Menurut laporan Bank Dunia pada Agustus 2022, tingginya harga pangan akibat krisis pangan telah memicu krisis global yang membuat jutaan orang kelaparan dan kekurangan gizi. Perkiraan terbaru, 828 juta orang di dunia ini tidur dalam keadaan lapar setiap malamnya. Lebih dari 50 juta orang tertatih-tatih di ambang kelaparan.
Hari ini, harga beras dunia naik 6% dibandingkan Januari 2022. Per 11 Agustus 2022, setidaknya 23 negara telah menerapkan 33 larangan ekspor pangan, dan setidaknya tujuh negara telah menerapkan 11 langkah pembatasan ekspor. Krisis pangan sudah di depan mata kita bersama larangan ekspor dan resesi ekonomi dari COVID-19 dan konflik.
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah menunjukkan kepada kita bahwa kedaulatan pangan penting untuk menjaga ketahanan pangan dan mencegah krisis pangan.
Kedaulatan pangan yang kuat terletak pada pemanfaatan lahan dan ketersediaan lahan produksi pertanian dalam negeri untuk mencapai memperoleh ketahanan pangan, terutama bagi negara berkembang. Apalagi beberapa negara berkembang memiliki keunggulan dalam ketersediaan lahan pertanian baik yang optimal maupun suboptimal. Sayangnya, lahan suboptimal adalah lahan yang sering dilupakan, meskipun dapat mendukung kehidupan di planet bumi secara berkelanjutan.
Ayo beritahu Dunia!
Hari Pangan Sedunia tahun ini mengangkat tema “Leave NO ONE Behind” menyoroti pandemi yang sedang berlangsung, konflik, iklim yang tidak akan berhenti memanas, kenaikan harga, dan ketegangan internasional yang mempengaruhi ketahanan pangan global.
Oleh karena itu, kita perlu membangun dunia yang berkelanjutan di mana setiap orang, di mana pun, memiliki akses reguler untuk makanan bergizi. Tay Juhana Foundation (TJF) mengambil momen ini dengan merayakan Hari Pangan Sedunia 2022 sebagai ajang kolaborasi berbagi cerita melalui kampanye media yang kami namakan #tellyourstory 2022 dengan tema “Securing Our Food from Crisis”.
Pendaftaran Workshop dan Kompetisi ini dibuka sejak 14 September dan ditutup pada tanggal 28 September mendatang.
Kegiatan #tellyourstory 2022 kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Di tahun ini, para peserta akan diajak untuk membangun cerita melalui workshop berbentuk webinar dengan para profesional di bidang ketahanan pangan dan pengembangan konten. Nantinya para peserta diharapkan mampu menghasilkan video berbentuk dokumenter yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya isu ketahanan pangan.
Mari bersama kita ceritakan kepada dunia bahwa krisis pangan itu nyata dan semakin terasa. Melalui #tellyourstory 2022, kita hadapi ancaman ini dengan membangan kesadaraan bersama untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan.