Jumat, April 26, 2024

H.M. Yunus, Bapak Administrasi Muhammadiyah

Novianto Topit
Novianto Topit
Akrap di sapah Novry, Usia 26 Tahun, asli Kota Bitung, Sulawesi Utara, Lulusan IAIN Manado, Fakultas Tarbiyah, Jurusan PAI, Wakil Bendahara DPP IMM.

H.M. Yunus Anis terlahir dengan nama Muhammad Yunus Anis, di kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 3 Mei 1903. Ayahnya bernama Haji Muhammad Anis, seorang Abdi Dalem Kraton Ngayogyakarta (Suratmin 1999).

H.M. Yunus Anis merupakan salah satu tokoh yang berjasa dalam menumbuh kembangkan organisasi Muhammadiyah, khususnya di bidang administrasi.

Dalam buku H.M Yunus Anis, Pengabdian dan Perjuangannya yang ditulis Drs. Suratmin, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam sambutannya mengatakan:

“Di lingkungan Muhammadiyah, H.M Yunus Anis sejak mudah telah ikut mengembangkan Muhammadiyah. Sebagai seorang orator, beliau tampil mubaligh sekaligus penggerak sehinggah Muhammadiyah menjadi gerakan yang dinamis. Sebagai seorang administrator beliau telah ikut meletakkan dasar–dasar administrasi Muhammadiyah secara tertib.”

Atas kepiawaian, ketelitian, dan kefokusannya dalam bidang administrasi-lah yang mengantarkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang perluh di perhitungkan dalam hal ketertiban administrasi organisasi.

“Oleh karena hal tersebut rasanya pantas H.M Yunus Anis di berikan gelar Bapak Administrasi Muhammadiyah.”

Peran H.M Yunus Anis 

H. M Yunus Anis masuk anggota persyarikatan Muhammadiyah sejak tahun 1925. Selanjutnya Beliau menjadi Pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Batavia (sekarang-Jakarta), sekaligus merangkap Ketua Bagian Pustaka (1924 – 1926).

Dan selanjutnya Beliau mulai menjadi sekretaris Pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Batavia (1927-1934),setelah itu di percayai Muhammadiyah Kota Batavia sebagai Ketua (1928-1937). Selain itu Beliau juga turut menjalankan majalah Ilmu dan Amal Suara Muhammadiyah (Suratmin 36).

Dengan kepiawaiannya memimpin, dan mengelolah organisasi Muhammadiyah di tingkat cabang , H.M Yunus Anis selanjutnya di percayai memegang posisi kunci (strategis) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Di antaranya, menjadi sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 1942 – 1953, kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo. Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Selanjutnya mengalami perubahan nomenklatur [sekretaris I]) Periode 1953 – 1959.

Selanjutnya pada Tahun 1959 H.M. Yunus Anis di percayai menahkodai Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 1959 – 1962. Setelah periode kepemimpinanya, beliau menjadi penasehat Organisasi pada masa kepemimpinan K.H.A Badawi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 1962 – 1968 (Ibid, 38-40).

Dalam kepemimpinannya di Muhammadiyah dapat dilihat peran H.M. Yunus Anis sebagai adminisatoris, beliau terlihat lebih dominan menjadi sekretaris, meskipun begitu tidak seperti adminisatoris pada umumnya yang hanya piawai mengurusi administrasi, H.M Yunus Anis juga memiliki kapasitas sebagai seorang Pemimpin.

Kontribusi H.M Yunus Anis

Sejak menjadi Mubaligh Muhammadiyah loyalitas H.M Yunus Anis semakin muncul ke permukaan, beliau aktif berda’wa ke berbagai macam daerah di Indonesia, seperti Makasar (1926), Aceh (1928), Gorontalo (1929), Bengkulu (1929), Dll. (Ibid, 21-30)

Dalam perannya di Muhammadiyah H.M Yunus Anis sangat berjasa dalam penataan administrasi, baik dalam peng-arsipan dokument, maupun infentaris benda organisasi.

Pada kepemimpinan H.M. Yunus Anis lahir Rumusan Kepribadian Muhammadiyah, yang menjadi panduan anggota Muhammadiyah (Musfikon, dan Kholil, 2013).

Selain itu, dalam masa Kepemimpinannya H.M Yunus Anis tercatat berhasil mengembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah hinggah jauh lebih baik (banyak) dari pada periode sebelum – sebelumnya.

Bersumber dari Majalah Suara Muhammadiyah, 17 – 18 September 2018, tercatat dari tahun 1912–1960 Muhammadiyah hanya dapat menghasilkan 1835 Cabang dan Ranting, sedangkan pada masa kepemimpinan H.M Yunus Anis tercatat 2740 Cabang dan Ranting (542 Cabang dan 2216 Ranting).

Apa yang telah di berikan H.M Yunus Anis kepada Muhammadiyah, menjadi amal jariyah Beliau, yang In Syaa Allah dapat memberikan ‘penerangan’ kepada Beliau di alam barzah. Loyalitas, semangat H.M Yunus Anis kiranya dapat di contohi oleh seluruh Anggota, Kader, ataupun Pimpinan Muhammadiyah.

Akhir kata saya ingin mengutip ucapan H.M. Yunus Anis saat Beliau membawakan khotbah Idhul Fitri di Alun–Alun Yogyakarta (1949).

“Hamba Allah itu harus bertakwa. Jadi Tukang Sapu, Pegawai Negeri, Prajurit, bahkan Presiden sekalipun haruslah bertakwa.”

Novianto Topit
Novianto Topit
Akrap di sapah Novry, Usia 26 Tahun, asli Kota Bitung, Sulawesi Utara, Lulusan IAIN Manado, Fakultas Tarbiyah, Jurusan PAI, Wakil Bendahara DPP IMM.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.