Shin Tae-yong adalah pelatih asal Korea Selatan yang dikenal karena kepemimpinannya dalam tim nasional sepak bola Indonesia.
Ia mulai menjabat sebagai pelatih kepala timnas Indonesia pada akhir 2019 dan berhasil membawa tim tersebut meraih beberapa kemajuan, termasuk penampilan yang lebih baik di ajang-ajang internasional.
Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia maju pesat, bagi bangsa ini (yang menginginkan “STY Stay”) Shin Tae-yong adalah penyelamat PSSI dari keterpurukan prestasi sepakbola di kancah internasional.
Shin Tae-yong merupakan orang Korea Selatan pertama yang menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, dia telah mencatat sejumlah prestasi selama menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Berikut adalah beberapa prestasi yang dapat disebutkan:
1. Piala AFF 2020: Di turnamen perdananya, Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia mencapai final Piala AFF 2020 dengan pemain muda yang rata-rata berusia 23 tahun.
Ini merupakan pencapaian yang signifikan, mengingat Indonesia terakhir kali mencapai final pada tahun 2016.
2. Medali Perunggu SEA Games 2021: Di laga perebutan juara ketiga, mampu menumbangkan Malaysia.
3. Kualifikasi Piala Dunia 2022: Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia menunjukkan performa yang lebih baik dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Meskipun tidak berhasil lolos, tim menunjukkan peningkatan dalam permainan dan strategi.
4. Piala Asia 2023: Di level Asia Shin Tae-yong juga berhasil membawa Timnas Indonesia melaju ke babak 16 besar di Piala Asia 2023, yang merupakan pencapaian terbaik bagi tim Indonesia di ajang tersebut.
5. Piala Asia U-20 2023: Di level U-20, Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia melaju ke putaran final di Piala Asia U-20 2023. Skuad Garuda Muda di bawah asuhannya, tak pernah kalah di babak kualifikasi.
6. Piala AFF U-23 2023: Di level U-23, Shin Tae-yong juga berhasil membawa Timnas Indonesia U-23 meraih posisi runner up di Piala AFF U-23 2023, di babak final kalah dari Vietnam.
7. Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong juga berhasil membawa Timnas Indonesia U-23 meraih posisi keempat di Piala Asia U-23 2024, yang merupakan pencapaian terbaik bagi tim muda Indonesia di ajang tersebut.
8. Kualifikasi Piala Dunia 2026: Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia menunjukkan performa yang sangat baik dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Dia membuka jalan ke Piala Dunia, saat ini Indonesia sedang bertarung di putaran ketiga yang sementara berada di peringkat tiga klasemen Grup C. Indonesia berada di bawah Jepang dan Australia, dan diatas Arab Saudi, Bahrain, dan China.
9. Perkembangan Pemain Muda: Shin Tae-yong dikenal karena kemampuannya dalam mengembangkan pemain muda. Banyak pemain muda Indonesia seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Marselino Ferdinan yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam performa mereka di bawah asuhannya.
10. Strategi Permainan: Ia menerapkan filosofi permainan yang lebih modern dan terorganisir, yang terlihat dari peningkatan taktik dan disiplin tim selama pertandingan.
11. Kemenangan Melawan Tim Kuat: Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan melawan beberapa tim kuat Asia seperti mantan juara Asia Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023 dan langganan Piala Dunia Arab Saudi di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemenangan ini merupakan pencapaian terbaik bagi tim Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang mengalahkan Arab Saudi yang menunjukkan kemajuan dalam kualitas permainan.
Prestasi-prestasi ini menunjukkan bahwa Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan sepak bola Indonesia selama masa jabatannya sehingga mampu mendongkrak ranking FIFA Timnas Indonesia dari ranking 173 (saat dia baru menjabat) ke ranking 125 (update 28 November 2024).
Namun, pada 6 Januari 2025, PSSI secara mendadak memecat Shin Tae-yong. Pemecatan pelatih dalam dunia sepak bola sering kali terjadi karena berbagai alasan, seperti hasil buruk dalam pertandingan, ketidakpuasan manajemen, atau perbedaan visi antara pelatih dan federasi sepak bola.
Menurut Erick Thohir selaku Ketum PSSI, pemecatan itu karena masalah komunikasi dan taktik, kekalahan melawan China dan kegagalan di ASEAN Championship menjadi faktor penentu.
Shin Tae-yong memang sudah direncanakan untuk dipecat setelah Timnas kalah melawan China di matchday keempat Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Para petinggi PSSI langsung bersemangat mencari pengganti Shin Tae-yong ke negeri Belanda.
Tapi diluar dugaan Timnas menang 2-0 atas Arab Saudi di matchday keenam lanjutan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kejadian tersebut membuat para petinggi PSSI pusing tujuh keliling karena bisa membatalkan rencana pemecatan Shin Tae-yong.
Kemudian dicarilah alasan bagaimana memecat Shin Tae-yong dengan alasan yang bisa dipahami berbagai pihak.
Di ASEAN Championship, Timnas yang tadinya akan dilatih oleh pelatih lokal, tiba-tiba batal, Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih Timnas di kejuaraan tersebut dengan membawa pemain muda minim pengalaman.
Hasilnya, Timnas Indonesia secara tragis mengakhiri babak penyisihan di posisi peringkat 3 grup B ASEAN Championship 2024 dengan koleksi empat poin.
Petinggi PSSI dan para exco-nya akhirnya bernapas lega, rencana pemecatan Shin Tae-yong bisa dilanjutkan sesuai rencana.
Dan akhirnya kita tahu, Shin Tae-yong yang punya rekor luar biasa mendampingi Timnas di berbagai turnamen elit (Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia) memang sudah dipecat.
Memecat Shin Tae-yong di saat dia membuka jalan ke Piala Dunia adalah tindakan tidak masuk akal sehat yang akan menghancurkan mimpi orang Indonesia (yang menginginkan “STY Stay”) untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Shin Tae-yong masih sangat dibutuhkan untuk merubah mentalitas timnas Indonesia. Persoalan besar di timnas Indonesia adala mentalitas, termasuk mental pengamat dan pelatih-pelatih lokal. Etos kerja orang Korea itu perlu diturunkan ke timnas dan pelatih lokal.***