Kamis, Maret 28, 2024

Indonesia Terbebas dari Resesi Ekonomi Global?

Rendi Firdaus
Rendi Firdaus
saya adalah seorang mahasiswa jurusan manajemen di universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Bank dunia meyebut resesi ekonomi global sudah ada di depan mata. Bank dunia memperingatkan Negara negara dunia Termasuk Indonesia agar bisa menghindari ancaman penurunan ekonomi.

Faktor terbebas dari resesi ekonomi global

Pada 2 Maret 2020 wabah penyakit covid-19 masuk di Indonesia dan menyebarkan setidaknya hampir setengah dari penduduk Indonesia. Dengan cepat pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan wajib bagi warga negara Indonesia maupun warga negara asing dengan sosial distancing dan memakai masker baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Dengan adanya peraturan tersebut ekonomi Indonesia menurun drastis di akibatkan banyak para pekerja di rumahkan membuat sektor industri atau pun sektor lainya terkena imbasnya.

Negara Indonesia juga mengalami penurunan perekonomian secara drastis. Bukan hanya di Indonesia saja, tetapi negara–negara dunia juga mengalami penurunan ekonomi. dikarenakan pembatasan sosial yang membuat seluruh ekonomi dunia lumpuh. Dengan penurunan perekonomian membuat pemerintah Indonesia menjaga kestabilan ekonomi dengan membantu masyarakat Indonesia memberikan bantuan langsung tunai atau pun bahan pokok masyarakat.

Setelah memberikan bantuan langsung tunai pemerintah Indonesia melakukan vaksinasi terhadap penduduk Indonesia dan melakukan pelonggaran aturan sosial distancing. Dengan peraturan tersebut perekonomian Indonesia semakin membaik dan tumbuh setiap tahunnya.

Perekonomian dunia baru saja bakal lepas landas pasca dihantam pandemi penyakit Covid-19. Namun, baru mulai menanjak produk domestik bruto (PDB) kini terancam menukik lagi, bahkan beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS) terancam resesi. Menariknya, Indonesia justru diperkirakan akan kebal resesi atau kontraksi pertumbuhan PDB tersebut.

Presiden Bank Dunia David Malpass memperingatkan pertumbuhan ekonomi dunia bisa lebih rendah lagi menjadi 2,1% tahun ini dan 1,5% tahun depan. Risiko yang membayangi perekonomian dunia di antaranya pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina, gangguan rantai pasok, serta stagflasi.

Konflik Rusia-Ukraina juga membuat dana moneter internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Proyeksi inflasi di naikin seiring kenaikan harga komoditas. Sementara itu mobilitas masyarakat mengalami peningkatan seiring dengan adanya pelonggaran aturan sosial distancing pada kuartal 1-2022 menjadi yang terbaik sepanjang masa pandemi.

Aktivitas penduduk Indonesia di berbagai provinsi dan di berbagai daerah sudah kembali normal. Mobilitas masyarakat Indonesia sudah sangat bagus menunjukan peningkatan yang signifikan. ini juga berpengaruh positif terhadap kegiatan produksi, konsumsi, dan investasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu yang paling resilien di tengah berbagai risiko global yang mengalami peningkatan. Dalam laporan Global Economic Prospect (GEP) Juni 2022. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di tingkat 5,1 persen untuk tahun 2022 atau hanya turun 0,1 poin persentase (pp) dari proyeksi sebelumnya.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangan resminya, Rabu (8/6) mengatakan proyeksi tersebut masih berada dalam kisaran outlook Pemerintah yakni 4,8 persen hingga 5,5 persen.

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia mengemukakan bahwa perekonomian Indonesia akan mendapat dorongan dari kenaikan harga komoditas. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh Bank Dunia berdampak secara luas di berbagai negara.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 untuk Zona Eropa mengalami revisi ke bawah sebanyak 1,7 pp, dari 4,2 persen menjadi 2,5 persen. Hal ini terjadi karena saat ini Eropa menjadi episentrum konflik geopolitik. Pada tahun ini data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 1-2022 hasilnya sangat memuaskan. Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan 1-2022 mencapai Rp.4.513,0 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp.2.818,6 triliun.

“Ekonomi Indonesia triwulan 1-2022 terhadap triwulan 1-2021tumbuh sebesar 5,01 % (y-on-y).dari sisi Produksi, Lapangan usaha, Transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,79 %. Sementara itu dari sisi pengeluaran ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,22%.’’

Kelompok provinsi di pulau jawa mendominasi struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan satu 1-2022 dengan peranan sebesar 57,78 % (y-on-y), dengan kinerja ekonomi yang mengalami pertumbuhan sebesar 5.07 % di bandingkan triwulan 1-2021. Ekonomi Indonesia triwulan 1-2022 terhada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,96% (q-to-q).

Dari sisi produksi kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 16,54% dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 50,54%.

Berbeda dengan kondisi Indonesia, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan melambat signifikan dari 5,7 persen di tahun 2021 menjadi hanya 2,9 persen di tahun 2022 akibat eskalasi berbagai risiko. Beberapa lembaga internasional lain, seperti IMF, juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebanyak 0,8 pp di bulan April lalu.

Rendi Firdaus
Rendi Firdaus
saya adalah seorang mahasiswa jurusan manajemen di universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.