Rabu, Mei 1, 2024

Lebaran, Kedamaian dan Kebahagiaan

Rachmannia Nugraheni
Rachmannia Nugraheni
Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret

Lebaran merupakan momen Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan oleh umat muslim setelah menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan selama satu bulan. Lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi umat muslim untuk merayakan kemenangan dan berkumpul dengan keluarga dengan penuh suka cita menyambut kebahagiaan.

Para umat muslim yang merantau dapat mudik ke kampung halamannya, keluarga yang jarang bertemu menjadi berkumpul, menikmati masakan khas lebaran, berbagi THR yang disambut dengan gembira, serta ziarah ke kubur keluarga yang sudah berpulang terlebih dahulu.

Lebaran tiba sebagai momen berkumpulnya kebahagiaan, kedamaian, dan kebersamaan yang istimewa. Suasana lebaran menciptakan momen yang tak terlupakan pada setiap yang merayakannya. Persiapan yang sibuk dan lain-lain halnya menjadi tradisi kebiasaan di setiap tahunnya.

Suasana lebaran dimulai sebelum hari lebaran tiba. Umat muslim sudah mempersiapkan untuk menyambut hari lebaran. Dimulai dari membersihkan rumah, mempersiapkan hampers yang dapat dibagikan ke teman atau saudara, belanja keperluan untuk memasak untuk santapan lebaran, membeli atau membuat kudapan yang disajikan ke tamu, hingga membeli baju baru.

Ketika malam lebaran tiba, disambut dengan buka puasa bersama terakhir sebelum lebaran tiba. Buka puasa terakhir disambut dengan penuh kehangatan dengan perasaan suka dan duka karena timbul perasaan khawatir apakah kita dapat bertemu kembali dengan Bulan Ramadhan selanjutnya atau tidak.

Dibalik perasaan duka itu terdapat perasaan suka cita menyambut lebaran di hari esok dengan penuh gema takbiran yang menyentuh hati yang disertai dengan adanya takbiran keliling. Suasana suka cita tersebut semakin terasa pada saat membayar kewajiban sebagai seorang muslim yaitu membayar zakat fitrah dengan membagikan beras kepada orang yang membutuhkan sesuai dengan ketentuan dengan perasaan bahagia dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Meriahnya takbiran keliling dan syahdunya suara gema takbir semakin mengingatkan akan masa kecil yang bahagia ketika menyambut Hari Raya dan terharu akan suara gema takbir. Diiringi dengan kembang api yang menambah meriah suasana di malam takbiran. “Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar Allahu akbar walillaahilhamd…” gema takbir tersebut akan selalu dirindukan di setiap malah takbiran hingga esok dipagi hari sebelum sholat ied.

Hari lebaran tiba di keesokan harinya disambut dengan penuh kedamaian serta kebahagiaan oleh umat muslim yang dimulai dengan suara sayup-sayup gema takbir dari kejauhan. Sholat ied yang dilaksanakan di lapangan menjadi lebih terasa lagi suasana lebaran yang penih kedamaian terlepas dari kegiatan duniawi yang dilakukan sehari-hari. Anak-anak kecil bergembira dengan penuh semangat mengenakan baju baru mereka dan membeli balon di lapangan.

Suasana lebaran dipenuhi kebahagiaan dan kegembiraan. Rasa bertemu dengan tetangga dan keluarga yang jarang bertemu menambah rasa kebahagiaan di hati. Saling bermaaf-maafan dan saling mendoakan semoga puasa dan amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT menjadi tradisi yang dilakukan setelah selesainya sholat ied ketika bertemu dengan teman atau tetangga.

Menyantap hidangan khas lebaran dilakukan setelah selesai dari sholat ied. Para saudara menyantap makanan walaupun sederhana tapi terasa berbeda karena adanya rasa senang dapat berkumpul lagi dengan keluarga dan makan bersama lagi setelah dari perantauan. Tradisi sungkem dilakukan dari yang muda kepada yang tua dengan urutan sesuai dengan keturunan. Sungkem dilakukan dengan saling bermaaf-maafan dan juga disertai dengan doa baik yang diberikan dari yang tua kepada yang muda.

Selesai dari sungkem dilanjutkan dengan berkumpul keluarga, lanjut makan lagi, bercerita, bersenda gurau bersama, dan selanjutnya yang paling ditunggu-tunggu yaitu momen berbagi THR. Berbagi THR merupakan momen berbagi uang baru yang biasanya dibagikan dari yang tua kepada ponakan-ponakan serta cucu-cucu yang merupakan anak dari ponakan.

Ada juga yang sudah kerja juga berbagi THR untu berbagi kebahagiaan. Momen berbagi THR bagi orang yang sudah beranjak dewasa sudah tidak sebahagia dulu. Karena pada momen ini dengan bertambahnya umur, THR yang didapat semakin kecil padahal kebutuhannya yang lebih besar dibanding anak-anak kecil itu. Hal ini masih menjadi tanda tanya bagi saya.

Suasana lebaran dikeluarga saya tersebut menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Di momen lebaran tersebut, keluarga yang jarang bertemu dan merantau menjadi berkumpul kembali dan merayakan bersama Hari Raya yang penuh kedamaian dan kebahagiaan. Semoga di lebaran tahun depan kita masih diberi umur dan dapat merayakan lebaran kembali bersama-sama.

Lebaran menjadi momen perayaan agama yang menjadi momen penting dalam tradisi masyarakat. Setiap daerah memiliki adat dan kebiasaan tersendiri yang berbeda-beda. Suasana lebaran merupakan momen penuh kebahagiaan, kedamaian, dan kebersamaan. Persiapan yang sibuk di hari- hari sebelumnya menjadi istimewa pada saat hari perayaan yang disambut dengan penuh kehangatan. Kebersamaan yang penuh kebahagiaan menghilangkan rasa lelah di hari persiapan sebelumnya.

Rachmannia Nugraheni
Rachmannia Nugraheni
Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.