Jumat, Maret 29, 2024

Kapankah Terwujud Keadilan Jaringan Bagi Masyarakat Indonesia?

Amelian Dinisia
Amelian Dinisia
Saya seorang Ibu dari 4 orang anak. Sekarang berprofesi sebagai wiraswasta dan penulis. Pendidikan terakhir magister sains bidang perairan di Institut Pertanian Bogor. Sedang sangat suka menulis tentang seputar opini/essai tentang isu yang sedang hangat.

Telah lama kita dapati keluhan pengguna Telkomsel mengenai jaringan yang cenderung lemot dan bermasalah di beberapa daerah. Namun, saat kondisi ini belum lagi mengalami perbaikan yang signifikan, telah kita dengar lagi bahwa Telkomsel kembali meluncurkan jaringan 5G.

Hal ini menggelitik nalar saya sehingga menimbulkan sebuah pertanyaan penting dalam benak saya. Kapankah kemerataan atau keadilan jaringan untuk seluruh masyarakat Indonesia dapat tercapai?

Menilik dari banyak kasus yang terjadi di beberapa daerah yang telah sy amati, diantaranya Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, yang berada di bagian Timur Indonesia. Selain itu juga di sebagian wilayah Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Malaysia yang pernah saya datangi, bahkan ada titik lokasi tidak ada jaringan telepon dan internet sama sekali. Saat itu saya berpikir mungkin karena lokasi yang cukup jauh dari Ibukota sehingga belum mengalami yang namanya pemerataan dan keadilan jaringan.

Ternyata saya yang saat ini bertempat tinggal belasan kilometer dari kantor utama Telkom di Bandung pun mengalami hal yang sama. Didalam dan sekitar rumah jangankan untuk mengakses jaringan 3G, bisa mengakses jaringan dengan kekuatan H+ sudah sangat bersyukur. Padahal perangkat yang saya gunakan sudah menggunakan jaringan LTE untuk mengakses jaringan 4G.

Hal ini tentu menjadi polemik bagi para pekerja yang menghasilkan karya atau pengusaha online yang bekerja dari rumah, apalagi di masa pandemi ini, hampir semua guru dan dosen juga bekerja dari rumah. Apa jadinya bila jaringan ini timbul tenggelam, bahkan hilang hingga berjam-jam. Dapatkan provider ini menggantikan kerugian waktu dan lainnya yang muncul dari masalah ini?

Pada kenyataannya terdapat beberapa kasus Layanan seluler dan paket data Telkomsel yang sempat lumpuh di beberapa daerah. Contohnya di Pekanbaru pada Rabu siang, 12 Agustus 2020. Hal ini membuat proses belajar secara daring dan pekerjaan yang menggunakan jasa provider tidak bisa dilakukan. Dikarenakan sejak Plasa Telkom di Jalan Hang Tuah terbakar pada Selasa petang tanggal 11 Agustus 2020.

 

Gangguan jaringan akibat kebakaran ini cukup lama dan sangat berdampak bagi para pengguna provider ini.

Contoh lainnya yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat baru-baru ini. Jaringan internet dan sambungan telepon sama sekali tidak bisa diakses selama hampir 2 jam mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 13.15 WIB pada tanggal 25/4/2021 lalu. Hal tersebut juga diakui oleh pihak provider tersebut.

Selain itu awal Mei lalu, terjadi juga macetnya jaringan telekomunikasi di wilayah Jayapura, Sentani dan Sarmi, karena adanya gangguan teknis pada kabel fiber optik milik PT Telkom.

Lebih lanjut, informasi dari pihak pimpinan PT Telkom bahwa saat ini layanan telepon dan pesan singkat di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah kembali normal.

Adapun untuk layanan data, baik fixed maupun mobile broadband masih dalam proses pemulihan kualitas layanan secara bertahap dengan mengoptimalkan kapasitas satelit, sistem komunikasi radio IP terrestrial, serta dukungan dari infrastruktur lainnya, termasuk pemanfaatan jaringan Palapa Ring Timur. Ternyata hal inilah yang menjadi permasalahan jaringan internet yang terjadi di Papua sebulan terakhir ini.

Belum lagi masalah tersebut terselesaikan, ternyata Telkomsel kembali dengan megahnya meluncurkan program baru yakni jaringan 5G pada 27 Mei 2021 yang lalu. Namun, lagi-lagi yang dapat mengakses jaringan 5G ini tidak merata.

 

Berdasarkan informasi yang diterima, baru ada beberapa wilayah yang dapat dijangkau oleh penyedia jasa jaringan tersebut. Adapun wilayah tersebut, enam di antaranya adalah wilayah residensial di DKI Jakarta dan Tangerang Selatan, yakni Alam Sutera, Bumi Serpong Damai (BSD), Pantai Indah Kapuk, (PIK), Kelapa Gading, Pondok Indah,Widya Chandra.

Di samping keenam wilayah tadi, jaringan 5G Telkomsel juga bisa diakses di Institut Teknologi Bandung, Telkom University, Jawa Barat, dan Telkomsel Smart Office, Jakarta.

Selain itu, internet 5G juga bisa dijajal lewat hotspot di gerai-gerai Grapari Telkomsel, yakni : Grapari GTG Medan, Sumatera Utara, Grapari Batam Centre, Kepri. Juga di Grapari Terminal 3 Soekarno Hatta, DKI Jakarta, Grapari Solo, Jawa Tengah, Grapari Pemuda Surabaya, Jawa Timur. Di pulau Bali ada di Grapari Renon Denpasar, Bali, di Kalimantan bisa diakses di Grapari Balikpapan, Kalimantan Timur, dan terakhir di Grapari Pettarani Makassar, Sulawesi Selatan.

Jaringan 5G Telkomsel rencananya akan menyusul tersedia secara bertahap di kota-kota besar di Indonesia, mencakup Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan.

Selain wilayah yang dibatasi, ternyata perangkat yang bisa mengakses jaringan 5G tersebut pun dibatasi. Tak semua ponsel 5G yang beredar di Indonesia bisa tersambung ke jaringan 5G Telkomsel. Syarat utamanya adalah mendukung penggunaan pita frekuensi 2.300 MHz (band n40).

Adapun 4 perangkat yang dilansir dapat mengakses jaringan 5G tersebut adalah Oppo Reno 5 5G, Huawei Mate 40 pro, Vivo X60 dan Viso X60 Pro dengan spesifikasi masing-masing perangkat sudah cukup tinggi, dan yang pasti bukanlah perangkat yang bisa dimiliki dengan harga murah.

Tak hanya sampai disitu, pada tanggal 28 Mei lalu muncul berita dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. merombak susunan direksi dan komisaris perseroan lewat rapat umum pemegang saham tahunan 2020.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam kesempatan tersebut menunjuk Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama perseroan menggantikan Rhenald Kasali.

Tak hanya itu, RUPS emiten berkode saham TLKM itu juga mengangkat Bono Daru Adji yang ditunjuk sebagai komisaris independen Telkom, juga Isa Rachmatarwata yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan. Ada juga Arya Mahendra Sinulingga yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri BUMN yang diangkat sebagai komisaris.

 

Yang menarik, kali ini Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Abdi Negara Nurdin atau yang lebih terkenal dengan nama Abdee Slank menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia Tbk (Persero). Beliau dianggap memiliki pengetahuan dan kemampuan korporasi yang baik, selain itu juga kompeten dalam bidang konten digital yang diharapkan menjadi solusi bagi perusahaan provider ini.

Harapan kami sebagai pengguna jasa dari penyedia layanan jaringan ini, semoga dengan kehadiran Pak Abdee dan rekan-rekan sebagai Komisaris baru semoga mampu menjadi solusi dan mampu mewujudkan keadilan jaringan Telkomsel untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Semoga kedepannya, bukan hanya masyarakat di kota besar yang bisa mendapatkan jaringan 4G dan 5G. Namun juga, masyarakat di daerah lain, di pulau lain hingga ke pelosok juga bisa merasakan pelayanan terbaik dari provider raksasa ini.

Amelian Dinisia
Amelian Dinisia
Saya seorang Ibu dari 4 orang anak. Sekarang berprofesi sebagai wiraswasta dan penulis. Pendidikan terakhir magister sains bidang perairan di Institut Pertanian Bogor. Sedang sangat suka menulis tentang seputar opini/essai tentang isu yang sedang hangat.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.