Sabtu, April 20, 2024

Jejak Islam di New Zealand: Toleransi dan Tantangan Multikultural

Abdillah Qomaru Zaman
Abdillah Qomaru Zaman
I am a Bachelor of Political Science graduate from the University Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

New Zealand, sebuah negara kepulauan yang terletak di wilayah Pasifik Selatan, menjadi rumah bagi sekitar 1.1% populasi Muslimnya, yang mayoritas tinggal di kota-kota besar seperti Auckland, Wellington, dan Christchurch. Meskipun komunitas Muslim di New Zealand relatif kecil, pengaruh peradaban Islam di negara ini cukup signifikan dan dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat non-Muslim.

Sejarah Peradaban Islam di New Zealand

Jejak peradaban Islam di New Zealand bermula pada abad ke-19, ketika para pedagang Muslim asal India dan China mulai datang ke negara ini untuk berdagang. Pada akhir abad ke-19, beberapa orang Muslim berimigrasi ke New Zealand dari India dan Mesir sebagai pekerja di tambang batu bara. Selama periode ini, peradaban Islam secara bertahap menyebar ke seluruh negeri.

Namun, komunitas Muslim di New Zealand baru mulai berkembang dengan pesat setelah Perang Dunia II. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, imigran Muslim dari India, Pakistan, dan Timur Tengah mulai berdatangan ke New Zealand untuk bekerja dan menetap di sana. Kehadiran mereka membawa pengaruh peradaban Islam yang semakin kuat ke dalam masyarakat New Zealand.

Pengaruh Peradaban Islam dalam Kehidupan Masyarakat Non-Muslim di New Zealand

Peradaban Islam memiliki pengaruh yang signifikan dalam kehidupan masyarakat non-Muslim di New Zealand. Salah satu contohnya adalah dalam bidang kuliner. Di Auckland, ibu kota bisnis dan budaya New Zealand, kini dapat ditemukan berbagai restoran yang menyajikan masakan Arab dan Turki, seperti kebab, falafel, dan shawarma. Masakan ini semakin populer di kalangan masyarakat New Zealand dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di negara ini.

Pengaruh Islam juga dapat dilihat dalam arsitektur bangunan. Masjid yang megah dengan kubah dan menara sering kali menjadi daya tarik utama bagi masyarakat non-Muslim yang ingin mengenal lebih jauh tentang agama dan budaya Islam. Masjid-masjid ini juga seringkali menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Muslim dan non-Muslim dalam berbagai acara seperti open house atau kegiatan sosial.

Peradaban Islam juga memiliki pengaruh dalam kesenian dan budaya. Di beberapa kota besar di New Zealand, seperti Auckland dan Wellington, kerap diadakan acara budaya yang menampilkan tari-tarian Timur Tengah, seperti tari belly dance, serta musik tradisional seperti gamelan dan nasyid.

Pengaruh Islam juga terlihat dalam aspek pendidikan. Di New Zealand, ada beberapa lembaga pendidikan Islam yang menyediakan pendidikan Islam bagi masyarakat Muslim dan non-Muslim. Lembaga-lembaga ini menyediakan program pelajaran tentang sejarah Islam, hukum syariah, dan bahasa Arab.

Toleransi dan Penghargaan terhadap Peradaban Islam

New Zealand dikenal sebagai negara yang sangat toleran dan menghargai perbedaan agama dan budaya, sehingga menjadikan negara ini sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi semua orang, termasuk para migran Muslim. Kehidupan masyarakat Muslim di New Zealand juga dipengaruhi oleh berbagai kebijakan pemerintah yang mempromosikan keberagaman dan inklusivitas, serta adanya lembaga dan organisasi yang memfasilitasi kegiatan keagamaan dan budaya.

Salah satu jejak peradaban Islam yang paling terlihat di tengah masyarakat non-Muslim di New Zealand adalah masjid. Di kota-kota besar seperti Auckland dan Wellington, terdapat beberapa masjid besar yang menjadi pusat aktivitas keagamaan dan budaya masyarakat Muslim. Masjid-masjid ini tidak hanya digunakan untuk shalat dan kegiatan keagamaan, tetapi juga digunakan untuk acara-acara sosial dan kegiatan budaya seperti festival makanan halal, acara bazaar, dan pameran seni Islam.

Selain masjid, masyarakat Muslim di New Zealand juga memiliki organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang membantu mereka dalam memelihara identitas keagamaan dan budaya mereka. Salah satu organisasi yang paling aktif adalah Federation of Islamic Associations of New Zealand (FIANZ), yang didirikan pada tahun 1979. FIANZ bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat Muslim di seluruh negara, serta memperjuangkan hak-hak masyarakat Muslim di New Zealand.

Selain FIANZ, terdapat juga lembaga-lembaga yang berfokus pada pendidikan dan kegiatan sosial. Misalnya, Islamic Women’s Council of New Zealand (IWCNZ) yang didirikan pada tahun 1990-an, fokus pada masalah-masalah yang dihadapi oleh wanita Muslim di New Zealand dan mempromosikan hak-hak mereka. Sementara itu, New Zealand Islamic Information Centre (NZIIC) menyediakan informasi tentang Islam dan masyarakat Muslim untuk masyarakat umum, serta mengadakan seminar dan diskusi terbuka tentang topik-topik terkait Islam.

Di bidang pendidikan, terdapat beberapa sekolah Islam yang didirikan di New Zealand. Sekolah-sekolah ini menawarkan pendidikan formal yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam, sambil tetap memenuhi kurikulum nasional New Zealand. Salah satu sekolah Islam terbesar di New Zealand adalah Al-Madinah School di Auckland, yang didirikan pada tahun 1989 dan saat ini memiliki lebih dari 1.000 siswa.

Selain itu, ada juga beberapa universitas dan institusi pendidikan tinggi di New Zealand yang menawarkan program-program studi tentang Islam dan masyarakat Muslim, seperti University of Auckland dan Victoria University of Wellington. Program-program ini membantu meningkatkan pemahaman masyarakat non-Muslim tentang Islam dan kehidupan Muslim di New Zealand, serta membantu masyarakat Muslim dalam mempertahankan identitas keagamaan dan budaya mereka.

Meskipun kehidupan masyarakat Muslim di New Zealand terbilang harmonis, tidak berarti tidak ada tantangan dan masalah yang dihadapi. Salah satu masalah yang dihadapi adalah Islamophobia atau kebencian terhadap Islam dan umat Muslim. Beberapa insiden Islamophobia terjadi di New Zealand, seperti vandalisme terhadap masjid dan Beberapa insiden Islamophobia terjadi di New Zealand, seperti vandalisme terhadap masjid dan bentrokan antara Muslim dan non-Muslim. Namun demikian, mayoritas masyarakat New Zealand menunjukkan sikap toleransi dan dukungan terhadap komunitas Muslim.

Sebagai sebuah negara multikultural dan multireligius, New Zealand terus memperjuangkan keragaman dan keadilan sosial bagi seluruh warga negaranya. Peran masyarakat dalam membangun kesadaran dan toleransi antar kelompok menjadi sangat penting dalam menjaga harmoni dan perdamaian di negara ini.

Dalam menjaga harmoni dan toleransi antarkelompok di New Zealand, pemerintah juga telah mengambil berbagai langkah untuk mempro mosikan keragaman dan keadilan sosial. Salah satu contoh kebijakan pemerintah adalah program tanggung jawab sosial korporat (Corporate Social Responsibility/CSR) yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan besar di negara ini. Program ini mendorong perusahaan untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, termasuk masyarakat Muslim, dan memberikan dukungan dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Abdillah Qomaru Zaman
Abdillah Qomaru Zaman
I am a Bachelor of Political Science graduate from the University Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.