Minggu, November 24, 2024

Mahbub Djunaidi, Pendekar Pena dari Betawi

Malik Ibnu Zaman
Malik Ibnu Zaman
Penulis Lepas
- Advertisement -

Betawi selain punya pendekar silat, Si Pitung namanya. Juga punya pendekar pena, Mahbub Djunaidi namanya. Bedanya kalau Si Pitung berjuang dengan gerak silat dan golok, maka Mahbub Djunaidi berjuang dengan pemikiran dan mesin tik. Persamaannya, sama-sama membela rakyat kecil.

Chatibul Umam yang merupakan sahabat karib Mahbub, mengungkapkan bahwa Mahbub merupakan orang NU yang langka pada zamannya, pejuang yang pintar menulis. Hal tersebut tentu benar adanya, bahkan Soekarno pun terkesan dengan tulisannya. Ia sampai diundang ke Istana Merdeka, karena Soekarno tertarik dengan tulisan Mahbub tentang Pancasila di Duta Masyarakat.

Maka sangat tepat jika pendekar pena disematkan kepada dirinya, sebab ia mampu mengkombinasikan tulisan satire dan humoris dengan kritik sosial. Mahbub bukan hanya seorang kolumnis, tetapi ia juga seorang sastrawan, wartawan, kolumnis, agamawan, organisatoris.

Oleh sebab itu karyanya pun recommended untuk dibaca, bukan hanya untuk kalangan tertentu, tetapi semua kalangan. Bahkan tulisannya pun masih sangat related dengan keadaan Indonesia saat ini. Maka jika ingin bisa menulis kritik tetapi dengan satire dan humoris, harus belajar dari sang pendekar pena, Mahbub Djunaidi.

Mahbub Djunaidi lahir di Jakarta pada 27 Juli 1933, ayahnya bernama Kiai Djunaidi. Ketika perang revolusi mempertahankan kemerdekaan, ia bersama dengan keluarganya mengungsi ke Solo. Pengalamannya ketika mengungsi tersebut, tertuang dalam novel Dari Hari ke Hari. Nah novel tersebut menjadi pemenang dalam sayembara mengarang roman yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1974. Sebuah ajang bergengsi dalam dunia kesusastraan Indonesia.

Dikutip dari Ensiklopedia Sastra Indonesia Kemendikbud, minat Mahbub Djunaidi di bidang politik dan keorganisasian sudah muncul sejak remaja. Ketika ia berusia 19 tahun, menjadi Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI), anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Ia juga merupakan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang pertama (1960-1967), Ketua Gerakan Pemuda Ansor. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen Nahdlatul Ulama (1970-1979), Wakil Ketua I PBNU (1984-1989), wakil di DPR (1977-1982).

Sementara itu, minatnya terhadap dunia tulis menulis sudah tumbuh sejak kecil. Pada tahun 1948, ketika masih SMP karyanya sudah dimuat di majalah Sahabat yang merupakan majalah anak-anak terbitan Balai Pustaka. Lalu ketika SMA, syairnya dimuat dalam majalah Pemuda Masyarakat dan Siasat yang diasuh oleh Rosihan Anwar.

Cerita pendeknya juga tersebar dalam berbagai majalah terkenal kala itu seperti Siasat, Kisah. Bahkan ia terkenal sebagai cerpenis produktif dalam kurun waktu antara tahun 1954-1958. Bahkan HB Jassin, tokoh sastra yang masyhur itu memujinya sebagai pengarang yang memiliki gaya asli, tercipta dari pengalamannya sebagai wartawan, tulisannya merupakan campuran antara jurnalistik dan sastra.

Dalam dunia jurnalistik, tercatat ia pernah Pemimpin Redaksi Duta Masyarakat (1960—1970), Wakil Ketua PWI Pusat (1963), dan Ketua Umum PWI Pusat (1965—1970). Lalu Sejak tahun 23 November 1986 hingga 8 Oktober 1995, ia menjadi kolumnis tetap pada rubrik Asal Usul di koran harian Kompas.

Sebagai pendekar pena dari Betawi, ia juga menulis tentang Betawi, salah satunya di Kompas pada 16 Oktober 1988. Tulisan tersebut juga terdapat di buku Asal Usul, halaman 234. Isinya tentang apa yang disebut tentang Betawi, tentu saja dengan gaya tulisannya yang satire dan humoris.

- Advertisement -

Setelah banyak sekali pengabdiannya, pada akhirnya pendekar pena dari Betawi itu berpulang ke pangkuan ilahi di Tanah Parahyangan, di kediamannya Jalan Taman Karawitan, Bandung pada 1 Oktober 1995.

Malik Ibnu Zaman
Malik Ibnu Zaman
Penulis Lepas
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.