Selasa, Oktober 8, 2024

Masih Butuh Coutinho, Barca?

Gifty Safrilla
Gifty Safrilla
Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang gila dengan olah raga, seni, dan politik. Berpikiran kritis dan senantiasa menerima argumen untuk berdiskusi.

Kepergian Neymar ke raksasa Perancis, Paris Saint Germain, seakan menjadikan Barcelona kalap dalam bursa transfer, apalagi mahar 222 juta euro membuat tim yang bermarkas di Camp Nou ini seakan tidak peduli berapapun harga pemain incarannya itu.

Terbukti selepas kepergian Neymar, Barcelona memboyong Paulinho dengan harga 40 juta Euro. Tak puas dengan Paulinho, Barca turut meramaikan bursa transfer dengan mendatangkan pemain muda Borussia Dortmund, Ousmane Dembele dengan memecahkan rekor transfer klub sebesar 105 juta Euro. Saat itu Barcelona berharap kepergian Neymar terobati dengan cepat.

Usaha Barcelona terbukti tak sia-sia, penampilan Blaugrana musim ini sangat impresif. Mereka menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di lima liga top Eropa. Apalagi musuh bebuyutan mereka, Real Madrid baru menelan kekalahan menyakitkan oleh Villareal di Santiago Bernabeu sedangkan Barcelona membuat comeback fantastis saat menghajar Real Sociedad  2-4 di Anoeta. Kesuksesan Barcelona memecahkan kutukan di Anoeta kian menjauhkan mereka dari Real Madrid di papan klasemen sementara La Liga dengan terpaut 19 poin.

Penampilan impresif Barcelona tak lepas dari andil mega bintang Lionel Messi yang menjadi top skor sementara La Liga dengan 17 gol. Begitupun dengan Luis Suarez, sempat diragukan akan tampil apik di awal musim, namun dia membalas kritikan dengan membubuhkan 13 gol di liga. Rekrutan anyar mereka juga turut tampil gemilang, sebut saja Paulinho yang telah menorehkan 8 gol di liga. Padahal Paulinho sendiri digadang-gadang sebagai pembelian gagal Barca karena sempat tampil mengecewakan di Tottenham Hotspur sebelum akhirnya pindah ke Cina dan diboyong ke Spanyol.

Hal berbeda ditunjukkan oleh Ousmane Dembele. Disaat rekan-rekannya tampil prima, Dembele malah sering dihantui cedera. Saat kondisinya prima, memang permainan Dembele terbilang apik dengan menjadi sayap kanan Barcelona. Sayangnya permainan impresifnya tak bertahan lama karena terganggu cedera yang kerap kali kambuh.

Contohnya setelah Dembele tampil apik saat Barca menggilas Sociedad, setelah pertandingan itu Dembele dikabarkan cedera tiga hingga empat pekan. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi Dembele karena di sisi lain, Barca sukses memecahkan rekor transfer klub dengan mendatangkan Philippe Coutinho dari Liverpool dengan uang yang tak sedikit. Tak tanggung-tanggung Barcelona rela merayu Liverpool dengan uang 145 juta Euro agar mau merelakan Coutinho.

Berkaca dari penampilan Barca di paruh musim dan di awal putaran kedua, tidak ada celah di lini serang Los Azulgrana. Kombinasi Messi dan Suarez di depan, serta dipadu dengan Paulinho dan Iniesta yang menjadi creator serangan-serang Barca. Ditambah lagi manuver-manuver Jordi Alba yang makin ‘mesra’ dengan Lionel Messi dan Sergi Roberto atau Nelson Semedo yang sili berganti dimainkan oleh Valverde untuk membombardir pertahanan lawan lewat sisi kanan Barca.

Sergio Busquets juga tak kalah berpengaruh, walaupun kontribusinya kurang tampak namun sebenarnya Busquets lah yang turut menjaga kedalaman lini tengah Barca sehingga Messi, Iniesta, dan Paulinho dapat leluasa membombardir lini pertahanan lawan.

Lalu, apakah pembelian Coutinho berarti sia-sia? Sebenarnya tidak, mengingat kebugaran Ousmane Dembele yang kurang konsisten serta menghindari kemugkinan bahwa Barca akan cenderung lebih ‘Messi-sentris’ lagi, Coutinho seakan menambah angin segar bagi lini serang Barcelona.

Coutinho memang seorang pemain serba bisa. Ia dapat bermain sebagai penyerang kiri yang artinya Barca akan menerapkan formasi 4-3-3 seperti saat ada Neymar dulu. Namun tidak menutup kemungkinan Coutinho akan banyak menggantikan peran Iniesta sebagai playmaker Barca. Iniesta memang dikenal sebagai pemain kreatif dalam membentuk serangan, bersama Messi dan Xavi dia turut bahu-membahu membangun serangan Barcelona di era Pep Guardiola.

Usia Iniesta tidak bisa dibilang muda lagi, gelandang berusia 33 tahun ini sudah mengalami penurunan dari segi fisik dan kecepatan pastinya. Di sini terlihat maksud Barca mendatangkan Coutinho adalah untuk meregenerasi gelandang serang kawakan tersebut. Barca memang kerap kali terkena kritik karena ikut dalam bursa transfer dan loyal membelanjakan uangnya, apalagi untuk pemain yang tergolong muda seperti Ousmane Dembele. Barca dianggap telah meninggalkan akademi mereka, La Masia.

Ya, memang akademi La Masia terkenal menciptakan pemain-pemain hebat layaknya Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Cesc Fabregas, dan masih banyak nama beken lainnya. Namun akhir-akhir ini Barca sering menyia-nyiakan pemain akademinya, seperti Pedro Rodriguez yang pindah ke Chelsea, dan Thiago Alcantara yang pindah ke Bayern Munich.

Yang terbaru adalah Rafinha Alcantara yang kabarnya akan segera pindah ke Inter Milan. Bahkan juga ada Gerard Deulofeu yang baru pulang dari Everton dan digadang-gadang dapat menggantikan peran Neymar, namun realitanya Deulofeu gagal meyakinkan Valverde untuk memberi menit bermain yang cukup untuknya.

Coutinho memang pemain yang mendapat ekspektasi besardari fans Barcelona. Tugasnya sangat berat untuk membuat Barca melupakan sosok Neymar dan diproyeksikan untuk menggantikan Iniesta beberapa tahun ke depan.

Namun dengan penampilan ciamiknya bersama Liverpool, publik yakin Coutinho dapat mempertajam lini serang Barcelona yang hingga kini sudah dihuni nama-nama besar. Untuk sementara Coutinho mungkin akan menggantikan posisi Dembele yang masih harus beristirahat karena cedera.

Dengan nama besarnya, Coutinho dianggap akan sangat mudah beradaptasi dengan gaya permainan Barcelona mengingat banyaknya pemain asal Brasil yang pernah sukses bersama Barca.

Referensi

http://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-5247281/Barcelona-signed-Philippe-Coutinho-reduction-cost.

htmlhttp://www.soccerinfomania.com/ousmane-dembele-injury-real-sociedad-la-liga-barcelona/

Gifty Safrilla
Gifty Safrilla
Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang gila dengan olah raga, seni, dan politik. Berpikiran kritis dan senantiasa menerima argumen untuk berdiskusi.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.