Seperti yang kita ketahui, kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah yang sangat sensitif di kalangan masyarakat. Kekerasan dalam rumah tangga dapat menjadi penyebab trauma yang berat bagi korban, trauma itu juga menjadi akar masalah baik secara fisik maupun mental anak dari keluarga tersebut.
Kekerasan dalam keluarga terhadap anak juga timbul akibat tekanan ekonomi keluarga dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
Menurut Barker 1978, kekerasan terhadap anak adalah tindakan melukai secara fisik dan emosional terhadap anak secara berulang kali, melalui desakan hasrat, hukuman badan yang tidak terkendali, degradasi dan celaan permanen atau kekerasan seksual, biasanya di lakukan oleh orang tua.
Adapun efek kekerasan rumah tangga terhadap anak yakni,
– Mengalami penurunan fungsi otak
Anak yang menjadi korban kekerasan dapat mengalami penurunan fungsi otak dan sulit dalam mempelajari hal-hal baru, kondisi ini dapat menyebabkan prestasi akademik anak menurun.
– Sulit menciptakan hubungan dengan orang lain
Seorang anak yang menjadi korban kekerasan akan membuat anak tersebut tumbuh menjadi pribadi yang mudah curiga dan sulit percaya pada orang lain, akibatnya tidak mampu mempertahankan hubungan dengan orang di sekitarnya.
– Berisiko mengalami masalah kesehatan
Adapun berbagai macam masalah kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Masalah kesehatan itu seperti asma, penyakit jantung koroner, stroke, serangan panik, dan depresi. Hal ini di sebabkan oleh trauma yang berkepanjangan terhadap anak.
Kekerasan pada anak terjadi dalam berbagai bentuk seperti;
– Kekerasan verbal (kekerasan fisik), bentuk kekerasan ini adalah kekerasan yang menggunakan tangan maupun benda tumpul, kekerasan ini terjadi karena 2 kemungkinan. Pertama, karena orang tua sudah tidak sabar terhadap tingkah anak yang terlalu nakal, sehingga mereka membuat efek jera kepada anak melalui kekerasan verbal. Kedua, karena orang tua tidak mampu menahan amarah akibat tekanan ekonomi sehingga melampiaskan amarah itu kepada anak dengan kekerasan verbal.
– Kekerasan psikologis, bentuk kekerasan ini adalah orang tua tidak memberikan kasih sayang kepada anak dan tidak memperhatikan hak-hak anak, salah satunya dengan tidak memenuhi kebutuhan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
– Kekerasan seksual, kekerasan ini merupakan tindakan paksaan untuk melakukan hubungan seksual yang di lakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak, seperti; permerkosaan dan eksploitasi seksual.
Trauma pada anak yang timbul dari kekerasan rumah tangga menyebabkan gejala trauma pada anak saat beranjak dewasa. Anak laki-laki yang menjadi korban kekerasan rumah tangga, dapat membuat anak tersebut melakukan kekerasan terhadap keluarga mereka di masa depan.
Sedangkan pada anak perempuan yang menjadi korban kekerasan, dapat membuat anak tersebut menjadi perempuan yang pasif dan cenderung menjadi korban dalam kekerasan di dalam keluarga mereka di masa depan. Adapun masalah lain, yaitu dapat mempengaruhi kemampuan sikap anak tersebut, hal ini mengakibatkan turunnya prestasi anak tersebut di sekolah.