Selasa, April 23, 2024

Masyarakat Samin dan Keluhuran Budi Pekerti di Blora

Jawa dikenal sebagai rumah dari berbagai kepercayaan dan ajaran. Masyarakat Jawa telah mengenal berbagai ajaran lewat beragam cara seperti asimilasi dan akulturasi budaya, pendudukan kerajaan sampai kolonisasi bangsa barat. Ajaran yang umum dikenal di Indonesia khususnya di Jawa adalah Hindu, Budha, Islam, Kristen, Katolik dan Konghucu. Ajaran-ajaran diatas adalah yang terbesar di Jawa berdasarkan jumlah penganut nya. Selain ajaran agama diatas, teenyata di Jawa juga terdapat ajaran lain seperti Saminisme atau Samin yang keberadaannya masih eksis hingga kini.

Saminisme adalah ajaran yang dibawa oleh Samin Surosentiko tahun 1890. Ajaran ini lahir atas ketidakpuasan pemerintah Hindia-Belanda atas pendudukan di tanah Jawa. Ia secara tegas menentang Belanda melalui penolakan berbagai kebijakannya seperti menolak membayar pajak dan kebijakan pemerintah Hindia-Belanda lainnya serta mengasingkan diri dari masyarakat karena mereka percaya, dengan mengasingkan diri dari masyarakat akan memurnikan diri dari berbagai pengaruh buruk bangsa kolonial.

Namun secara umum, ajaran saminisme memiliki 3 pokok ajaran yaitu Jujur marang awake dhewe (Jujur pada diri sendiri), Sing dititeni wong ki rak unine (yang membuat orang percaya itu adalah ucapannya), Sing perlu rak isine udu njabane (yang terpenting adalah batinnya, bukan lahir nya). Ajaran saminisme mengajarkan manusia untuk memiliki budi pekerti yang luhur yang diinternalisasikan melalui sikap gotong royong, tidak memandang status sosial, hidup sederhana.

Dalam masyarakat Samin, mereka mengenal hukum karma dan reingkarnasi. “Wong iku bakal ngunduh wohing pakerti” konsep ini sama dengan pepatah orang Jawa yaitu “Becik ketitik olo ketoro”. Mereka juga mempercayai bahwa manusia mengalami reingkarnasi yaitu jika manusia yang meninggal adalah orang baik, maka manusia tersebut akan terlahir kembali sebagai binatang.

Basis ajaran Saminisme ada di Bojonegoro dan Blora. Perkembangan ajaran Saminisme sebenarnya tidak terlalu masif, hanya terkonsentrasi di Blora dan Bojonegoro. Tahun 1903 jumlah pengantut ajaran ini hanya 772 orang. Dengan kian pesatnya perkembangan zaman, masyarakat Samin makin terpinggirkan. Mereka kini kebanyakan menempati daerah selatan Blora.

Banyak dari mereka yang masih mengikuti ajaran leluhur mereka beserta dengan adat istiadatnya seperti memakai iket, bercelana pendek tidak melebihi lutut, tidak berdagang, tidak mau ikut campur dalam urusan pemerintahan dan lain-lain. Kini, masyarakat Samin mau tidak mau berhadapan dengan perubahan masyarakat lebih dinamis. Banyak dari mereka yang memutuskan untuk meninggalkan daerah mereka.

Saya pernah berkesempatan mendatangi teman kakak saya di Blora. Rupanya dia adalah salah satu masyarakat Samin yang merantau di Pekalongan. Dia bercerita bahwa rumahanya adalah rumah paling ujung dikampung nya. Rumahnya terletak perisis di samping hutan yang konon belum pernah dijelajahi seluruhnya oleh masyarakat maupun pemerintah setempat.

Hal unik yang mungkin tidak dijumpai di tempat lain adalah seluruh bagian rumah mereka terbuat dari kayu, bahkan sampai perabotannya pun dari kayu. Mereka juga menyimpan hewan ternak di dalam rumah mereka yang hanya dipisahkan oleh sekat. Rumahnya sederhana, hanya ada kursi tempat menerima tamu dan kamarnya pun tidak disekat oleh pembatas. Disana, saya bertemu dengan ayah teman kakak saya, dia memberikan petuah yang berkaitan dengan “ajaran sedulur sikep“. Ajaran sedulur sikep adalah kepercayaan saminisme. Dia berkata bahwa inti dari kehidupan manusia adalah kemurnian hati dan pikiran yang diwujudkan dalam bentuk tindakan.

Secara umum, masyarakat setempat bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Mereka biasa menggembalakan hewan mereka di hutan. Sesekali mereka mencari madu di hutan. Bagi masyarakat Samin yang lebih dinamis, mereka menjual hasil lahan nya di pasar tapi tidak dengan hewan ternaknya. Mereka memandang bahwa sapi dan kerbau adalah investasi yang sangat bernilai harganya seperti emas. Mereka hanya akan menjual hewan ternak mereka jika dalam kondisi tertentu. Mereka juga berpendapat bahwa harta, kesehatan dan kemudahan wajib disyukuri melalui doa-doa dan puasa. Dalam bermasyarakat, mereka sama dengan budaya orang Jawa lainnya yaitu sangat menghormati orang yang lebih tua dan menghargai sesama nya.

Bagi masyarakat diluar Blora, stereotip tentang masyarakat Samin adalah masyarakat pelarian PKI. Setelah peristiwa G30S, PKI dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terbunuhnya jenderal, alim ulama dan tokoh masyarakat. Banyak dari orang-orang PKI melarikan diri karena takut dihukum oleh pemerintah Soeharto. Karena takut, banyak dari mereka mengungsi di hutan dan mendirikan perkampungan.

Salah satu yang dianggap sebagai simpatisan PKI yang melarikan diri adalah Masyarakat Samin. Tidak heran karena mereka hanya menempati hutan-hutan Kabupuaten Blora. Masyarakat Samin juga sering dianggap sebagai masyarakat yang konyol lugu karena kejujurannya karena mereka dianggap tidak pandai basa basi dalam bertutur kata. Bagi mereka, perbuatan adalah hal yang paling utama dibandingkan dengan perkataan lisan. Masyarakat Samin juga dianggap ketinggalan zaman dan kolot dengan perubahan.

Padahal tidak demikian, banyak dari mereka mulai membuka mata dengan perubahan meskipun belum keseluruhannya. Saat ini pemerintah setempat mulai memperhatikan dan mengajak masyarakat Samin untuk lebih berkembang dan maju, meskipun sangat sulit karena mereka masih memegang teguh kepercayaan leluhur mereka.

Masyarakat Samin sejatinya adalah masyarakat yang ingin menjaga diri dari segala keburukan diluar komunitas mereka. Mereka hanya ingin menjadi pribadi yang menpunyai budi pekerti luhur. Mereka juga bukan masyarakat yang anti dengan perubahan, namun mereka hanya ingin perubahan yang tidak sesuai dengan ajaran mereka.

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.