berlebaran bersama sanak keluarga di kampung halaman pada hari yang fitri nanti dengan perasaan senang dan jiwa yang bahagia. Harapan ini semoga tidak menjadi angan – angan belaka seperti tahun lalu, ketika sebagian besar pemudik terjebak dalam kemacetan panjang sebelum keluar pintu tol Brebes, atau yang terkenal dengan Brexit.

Hal itu kemudian diperparah dengan antrian di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU). Antrian kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar ini memakan badan jalan dan menyebabkan kemacetan di jalur Pantura. Tidak terhitung lagi berapa banyak komplain yang dilayangkan pemudik di media sosial terkait fenomena Brexit ini [1].

Tahun ini, pemerintah telah jauh-jauh hari mengantisipasi agar mimpi buruk bagi para pemudik tidak terulang lagi, antara lain dengan mempercepat pengerjaan jalan tol Trans Jawa ruas Brebes hingga Gringsing (Weleri) sehingga dapat dipergunakan untuk tradisi mudik tahun ini[2].

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, juga telah memerintahkan pemerintah kabupaten/kota yang dilalui jalur mudik agar mempersiapkan jalur alternatif sebagai pilihan ketika nantinya tol Trans Jawa kembali mengalami kemacetan. Terkait untuk pasokan BBM yang menyebabkan kemacetan di ruas non-tol, pemerintah Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan Pertamina dan kepolisian agar truk pengangkut BBM diizinkan untuk dapat melakukan sistem contra-flow dalam memasok bahan bakar ke SPBU [3].

PT. Jasa Marga juga telah mempersiapkan sistem buka-tutup gerbang, kanalisasi antrian, dan sistem pembayaran hibrid antara non-tunai dan tunai untuk mengantisipasi kemacetan akibat pembayaran tarif di pintu-pintu tol [4].

Solusi dan antisipasi jangka pendek tersebut dirasa telah tepat dan memang itu yang bisa dilakukan dalam sisa waktu yang ada. Namun, di abad digital ini, masih ada banyak cara yang bisa dimaksimalkan. Tahun ini diprediksi kemacetan akan terjadi di gerbang tol Gringsing, di mana tol Trans Jawa sementara ini berakhir.

Dengan data jumlah arus kendaraan tahun lalu, pemerintah bisa melakukan simulasi digital gerbang tol Gringsing, bagaimana kondisi lalu lintas akan terjadi ketika arus kendaraan mencapai puncaknya. Bagi para pemudik, penggunaan aplikasi seperti Waze atau Google Maps, dapat meningkatkan kenyamanan perjalanan mudik. Dengan menggunakan applikasi tersebut, pemudik dapat menghindari jalur yang padat.

Pihak Pertamina sendiri bisa mengoptimalkan informasi ketersediaan bahan bakar dan panjang antrian melalui Sosial media dengan infografis dari sistem informasi geografis, pun begitu dengan pihak Jasa Marga maupun kepolisian dalam menginformasikan jalur mana yang padat, berikut rute jalur alternatif. Ketersediaan informasi digital ini sangat penting bagi para pemudik untuk bisa mengambil keputusan dalam perjalanan mereka.

Antisipasi yang lebih penting adalah dalam jangka waktu 3 sampai 10 tahun mendatang. Andaikan tol Trans Jawa telah rampung menghubungkan Merak hingga Pasuruan, bukan berarti kemacetan akan hilang seutuhnya ketika mudik. Bisa jadi akan meningkatkan jumlah pengguna jalan tol atau yang dikenal dengan fenomena induce traffic.

Untuk mengantisipasi hal ini, para pemangku kepentingan jalan tol bisa menerapkan Intelligence Transport Systems dalam mengatur arus lalu lintas di jalan tol. Pada dasarnya, kemacetan disebabkan oleh pengurangan kecepatan secara mendadak yang menyebabkan efek domino bagi kendaraan-kendaraan dibelakangnya karena ikut mengurangi kecepatan.

Kejadian Brexit tahun lalu merupakan contoh gelombang kemacetan yang ditimbulkan akibat proses pengurangan kecepatan ketika hendak keluar dari gerbang tol. Penggunaan NFC (near field communication) untuk transaksi tol bisa mengurangi penyebab kemacetan karena kendaraan tidak harus berhenti total saat melakukan pembayaran.

Penggunaan ANPR (Automatic Number Plate Recognition) atau sensor optik lainnya, dikombinasikan dengan pembayaran pajak tahunan kendaraan juga bisa menjadi solusi untuk mempersingkat waktu pembayaran tarif tol. Pembangunan papan informasi digital yang mengatur kecepatan arus kendaraan sehingga laju arus kendaraan menjadi stabil juga potensial mengurangi kemacetan akibat pengurangan kecepatan secara drastis.

Sebagaimana problematika kemacetan perkotaan, tradisi mudik tahunan ini juga berakar dari permasalahan tata ruang. Jika kita telaah lebih dalam lagi, sebenarnya merepresentasikan kondisi bangsa ini yang pembangunannya terlalu Jakarta-sentris. Ketika lebih dari separuh perputaran uang nasional terjadi di Jakarta, maka siapapun akan tergoda untuk datang.

Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah pusat, sebagaimana yang sedang mereka upayakan saat ini yaitu menggiatkan pembangunan infrastruktur di wilayah lainnya. Dalam perencanaan jangka panjang, pemerintah juga dapat memberikan insentif bagi BUMN dan perusahaan swasta lainnya agar memindahkan sebagian departemennya ke kota besar lain yang berujung pada pemerataan ekonomi.

[1] http://regional.kompas.com/read/2016/07/04/13524671/.ini.luar.biasa.macetnya.ini.mudik.paling.parah.

[2] http://properti.kompas.com/read/2017/06/11/230000121/basuki.pastikan.ruas.tol.brebes.timur-weleri.dibuka.24.jam

[3] https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/06/11/090883521/ganjar-pranowo-macet-brebes-akan-geser-ke-kaligangsa

[4] http://properti.kompas.com/read/2017/06/12/100648321/ini.sejumlah.titik.macet.di.ruas-ruas.tol.jawa.barat

Dimas Numan Fadhil
Dimas Numan Fadhil
Mahasiswa Pascasarjana jurusan Transportation Systems di Technische Universität München
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.