Asian Games memberikan sisi menarik bagi kearifan lokal Indonesia. Kultur adat, adab, dan jiwa sportivitas dalam bertanding menampilkan karakter jiwa masyarakat bangsa Indonesia.
Pembukaan Asian Games di Stadion Gelora Bung Karno membuat decak kagum dan banjir pujian baik dari kalangan nasional maupun masyarakat Internasional. Bukan masalah modern atau mempunyai konsep yang tiga dimensi, tetapi unsul kultur budaya membuat pembukaan Asian Games menjadi elegan ditambah dengan unsur estetika yang ada di pembukaan Asian Games 2018.
Di zaman Globalisasi ini perubahan-perubahan teknologi baru di paduan dengan kultur budaya lokal menjadikan ciri khas tersendiri pembukaan Asian Games 2018. Indonesia Sebagai tuan rumah tentu akan berusaha menjadi tuan rumah yang baik bagi negara-negara Asia lain yang mengikuti Asian Games.
Dari segi tempat, Jakarta-Palembang sebagai venue perhelatan Asian Games dari berbagai cabang olahraga. Pembukaan Asian Games merupakan kearifan lokal secara teknologi dan kultur tradisional Indonesia.
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi setelahnya.
Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan mengintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat.
Kearifan lokal dapat berbentuk dari sikap, sifat , estetika, perbuatan, teknologi dan kultur tradisional Indonesia. Adapun contoh kearifan lokal dari sikap, sifat, dan perbuatan adalah Pantang menyerah, totalitas, dan sportivitas.
Pantang menyerah dan bertanding dengan totalitas dan sportivitas merupakan kearifan lokal di Asian Games 2018. Dari berbagai bidang olahraga sudah menggambarkan penerapan nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia.
Sejauh ini Indonesia sudah meraih 31 emas, 24 perak, dan 40 perunggu dan menduduki peringkat ke 4 klasemen sementara perolehan mendali Asian Games 2018. Medali yang di dapat berasal dari olahraga Silat, Taekwondo, Wushu, Karate, Badminton, Panjat Tebing, Tenis, Sepak takraw, Paragliding, dan bidang olahraga lainnya.
Selain pantang menyerah, penanaman rasa cinta dan memilik terhadap Negara Indonesia menjadi salah satu alasan suksesnya penerapan kearifan lokal Indonesia di Asian Games 2018. Negara Indonesia yang memiliki wilayah yang cukup luas beserta Sumber Daya Manusia yang banyak perlu memperlihatkan kearifan lokal Indonesia di Asian Games 2018.
Tidak salah jika Indonesia menjadi juara umum di cabang olahraga silat, karena Kearifan lokal juga muncul di bidang olahraga ini. Olahraga silat juga merupakan kearifan lokal bangsa Indonesia yang harus ditunjukan di Asian Games 2018.
Secara Konstitusional Kearifan lokal diatur di dalam Pasal 18B ayat (1) dan (2) yang mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat adat besarta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang.
Kearifan lokal juga merupakan penerapan dari sila kelima yang bagian tidak dapat dipisahkan dengan budaya tenggang rasa dan akronim solidaritas sosial lainnya yang sangat kaya dalam bangsa kita.
Tidak hanya para atlet yang dapat menampilkan kearifan lokal Indonesia, pemerintah dan semua rakyat Indonesia untuk kedepannya harus mengembangkan potensi untuk ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kewarganegaraan dari nilai-nilai yang diperlukan dalam rangka penerapan ilmu, proses, dan keahlian, serta berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
