Perkembangan Kecerdasan buatan atau istilah lainnya Artificial Intelligence merupakan suatu proses menanamkan program pada sebuah mesin, sehingga mesin tersebut beroperasi layaknya seperti manusia. Hal ini juga ditandai dengan Revolusi Industri 4.0 juga erat kaitannya dengan istilah Transformasi Digital.
Transformasi Digital sendiri diberi makna sebagai perubahan yang ditimbulkan sebagai akibat penerapan teknologi digital di seluruh aspek kehidupan masyarakat.. Awal mula Artificial Intelligence muncul sekitar tahun 1940-an, seiring dengan munculnya komputer sebagai alat kebutuhan manusia.
Istilah Artificial Intelligence pertama kali digunakan pada tahun 1956 oleh John McCharty dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Menurut John McCharthy, artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan proses memodelkan cara berpikir manusia dan mendesain suatu mesin agar dapat berperilaku layaknya manusia.
Seiring perkembangannya, Artificial Intelligence mulai memasuki dunia otomotif. Salah satunya penerapan di bidang transportasi darat salah satunya mobil, yaitu dengan menerapkan konsep mobil terbang modular yang dibuat untuk mengatasi permasalahan manusia pada umumnya seperti lamanya perjalanan dan kemacetan lalu lintas.
Dalam waktu kurang dari 20 tahun dari sekarang lebih dari dua pertiga populasi dunia akan tinggal di kota-kota dan banyak di kota-kota besar, sehingga kelemahan yang akan dihadapi adalah kemacetan yang terjadi di mana-mana. Konsep mobil terbang modular akan menjawab permasalahan tersebut dengan menerapkan konsep mobilitas baru multi-moda menggabungkan darat dengan udara yang memungkinkan penumpang mulus dan lebih cepat perjalanan dari A ke B menggunakan langit-langit kota.
Dilansir dari Analytics Insight, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) telah memperkirakan bahwa pada akhir tahun 2040, mobil tanpa awak/otonom ini akan mengambil alih 75 persen kendaraan konvensional sekarang ini.
Italdesign dan Airbus meluncurkan Pop.Up, sistem kendaraan konsep penumpang darat dan udara modular yang inovatif, konsep kendaraan modular ini dirancang untuk mengakomodasi penumpang. Kepompong serat karbon monokok berteknologi tinggi ini berukuran panjang 2,6 meter, tinggi 1,4 meter, dan lebar 1,5 meter. Kapsul ini mengubah dirinya menjadi city car hanya dengan dipasangkan ke modul ground, yang dilengkapi dengan sasis serat karbon dan bertenaga baterai.
Sistem Kecerdasan Buatan (AI) ikut tergabung di dalam Pop.Up, antara lain:
- Platform Kecerdasan Buatan yang memiliki fungsi mengelola kompleksitas perjalanan yang menawarkan skenario penggunaan alternatif dan memastikan pengalaman perjalanan yang mulus;
- Kendaraan berbentuk kapsul penumpang yang dirancang untuk digabungkan dengan dua modul penggerak listrik yang berbeda dan independen, modul tanah dan modul udara. Sarana transportasi umum lainnya.
- Modul antarmuka yang berdialog dengan pengguna dalam lingkungan yang sepenuhnya virtual.
Nantinya dalam menggunakan pengguna dapat memesan mobil terbang modular menggunakan aplikasi yang memungkinkan pemesanan terletak di bandara ataupun stasiun kereta dan apabila pengguna sudah sampai tempat tujuan, modul udara dan darat beserta kapsulnya akan kembali ke stasiun untuk melakukan pengisian baterai dengan sendirinya dan menunggu pesanan berikutnya.
Memang terkesan di luar nalar kita, namun memang seperti itulah jika teknologi otomotif di gabungkan dengan Kecerdasaran Buatan (AI) yang membuat kita terkagum-kagum. Tentu ini merupakan perkembangan yang cukup signifikan yang sudah kita lihat perkembangannya dan tidak menutup kemungkinan akan adanya teknologi serta inovasi dan pembaruan-pembaruan lain yang mampu memecahkan masalah di kehidupan di bidang transportasi menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) di masa depan.