Sabtu, Januari 18, 2025

Memburu Cuan Usaha Kuliner di Bandara

Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Profesional dan akademis dengan sejarah kerja, pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan dan bisnis kedirgantaraan. Alumni PLP/ STPI/ PPI Curug, Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, International Airport Professional (IAP) dari ICAO-ACI AMPAP dan Fellow Royal Aeronautical Society (FRAeS).
- Advertisement -

Usaha kuliner adalah jenis kegiatan bisnis yang berfokus pada produksi, penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk dikonsumsi oleh konsumen. Usaha ini mencakup berbagai bentuk, mulai dari restoran, kafe, warung, food truck, katering, hingga layanan pesan antar.

Ciri-ciri utama usaha kuliner :

  1. Produk Utama: Makanan dan minuman dalam berbagai bentuk, seperti makanan ringan, berat, minuman dingin, atau hangat.
  2. Target Pasar: Konsumen dari berbagai segmen, seperti individu, keluarga, komunitas, hingga perusahaan.
  3. Fokus Kualitas dan Cita Rasa: Keberhasilan usaha kuliner sangat bergantung pada kualitas bahan, rasa, dan presentasi produk.
  4. Lokasi Strategis: Biasanya berada di tempat ramai seperti pusat perbelanjaan, area wisata, dan transportasi (misalnya, bandara atau stasiun).
  5. Fleksibilitas Format: Bisa dalam bentuk fisik (restoran atau warung) atau berbasis online (layanan pesan antar).

Secara umum, tujuan usaha kuliner antara lain :

  1. Memberikan Kenyamanan dan Kepuasan Pelanggan: Melalui makanan berkualitas, suasana nyaman, dan layanan prima.
  2. Menghasilkan Keuntungan: Dengan harga yang kompetitif, efisiensi operasional, dan daya tarik pasar.
  3. Mempromosikan Kreativitas Kuliner: Melalui inovasi menu dan konsep penyajian.

Contoh-contoh usaha kuliner, antara lain :

  1. Restoran makanan tradisional.
  2. Kafe dengan menu spesial kopi.
  3. Food truck dengan makanan cepat saji.
  4. Layanan katering untuk acara khusus.
  5. Gerai jus dan minuman kekinian.

Dengan cakupan yang luas, usaha kuliner menjadi salah satu sektor bisnis yang memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama dengan permintaan makanan dan minuman yang terus meningkat di berbagai kalangan masyarakat.

Usaha Kuliner di Bandar Udara

Bandar udara adalah salah satu lokasi strategis dengan potensi bisnis kuliner yang besar, didukung oleh tingginya mobilitas penumpang, pengunjung, karyawan, dan masyarakat yang berkegiatan di sekitarnya.

Berikut adalah beberapa faktor yang membuat peluang usaha kuliner di bandara sangat menarik:

  1. Lokasi dengan Lalu Lintas Tinggi

Jumlah Penumpang yang Stabil dan Berkembang; Bandara adalah pusat aktivitas dengan ribuan hingga jutaan orang yang berpergian setiap hari. Penumpang dari berbagai segmen (turis, pebisnis, hingga keluarga) menciptakan permintaan tinggi terhadap makanan dan minuman, baik untuk konsumsi cepat maupun dinikmati selama perjalanan.

Pengunjung dan Penjemput; Selain penumpang, bandara juga dikunjungi oleh penjemput, pengantar, dan masyarakat umum. Mereka sering menghabiskan waktu menunggu di area publik, sehingga kebutuhan akan makanan dan minuman semakin meningkat.

- Advertisement -
  1. Kebutuhan Makanan Praktis dan Berkualitas

Kesibukan Penumpang; Penumpang sering kali terburu-buru, sehingga mereka membutuhkan makanan yang praktis namun tetap berkualitas. Konsep grab-and-go sangat diminati di bandara.

Keinginan Akan Pilihan Beragam; Beragamnya latar belakang penumpang (lokal dan internasional) menciptakan kebutuhan untuk menyediakan variasi makanan—mulai dari kuliner lokal hingga menu internasional.

  1. Tingginya Daya Beli di Bandara

Segmentasi Premium; Bandara umumnya dikunjungi oleh penumpang dengan daya beli lebih tinggi, terutama di kelas bisnis atau penumpang internasional. Mereka cenderung memilih makanan berkualitas, bahkan jika harganya lebih mahal.

Pengeluaran Impulsif; Lokasi yang terbatas membuat pengunjung lebih cenderung membeli makanan dan minuman di tempat dibanding mencari di luar bandara.

  1. Potensi Branding dan Eksklusivitas

Eksklusivitas Lokasi; Bandara memberikan peluang bagi merek kuliner untuk menciptakan citra eksklusif. Kehadiran di lokasi premium seperti bandara meningkatkan nilai merek di mata konsumen.

Kesempatan Menjadi Ikon Lokal; Restoran atau kafe yang menyajikan makanan khas daerah dapat menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan pengalaman unik bagi wisatawan.

  1. Dukungan Infrastruktur dan Fasilitas

Ketersediaan Ruang Komersial; Pengelola bandara biasanya menyediakan area komersial yang strategis bagi tenant kuliner, baik di area publik maupun di ruang tunggu.

Fasilitas Pendukung untuk Operasional; Infrastruktur bandara yang modern mempermudah pelaku usaha dalam menjalankan bisnis, seperti akses distribusi bahan baku dan sistem keamanan yang baik.

  1. Peluang untuk Menjangkau Segmen Pasar Beragam

Penumpang Transit; Banyak penumpang transit yang membutuhkan makanan atau minuman untuk mengisi waktu tunggu mereka. Hal ini membuka peluang besar untuk menyediakan layanan kuliner yang nyaman.

Karyawan Bandara; Ribuan karyawan yang bekerja di bandara setiap hari juga menjadi pasar potensial bagi usaha kuliner, terutama untuk makanan dengan harga terjangkau.

  1. Tren dan Inovasi di Sektor Kuliner

Teknologi Pemesanan Online; Adanya layanan pre-order atau pengantaran langsung ke gerbang keberangkatan membuat pengalaman makan menjadi lebih nyaman bagi penumpang.

Konsep Kuliner Berbasis Pengalaman; Kafe dengan tema menarik, menu sehat, atau racikan khas dapat menjadi magnet tersendiri di lingkungan bandara.

Mengelola peluang usaha kuliner di bandara adalah kombinasi dari menjawab kebutuhan konsumen yang tinggi dan memanfaatkan lokasi strategis dengan daya beli besar. Dengan riset pasar yang baik, inovasi menu, dan pengalaman konsumen yang positif, pelaku usaha dapat menciptakan bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan di lingkungan yang kompetitif seperti bandara.

Perizinan & Peraturan

Mengelola bisnis kuliner di bandar udara memerlukan pemahaman mendalam tentang perizinan dan regulasi yang berlaku. Bandara adalah area yang memiliki standar operasional, keamanan, dan kebersihan yang lebih ketat dibanding lokasi komersial lainnya. Berikut adalah langkah-langkah dan aspek penting terkait perizinan dan peraturan yang perlu diperhatikan:

  1. Memahami Regulasi Pengelola Bandara

Koordinasi dengan Pengelola Bandara; Biasanya, pengelola bandara (seperti Angkasa Pura Indonesia) bertanggung jawab atas pengelolaan ruang komersial di bandara. Calon pelaku usaha harus mengikuti aturan dan syarat yang ditetapkan, termasuk lelang atau seleksi tenant.

Kontrak Sewa dan Lokasi; Bandara memiliki area komersial terbatas. Lokasi strategis seperti ruang tunggu penumpang atau area publik sering kali ditentukan melalui mekanisme tender.

Durasi Kontrak: Biasanya kontrak sewa bersifat jangka pendek hingga menengah (1–5 tahun);

Biaya Sewa: Biaya sewa di bandara cenderung lebih tinggi dibanding lokasi biasa, tetapi sebanding dengan peluang cuan yang dihasilkan.

  1. Perizinan Usaha

Izin Usaha Kuliner; Pastikan memiliki dokumen izin usaha lengkap, seperti:Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Induk Berusaha (NIB) dari OSS (Online Single Submission), dan    Izin Lokasi Khusus Bandara

Beberapa bandara memerlukan izin tambahan seperti izin operasional di kawasan khusus, seperti Dokumen Pajak,        NPWP perusahaan atau pemilik usaha, dan Kemampuan membayar pajak komersial sesuai peraturan daerah setempat.

  1. Standar Keamanan dan Keselamatan Bandara

Keamanan Ketat; Semua barang dan bahan baku yang masuk ke area bandara harus melalui pemeriksaan keamanan ketat (x-ray). Proses ini memerlukan kerja sama dengan pihak keamanan bandara.

Pelatihan Karyawan; Karyawan yang bekerja di area bandara harus memahami aturan bandara, seperti protokol keamanan, identifikasi akses, dan pemeriksaan personel.

  1. Sertifikasi dan Standar Kesehatan

Sertifikasi Makanan dan Minuman; Usaha kuliner di bandara wajib memenuhi standar keamanan pangan, seperti: Sertifikat laik hygiene sanitasi makanan dan minuman dari dinas kesehatan, dan Sertifikat BPOM atau label halal MUI (jika relevan).

Inspeksi Rutin; Pengelola bandara sering melakukan inspeksi kebersihan dan kualitas makanan secara berkala. Pelanggaran dapat berujung pada denda atau pencabutan izin operasional.

  1. Regulasi Khusus Bandara

Jam Operasional; Beberapa bandara beroperasi 24 jam. Pastikan bisnis Anda mampu menyesuaikan operasional sesuai dengan jadwal bandara.

Penyesuaian Harga; Harga makanan dan minuman di bandara biasanya lebih tinggi. Namun, beberapa pengelola bandara menerapkan batas maksimum harga (price capping) untuk mencegah harga yang tidak wajar.

Desain dan Branding Outlet; Desain interior outlet kuliner di bandara harus sesuai dengan standar estetika dan tata ruang yang ditentukan oleh pengelola bandara.

  1. Mekanisme Kerja Sama

Sistem Revenue Sharing; Selain biaya sewa, pengelola bandara sering kali menerapkan sistem bagi hasil (revenue sharing) sebagai bagian dari kontrak kerja sama.

Kemitraan dengan Brand Besar; Peluang lebih besar diberikan kepada merek terkenal atau waralaba yang memiliki reputasi baik. Namun, UKM juga berkesempatan melalui program khusus, seperti pemberdayaan usaha lokal.

  1. Teknologi dan Digitalisasi

Integrasi dengan Sistem Bandara; Bisnis kuliner di bandara sering kali diintegrasikan dengan sistem bandara, seperti aplikasi pemesanan online atau sistem pembayaran non-tunai.

Standar Digitalisasi; Penggunaan teknologi POS (Point of Sale) dan laporan transaksi yang transparan diperlukan untuk mematuhi audit oleh pengelola bandara.

  1. Tantangan dan Sanksi

Kepatuhan terhadap Kontrak; Pelanggaran terhadap kontrak, seperti tidak membayar sewa tepat waktu atau melanggar standar operasional, dapat mengakibatkan penghentian kontrak.

Penanganan Keluhan Konsumen; Bandara sering kali memiliki standar pelayanan tinggi. Keluhan konsumen yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak buruk pada reputasi bisnis Anda.

Untuk mengelola peluang usaha kuliner di bandara, pelaku usaha harus mematuhi regulasi ketat yang mencakup izin usaha, standar keamanan, kebersihan, dan persyaratan kerja sama dengan pengelola bandara. Meski prosesnya menantang, potensi keuntungan yang tinggi menjadikan usaha ini sangat menarik untuk dijalankan.

Tantangan

Mengelola usaha kuliner di terminal bandara, terutama di daerah keamanan terbatas, memerlukan perhatian khusus karena lokasi ini memiliki aturan, tantangan, dan peluang yang unik. Berikut adalah beberapa perhatian khusus yang harus menjadi atensi utama:

  1. Mematuhi Regulasi Bandara Secara Ketat

Perizinan Usaha; Pastikan memiliki semua dokumen perizinan yang diperlukan, seperti izin operasional dari pengelola bandara, sertifikat keamanan makanan, dan izin lokasi di daerah terbatas.

Kepatuhan Keamanan Bandara; Semua staf, bahan baku, dan peralatan yang masuk ke daerah keamanan terbatas harus melalui pemeriksaan ketat. Pelaku usaha harus memahami dan mematuhi standar keamanan bandara internasional.

  1. Pemilihan dan Pengelolaan Staf

Rekrutmen Staf yang Berlisensi; Semua staf yang bekerja di daerah keamanan terbatas harus memiliki airport security pass, yang memerlukan latar belakang bersih dan pelatihan khusus.

Pelatihan Khusus; Berikan pelatihan tambahan terkait prosedur bandara, seperti protokol keamanan, layanan cepat, dan kemampuan menghadapi pelanggan dari berbagai budaya.

  1. Efisiensi Logistik dan Distribusi Bahan Baku

Pengaturan Waktu Pengiriman: Pengiriman bahan baku harus direncanakan dengan cermat untuk menghindari keterlambatan akibat pemeriksaan keamanan.

Kesegaran Produk: Pastikan bahan baku tetap segar, meski melalui proses logistik yang lebih panjang dan pemeriksaan yang ketat.

  1. Pengelolaan Waktu dan Pelayanan Cepat

Pelayanan yang Efisien; Penumpang di bandara sering memiliki waktu terbatas. Usaha kuliner harus mampu menyajikan makanan dan minuman dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas.

Pilihan Grab-and-Go; Tawarkan menu yang mudah dikemas dan dibawa, seperti sandwich, salad, atau minuman dalam kemasan.

  1. Menyesuaikan Menu dan Harga dengan Pasar Bandara

Menu yang Beragam; Sediakan menu yang dapat memenuhi kebutuhan beragam pelanggan, seperti wisatawan internasional, domestik, keluarga, dan pebisnis.

Harga Kompetitif; Meski biaya operasional tinggi, harga harus tetap kompetitif dan sesuai dengan ekspektasi pelanggan di bandara.

  1. Branding dan Pengalaman Pelanggan yang Kuat

Pengalaman Kuliner Premium; Lokasi di bandara adalah lokasi premium, sehingga pelanggan cenderung mengharapkan kualitas makanan, layanan, dan suasana yang sepadan.

Branding yang Menarik; Gunakan desain gerai yang mencerminkan keunikan bisnis Anda dan menarik perhatian pelanggan di tengah persaingan.

  1. Jam Operasional yang Fleksibel

Bandara sering kali beroperasi 24 jam, sehingga bisnis kuliner harus dapat menyesuaikan jam operasional dengan jadwal penerbangan.

Pastikan selalu ada staf yang siap melayani pelanggan, terutama selama jam-jam sibuk atau waktu keberangkatan dini hari.

  1. Teknologi untuk Operasional dan Layanan

Pembayaran Digital; Pastikan menerima berbagai metode pembayaran, termasuk kartu kredit, e-wallet, dan mata uang asing.

Integrasi Digital; Tawarkan layanan pre-order melalui aplikasi bandara atau aplikasi Anda sendiri.

  1. Berkolaborasi dengan Mitra Bandara

Promosi Bersama; Bekerja sama dengan maskapai penerbangan atau layanan travel untuk menawarkan diskon atau paket makan.

Event dan Aktivasi; Partisipasi dalam acara atau promosi yang diselenggarakan di bandara dapat meningkatkan eksposur usaha.

  1. Menjaga Reputasi dengan Pelayanan Prima

Respon Cepat terhadap Keluhan; Lingkungan bandara adalah lokasi dengan eksposur tinggi. Keluhan pelanggan yang tidak ditangani dapat menyebar dengan cepat dan merusak reputasi bisnis.

Review Positif; Dorong pelanggan untuk memberikan ulasan positif, baik secara langsung maupun melalui platform online.

Dengan perhatian khusus terhadap regulasi, operasional, dan kebutuhan pelanggan, pelaku usaha kuliner di terminal bandara dapat mengelola bisnisnya secara efektif dan memaksimalkan peluang untuk menghasilkan cuan.

Way Forward

Untuk mengoptimalkan peluang bisnis kuliner di bandara, pelaku usaha perlu memadukan strategi inovatif dengan operasional yang efisien dan kepatuhan terhadap regulasi. Berikut adalah langkah strategis ke depan:

  1. Memahami Dinamika Pasar dan Pelanggan

Analisis Segmentasi Pelanggan: Identifikasi kebutuhan penumpang, seperti makanan cepat saji untuk pelancong yang terburu-buru, menu premium untuk pebisnis, atau makanan keluarga yang ramah anak.

Pola Konsumsi Penumpang: Pelajari jam sibuk, preferensi makanan internasional dan lokal, serta preferensi harga untuk menawarkan produk yang sesuai.

Langkah Praktis: Gunakan data pengelola bandara dan survei pelanggan untuk mengembangkan produk dan layanan, dan Perbarui menu secara berkala berdasarkan tren kuliner global.

  1. Berinovasi dalam Produk dan Layanan

Menu yang Beragam: Gabungkan kuliner lokal dan internasional untuk menarik berbagai segmen pelanggan.

Layanan Cepat dan Praktis: Tawarkan makanan grab-and-go, kemasan yang aman, dan proses pembayaran cepat.

Pengalaman Kuliner Unik: Buat konsep yang menarik, seperti restoran dengan pemandangan landasan pacu atau menu khas yang sulit ditemukan di tempat lain.

Langkah Praktis: Investasikan dalam kemasan ramah lingkungan dan tampilan produk yang menarik, dan Kolaborasi dengan chef terkenal untuk menciptakan menu eksklusif.

  1. Optimalisasi Lokasi dan Aksesibilitas

Pilih Lokasi Strategis: Fokus pada area dengan lalu lintas tinggi seperti ruang tunggu, dekat boarding gate, atau area transit.

Dekatkan Diri dengan Pelanggan: Sediakan kios atau vending machine di area tertentu untuk mempermudah akses makanan.

Langkah Praktis: Ikuti tender ruang komersial di lokasi premium bandara, dan Gunakan peta bandara untuk menempatkan signage yang menarik perhatian.

  1. Efisiensi Operasional dan Logistik

Manajemen Stok yang Tepat: Pastikan bahan baku segar tersedia tanpa overstock.

Pengiriman Bahan yang Efisien: Optimalkan jadwal pengiriman dan koordinasi dengan pemasok lokal.

Langkah Praktis: Implementasikan teknologi manajemen stok otomatis. Dan Bangun kemitraan dengan pemasok lokal yang memahami kebutuhan logistik bandara.

  1. Pemanfaatan Teknologi untuk Pelayanan Modern

Sistem Pemesanan Digital: Gunakan aplikasi pemesanan atau self-service kiosks untuk mempercepat transaksi.

Pembayaran Nontunai: Pastikan sistem mendukung berbagai metode pembayaran, termasuk e-wallet dan kartu kredit.

Langkah Praktis: Bekerja sama dengan aplikasi travel atau platform bandara untuk integrasi pemesanan makanan, dan Gunakan data pelanggan untuk menawarkan promo yang dipersonalisasi.

  1. Kepatuhan terhadap Regulasi Bandara

Standar Keamanan dan Kebersihan: Pastikan semua bahan, staf, dan peralatan mematuhi regulasi keamanan dan kebersihan bandara.

Dokumen Legalitas Lengkap: Urus izin operasional, sertifikat keamanan makanan, dan akses ke daerah terbatas secara proaktif.

Langkah Praktis: Sediakan pelatihan rutin bagi staf tentang keamanan bandara, dan Bangun hubungan baik dengan otoritas pengelola bandara untuk mempermudah koordinasi.

  1. Branding dan Promosi yang Kuat

Ciptakan Identitas Brand yang Menonjol: Desain gerai dengan elemen khas yang mencerminkan nilai bisnis Anda.

Promosi Melalui Media Sosial dan Aplikasi Bandara: Manfaatkan platform digital untuk menarik pelanggan baru.

Langkah Praktis: Adakan promo spesial seperti diskon atau paket makanan dengan maskapai penerbangan, dan Dorong pelanggan untuk memberikan ulasan positif di media sosial.

  1. Kolaborasi Strategis dengan Pemangku Kepentingan

Kemitraan dengan Maskapai: Tawarkan paket makanan untuk penumpang, seperti voucher makan atau pre-order untuk penerbangan.

Kerja Sama dengan Aplikasi Travel: Tampilkan menu Anda di aplikasi travel populer untuk meningkatkan jangkauan pelanggan.

Langkah Praktis: Jalin kemitraan eksklusif dengan maskapai yang beroperasi di bandara dan Tawarkan diskon khusus bagi pengguna aplikasi travel tertentu.

  1. Memanfaatkan Data untuk Pengambilan Keputusan

Analitik Pelanggan: Gunakan data transaksi untuk memahami pola konsumsi pelanggan.

Evaluasi Performa: Analisis penjualan setiap bulan untuk mengidentifikasi produk yang paling laris dan yang perlu ditingkatkan.

Langkah Praktis: Gunakan dashboard analitik untuk melacak penjualan, inventaris, dan tren pelanggan, dan Berinvestasi dalam sistem POS modern yang mendukung pengumpulan data real-time.

  1. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial

Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan: Berkontribusi pada pengurangan limbah dengan menggunakan kemasan biodegradable.

Dukung Komunitas Lokal: Sediakan menu yang menggunakan bahan baku dari petani atau pemasok lokal.

Langkah Praktis: Komunikasikan upaya keberlanjutan Anda kepada pelanggan melalui signage atau kampanye media sosial, dan Libatkan komunitas lokal dalam pengembangan menu atau produk khusus.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pelaku usaha kuliner di bandara dapat menciptakan bisnis yang berdaya saing tinggi, responsif terhadap kebutuhan pasar, dan mampu menghasilkan keuntungan maksimal secara berkelanjutan.

Closing

Bandara adalah ekosistem unik yang menawarkan peluang besar bagi pelaku usaha kuliner untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan memanfaatkan lokasi strategis, memahami kebutuhan pelanggan yang beragam, serta mengadopsi inovasi teknologi dan efisiensi operasional, bisnis kuliner di bandara dapat menjadi sumber pendapatan yang sangat menguntungkan.

Namun, kesuksesan tidak hanya bergantung pada kemampuan menangkap peluang, tetapi juga pada kesiapan menghadapi tantangan seperti regulasi ketat, biaya operasional tinggi, dan ekspektasi pelanggan yang beragam. Pelaku usaha perlu menjaga keseimbangan antara kualitas produk, kecepatan layanan, dan kepatuhan terhadap standar keamanan dan kebersihan.

Dengan pendekatan strategis yang terencana, kemitraan dengan pemangku kepentingan bandara, dan komitmen terhadap keberlanjutan, bisnis kuliner di bandara dapat berkembang menjadi usaha yang kompetitif dan berkelanjutan. Pelaku usaha yang mampu beradaptasi dan berinovasi akan berhasil memanfaatkan potensi pasar ini untuk menciptakan cuan sekaligus memberikan pengalaman kuliner yang memuaskan bagi para pelanggan.

Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Profesional dan akademis dengan sejarah kerja, pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan dan bisnis kedirgantaraan. Alumni PLP/ STPI/ PPI Curug, Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, International Airport Professional (IAP) dari ICAO-ACI AMPAP dan Fellow Royal Aeronautical Society (FRAeS).
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.