Senin, November 11, 2024

Kopi dan Revolusi Prancis, Apa Kaitannya?

Risang Sanjaya
Risang Sanjaya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
- Advertisement -

Cita rasa kopi memiliki banyak peminat, mulai dari rakyat jelata ataupun orang-orang kaya, mulai dari starling hingga coffee shop. Kopi bisa dinikmati kapanpun, di manapun, dan juga oleh siapapun. Kafein dari kopi memiliki banyak manfaat, kafein membuat kita terjaga, menghilangkan rasa kantuk, dan juga meningkatkan konsentrasi. Bahkan tidak sedikit yang mengonsusmsi kopi sebelum melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Awal Mula Kopi di Eropa

Pada mulanya, kopi hanya digunakan sebagai bahan medis yang memberikan manfaat positif pada tubuh. Karena harganya yang mahal, kopi umumnya hanya dikonsumsi oleh masyarakat tingkat atas.

Pada tahun 1686, Fransesco Procopio De coltelli, seorang pebisnis dari italia membangun sebuah restoran bernama Le Proco. Awal mulanya minuman yang dijual hanyalah minuman seperti lemon, namun ia mulai mengikutsertakan kopi dalam menunya. Masyarakat prancis yang mencoba kopi untuk pertama kalinya dibuat kaget, karena efek kafein dari kopi yang membuat mereka tenggelam dalam obrolan yang makin serius.

Dalam waktu yang singkat, posisi kopi mulai menggeser wine di pasaran. Karena kopi yang memberikan efek positif lebih dibandingkan dengan wine. Café-café lain mulai bermunculan dan menjajakan kopi di dalam menunya. Café-café mulai menjadi tempat dikusi dikarenakan obrolan yang makin serius.

Café menjadi tempat bertukarnya berbagai informasi. Hari demi hari obrolan yang dibicarakan semakin serius, memacu untuk membuat sebuah gerakan aksi. Pada abad ke 18 diskusi yang terjadi di tempat itu mulai menjadi panas karena membahas tentang pemisahan kekuasaan dalam negara. Kaum borjouis (penguasa) mengukuhkan kekuasaan dengan melahirkan sistem republik, sebuah negara modern tanpa kekuasaan kaum feodal. Sayangnya perubahan yang terjadi tidak membuat kaum pekerja di prancis jadi semakin membaik.

Revolusi yang terjadi di perancis mengguncang negara-negara lain di eropa. Di inggris sempat terjadi pemberhentian perdagangan kopi dari luar inggris dan menggantikannya dengan teh, sejak saat itulah kebiasaan minum teh mulai mulai terjadi di inggris.

Pada tahun 1675, Raja Inggris, King Charles II membuat pernyataan tentang pelarangan kedai kopi, dengan alasan dapat membuat orang mengabaikan tanggung jawab sosial dan menggangung stabilitas kerajaan. Hal serupa sempat terjadi di jerman, ketika popularitas kopi sudah mendapatkan dimensi sosialnya, sang penguasa, Frederick The Great (1977) mengeluarkan pernyataan yang mendukung minuman tradisional jerman, yaitu bir dibanding dengan kopi.

Karunia dari kopi tidak berhenti disitu saja, kandungan kafein dari kopi mengaktifkan akal yang tertidur, melahirkan rantaian inspirasi dan menciptakan sebuah modernisasi. Karunia kafein dari kopi memacu kecerdasaan manusia dan menciptakan banyak perubahan pada masa kini. Sudah minum kopi sebelum menjalani aktivitasmu ?

Risang Sanjaya
Risang Sanjaya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.