Di tengah meningkatnya perhatian pada kesehatan mental, psikologi modern menawarkan berbagai pendekatan untuk mencapai ketenangan batin. Gangguan kecemasan dan depresi terus meningkat seiring perubahan sosial, budaya dan teknologi yang cepat. Psikologi modern telah menawarkan beragam pendekatan terapi, namun tidak semua individu menemukan ketenangan batin yang mendalam dari metode tersebut.
Kegelisahan mental sebagai gejala zaman
Kegelisahan mental yang dialami manusia tidak dapat dilepaskan dari konteks zaman yang membentuknya. Di satu sisi, kemajuan teknologi memudahkan hidup, akan tetapi di sisi lain menghadirkan tekanan mental yang tidak ringan dimana individu di tuntut untuk terus produktif, adaptif dan berhasil. Dalam kondisi ini individu seringkali tidak diberi ruang yang memadai untuk memahami batas-batasnya sendiri. Kondisi ini perlahan-lahan membentuk kegelisahan batin yang jika tidak disadari dapat berkembang menjadi gangguan psikologis.
Berbagai kajian psikologi menunjukan bahwa meningkatnya kasus kecemasan dan depresi berkaitan dengan tekanan sosial, ketidakpastian ekonomi, serta perubahan nilai dalam masyarakat. Individu tidak hanya menghadapi persoalan personal tetapi juga beban ekspektasi sosial. Dalam titik inilah kebutuhan spiritual muncul bukan sebagai pelarian, tetapi sebagai sumber daya batin yang memberi makna terhadap pengalaman hidup yang sulit (Walida, 2025).
Spiritualitas dalam psikologi dan relevansinya dengan Al-Quran
Spiritualitas juga memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah mental yang serius seperti depresi dan kecemasan (Walida, 2025). Dalam perkembangan modern, spiritualitas mulai dipahami sebagai dimensi penting dalam kesehatan mental. Spiritualitas tidak selalu identik dengan ritual keagamaan formal, melainkan berkaitan dengan pencarian makna, tujuan hidup, dan keterhubungan dengan sesuatu yang melampaui diri. Namun, spiritualitas dalam psikologi modern sering kali bersifat umum dan terlepas dari kerangka nilai keagamaan tertentu. Pendekatan ini memberikan kesempatan untuk inklusivitas, tetapi juga berpotensi mengorbankan kedalaman etis dan panduan moral yang lebih jelas.
Hasil riset yang menunjukkan bahwasanya ada pengaruh positif antara agama dengan aspek kehidupan manusia Individu yang memiliki dimensi spiritual dalam hidup mereka cenderung memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap stres dan tantangan hidup (Walida, 2025). Dalam praktek psikologi modern, pendekatan yang menggabungkan spiritualitas Al-quran dapat diterapkan melalui terapi berbasis agama, konseling spiritual, atau teknik refleksi diri yang menekan nilai-nilai religius.
Manusia tidak hanya membutuhkan solusi teknis untuk menyelesaikan masalah psikologisnya, tetapi juga ruang makna untuk menenangkan jiwanya. Ketika psikologi modern dan ajaran Al-Qur’an dipertemukan secara dialogis, lahirlah pendekatan kesehatan mental yang lebih holistic. Ketenangan hati bukan sesuatu yang instan, melainkan proses panjang mengenali diri, menerima keterbatasan, dan bersandar pada Yang Maha Mengetahui.
