Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, menjadwalkan kunjungan nya ke Cina sebagai upaya diplomatik dalam menjaga kestabilan dan perdamaian hubungan dengan Cina, namun kunjungan itu ditunda karena balon mata-mata Cina terlihat melayang di atas Pentagon pada tanggal 3 Februari lalu.
Banyak anggota parlemen AS menuntut Presiden Joe Biden untuk bertindak secara keras dikarenakan mereka berpendapat aksi ini telah melanggar kedaulatan dan keamanan negara.
Dalam pembelaannya, Cina mengatakan bahwa balon tersebut adalah balon cuaca belaka, namun tentu nya AS tidak percaya itu. Seperti yang dikutip kepada Reuters, Diplomat AS, Daniel Russel menyatakan bahwa insiden ini telah memperkeruh suasana dan menegangkan posisi kedua belah pihak, dan momentum kesepakatan antara AS dan Cina di G20 yang diadakan di Bali tentang meningkatkan komunikasi antara dua negara tentunya tidak dapat kembali dihidupkan. Hal ini telah dianggap sebagai potensi ancaman geopolitik bagi AS, dan banyak pihak mempertanyakan bagaimana balon itu diizinkan masuk ke wilayah udara AS.
Hubungan antara kedua negara adidaya telah memanas, apalagi setelah kunjungan Ketua DPR AS, Nacy Pelosi, ke Taiwan dan memicu Cina untuk melakukan latihan militer di dekat wilayah Taiwan.
Keraguan juga muncul dan banyak pihak mempertanyakan atas ketegasan Joe Biden dikarenakan sampai saat ini, beliau enggan mengambil langkah militer untuk menembak jatuh balon tersebut.
Biden beranggapan apabila AS menembak jatuh balon tersebut maka aka nada puing-puing yang berpotensi mengenai warga sipil. Beberapa komentar domestik seperti Zhu Feng, Dekan dari Universitas Nanjing dalam Program Hubungan Internasional mempertanyakan alasan pembatalan kunjungan Anthony Blinken ke Cina, dan apabila dengan ada nya balon mata-mata sebagai alasan pembatalannya, maka tujuan kunjungan itu sendiri patut dipertanyakan.
Dengan seluruh dunia berusaha pulih dari kerusakan yang dialami akibat pandemi Covid-19, AS dan Cina sebagai negara adidaya berusaha untuk memulihkan stabilitas dan kekuatan ekonomi nya. Dengan diskusi antara Cina dan AS yang membaik dengan upaya peningkatan komunikasi saat acara G20 di Bali, tentunya aksi balon mata-mata ini membawa keraguan untuk melanjutkan upaya yang sudah diperbincangkan dan malah kembali membawa ketegangan antara mereka.
Apabila Blinken melanjutkan kunjungan nya, maka kunjungan diplomatik ini akan menjadi yang pertama sejak 2018 dan dilihat sebagai upaya pengembangan krisis untuk masa depan. Diharapkan hubungan antara Cina dan AS akan segera membaik dan tidak ada nya kesalahpahaman yang berlarut akan eksistensi balon mata-mata ini.