Selasa, April 23, 2024

Inovasi Baru Tanpa Lupa Ekologi

Alfian Azwar Yasin
Alfian Azwar Yasin
Saya Alfian Azwar Yasin, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Semester 4 Lahir di Jakarta, dan bertempat tinggal di Jakarta Timur

Kemajuan teknologi mendorong manusia untuk terus semakin produktif, hal ini berdampak positif dan negatif, dampak positif yang ditimbulkan adalah banyak hal dan aspek dalam kehidupan kita saat ini sudah sangat dipermudah dan terbantu atas kemajuan teknologi yang terjadi besar-besaran saat ini.

Namun, dampak negatif atas semua kemajuan teknologi saat ini berimbas pada alam dan bumi kita yang tercinta, yang semakin berat serta tersiksa atas makin maraknya pencemaran serta kerusakan alam yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik di darat, laut, maupun udara terjadi kerusakan dan juga pencemaran yang sangat besar bagi bumi ini.

Hal ini seharusnya mengingatkan kita bahwa jika bumi yang kita tinggali rusak dan semakin lama semakin hancur maka akan berdampak pada makhluk yang ada di dalamnya salah satunya yaitu kita manusia, satu kali kita memperbaiki seribu kali kita merusaknya kembali itulah yang terjadi saat ini.

Hal tersebut seharusnya membuat sadar akan ancaman yang akan kita dapati di kemudian harinya atas semua perilaku yang sudah merugikan tersebut. Penulis di sini bermaksud sedikit mengingatkan bahwa pelestarian alam serta satwanya itu sangat penting bagi kelangsungan rantai makanan dan juga keseimbangan ekosistem yang ada.

Penulis juga memiliki opini serta gagasan yang akan penulis sampaikan pada esai kali ini sebagai salah satu solusi untuk membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, keasrian, serta kelangsungan hidup makhluk yang ada di bumi ini termasuk salah satunya kita manusia sebagai pemimpin di bumi ini agar tetap menjaganya.

Serta program yang penulis usung juga memperhatikan bagaimana peran serta ekonomi untuk juga membantu masyarakat mendongkrak perekonomiannya saat ini.Program yang akan penulis paparkan memiliki nama GO-TRASH yang berbasis aplikasi serta juga akan merangkul masyarakat dan pemerintah daerah, kementerian terkait, perusahaan swasta yang akan penulis usulkan seperti nama program ini yaitu Gojek agar membantu proses pengaplikasiannyaDengan mengikutsertakan perusahaan BUMN terkait seperti Pertamina untuk menindak lanjuti proses pengolahan sampah yang akan dijadikan sebagai BBM untuk dijual kembali kepada masyarakat.

Dalam hal ini penulis akan menjelaskan bagaimana rancangan yang sudah penulis gambarkan secara kasar di atas.GO-TRASH sendiri sama seperti fitur-fitur lainnya yang ada di Gojek, namun dalam aplikasi kali ini penulis menyarankan agar tidak menggabungkannya dalam aplikasi Gojek yang lain, akan tetapi dibuatkan aplikasinya sendiri.

Di dalam aplikasi tersebut penulis berasumsi akan menaruh beberapa fitur untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat agar menjaga kebersihan dalam lingkungannya serta edukasi untuk melakukan pembuatan Biofuel untuk mengolah sampah organik yang akan dijadikan sebagai BBM dan disuplai kembali ke kantor pusat GO-TRASH terlebih dahulu untuk di suling di Pertamina.

Setelah itu akan ada pula fitur edukasi tentang Recycle dan cara pengolahan kembali sampah yang bisa didaur ulang untuk menghasilkan benefit disamping keuntungan dari aplikasi yang juga memberi bayaran sendiri dari sampah yang diolah menjadi BBM, untuk pengolahan sampah daur ulang tidak diwajibkan setiap cabang bisa mengolahnya kembali bisa juga dianjurkan untuk disetorkan dan dijadikan keuntungan langsung tanpa didaur ulang sendiri.

Selain itu konsep GO-TRASH kali ini bisa dibilang hampir sama dengan konsep bank sampah yang sempat digunakan namun hanya sebagian kecil yang masih bertahan, oleh karena itu penulis bermaksud menggunakan aplikasi agar mudah dipantau serta juga dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses jika ingin membuang sampah dengan benar secara banyak.

Selanjutnya sama seperti Gojek di sini pun terdapat kemitraan yang akan membantu para mitra tersebut jika ingin mengetahui jumlah saldo yang dihasilkannya dari sampah yang sudah di setornya, penulis berasumsi untuk setiap seratus gram sampah yang bisa didaur ulang akan dihargai seribu lima ratus rupiah, sedangkan untuk sampah basah atau sampah yang akan diolah sebagai BBM akan dihargai seribu rupiah per seratus gram.

Konsep ini agar memperjelas masyarakat berapa yang dapat dihasilkannya jika membuang sampah secara benar dan tidak sembarangan. Selain itu masyarakat juga disediakan fitur order buang sampah ketika masyarakat sedang bepergian jauh dari rumah dan akan disediakan pula mitra-mitra yang ada pada tempat umum agar memudahkan untuk menyetorkan sampahnya agar terus menambah pundi-pundi keuangan masyarakat yang menyetor serta mengurangi produksi sampah liar di tempat umum yang sulit dijangkau petugas kebersihan yang ada.

Namun, pada fitur order buang sampah ini terdapat pula pembeda agar masyarakat tidak menyalahgunakan hak tersebut sewenang-wenang yaitu dengan cara, apabila sampah yang disetorkan adalah sampah yang sudah disortir maka akan dibayar oleh aplikasi dan jika sampah yang disetor bukan sampah sortiran atau dicampur antara organik dan anorganik maka masyarakat harus membayar untuk itu sebesar sama yang mereka dapatkan ketika mereka menyortir sampah tersebut.

Untuk sistematis lebih jelasnya program ini membutuhkan banyak bantuan khusus dari berbagai pihak terkait seperti Gojek untuk membantu proses pengaplikasiannya serta pelaksanaan kemitraan yang akan dijalankan.

Poin kedua yaitu pemerintah daerah harus dapat ikut ambil serta agar dapat membantu untuk menyebarkan jaringan dari pemerintah pusat yang dimana dikendalikan langsung oleh Gojek atas nama GO-TRASH untuk mempermudah merangkul masyarakat secara penuh dan menyeluruh ke setiap pelosok sampai rt dan rw nya sekali.

Poin ketiga adalah kementerian terkait untuk membantu proses pendaur ulangan sampah yang akan di daur ulang kembali menjadi produk atau lainnya yang dapat digunakan kembali serta bermacam fungsi lainnya yang akan dikembangkan sesuai daerah dan keunikan masing-masing,

Poin terakhir yang harus diperhatikan adalah pertamina agar membantu untuk proses penyulingan dan pembuatan Biofuel sebagai bahan untuk BBM yang akan dijual kembali pada masyarakat agar dapat terjadi perputaran roda yang seimbang antara banyaknya sampah dan juga kebutuhan akan BBM.

Alfian Azwar Yasin
Alfian Azwar Yasin
Saya Alfian Azwar Yasin, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Semester 4 Lahir di Jakarta, dan bertempat tinggal di Jakarta Timur
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.