Selasa, April 23, 2024

GMO: Permainan Russian Roulette di Sektor Pangan

Genetically Modified Organism (GMO) adalah modifikasi organisme hidup. Bicara GMO, teknologi ini tidak lepas dari perusahaan predator raksasa asal negeri Paman Sam, Monsanto yang di dirikan tahun 1901.

GMO sendiri merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan di Amerika Serikat dan mampu meminimalisir krisis sekaligus untuk menutup pengeluaran Amerika Serikat ditengah inflasi, 1929 (Wall Street). Teknologi tersebut dikembangkan pada periode 1859-1933 dengan tokoh pentingnya, , yaitu ; John Francais Quenny dan Hugh Grant.

Saat ini banyak masyarakat dibelahan dunia lainnya yang sadar akan buruknya produk-produk yang dihasilkan dari sistem ekonomi kapitalis. Contoh kasusnya adalah ketika warga Amerika Serikat berdemo menuntut kesejahteraan ekonomi, mereka tidak lagi datang ke Gedung Putih, tetapi mereka mendatangi Kantor Bursa Saham Wall Street atau kantor Federal Reserve, karena mereka tahu bahwa penyebab inflasi, kehancuran ekonomi, pengangguran, dan berbagai macam keterpurukan ekonomi lainnya salah satu penyebab utamanya adalah di Wall Street dan Federal Reserve.

Sudah banyak tragedi dalam sejarah manusia yang ditimbulkan oleh GMO, contohnya adalah penyakit Kanker, AIDS, dan berbagai virus flu. Saat ini 90% produk pertanian dan perternakan dunia dikendalikan oleh Monsanto yang merupakan penghasil GMO dan sangat berbahaya bagi manusia. Sekitar 90% produk pertanian di dunia, selebihnya menggunakan teknologi tersebut, karena mampu melipatgandakan hasil pangan, terutama negara dunia ketiga. Terlebih sifat konsumtif manusia terhadap pangan hasil modifikasi organisme genetik tersebut, mampu menyebabkan kematian massal secara perlahan tanpa di sadari.

World Trade Organization (WTO), Monsanto sangat bernafsu untuk memonopoli produksi pangan dunia. WTO mensahkan peraturan mengenai kebijakan paten dan pemilikan kehidupan melalui perjanjian internasional mengenai hak kekayaan intelektual (TRIPs). Keberhasilan Monsanto mendapat TRIPs dari WTO ini berdampak buruk terhadap kebijakan negara yang notabene-nya sebagai tempat petani.

Untuk memperkuat eksistensinya,Monsanto menebar janji-janji palsukepada petani bahwa jika petanimemakai benih produk GMO yangdiproduksi oleh Monsanto, makaakan ada tumbuhan yang panentiap tahunnya dan tumbuhan tidak akan terkendala dengan hama.

Dan melalui iklannya yang menyesatkan, ia berhasil menarik simpatipetani di dunia dan berhasil menipu kaum petani, karena akhirnya petani menjadi ketergantunganterhadap produk ini, karena benihyang dihasilkan dari Monsanto itumerupakan benih predator/benihsteril/benih mandul.

Monsanto mencoba merusak fitrah tumbuh-tumbuhan dan hewanternak. Alam memiliki kemampuanmenghasilkan dan mengggandakansecara spontan termasuk benih. Begitu juga dengan hewan ternakdengan pangan yang didapat darialam sesuai jenisnya, entah herbivora, karnivora, dan omnivora.

Jika petani dan peternak memeliharadan memisahkan serta menyeleksibenih dan bibit, maka akan menghasilkan tanaman berkualitas akanmenghasilkan benih ataupu bibitbaru yang sama.

Gen terminator bibit steril atau genmandul atau GMO adalah gen yang di berikan kepada tumbuhan sebagai alat untuk mencegah perkecambahan sehingga benih hanyabisa sekali di panen dalam setahun, akan tetapi pihak Monsanto meyakinkan para petani bahwa benih ini lebih tahan hama, tetapi faktor pembunuh didalam tanaman yang membuat tanamanini mandul tidak diungkit kepadapihak petani. Target dari Monsanto cuma satu yaitu membuat para petani menjadi ketergantungan.

Ini merupakan yang menjadi salah satu penyebab yang membuat Indonesia selalu mengimporproduk pangan. petani kita semakin sedikit yang bercocok tanamkarena sedikitnya laba yang mereka peroleh jika bertani, karenabenih-benih yang mereka tanammerupakan benih yang sudah disterilkan, sehingga petani diharuskan membeli benih terus ketika musim tanam, terlebih juga parapeternak.

Tanaman dan hewanyang memiliki gen pembunuhsangat mengancam keanekaragaman hayati karena para petanidan peternak akan melupakantanaman dan hewan sebenarnya,karena petani dan peternak sudah menggantungkan hidupnya padatanaman dan hewan ‘mainan’ buatan Monsanto.

Jarang sekali orang tahu apa yang terjadi pada produkakhir saat menyambung gen baru (proses Mutasi Genetik tersebut) dan kemudian mengkonsumsi pro-duk hasil mutasi tersebut selamabeberapa generasi. Satu-satunyahal yang dijamin adalah bahwa hal itu akan menciptakan efek samping yang mengejutkan. (JeffreySmith, 2007).

Namun, menurut penelitian Smith adalah bahwa antara tahun 1994 dan 2001 saat yang bersamaan dengan produk GMO membanjiri pasar penyakit yang berhubungan denganmakanan meningkat dua kali lipat.

Swasembada Pangan di Indonesia 

Swasembada pangan yang bia-sa kita kenal sebagai “ketahananpangan”, merupakan salah satuprogram yang dilancarkan padasaat pemerintahan Orde Baru.Program tersebut tidak jauh darinegosiasi WTO dan mampu mela-hirkan perusahaan yang berbasiskan agrarian dan peternakan, seperti Cargill, Monsanto, BASF, dan Syngenta.

Tindak monopolipasar yang dilakukan merupakansalah satu bentuk kontrol tetap atasekonomi-politik pangan dunia. Im-basnya, sektor agraria dan peter-nakan sangat ketergantungan dengan produk yang dihasilkan setiap bibit transgenik. Hal ini membuat pasar agrokimia global menangguk untung sebesar US$ 29,88 juta.

Hal yag terjadi sangat mengan-cam kedaulatan pangan. Konsepkeamanan pangan (food security)mulai mengemuka pada tahun1974 dalam World Food Conference. Setelah mengalami perdebatan panjang akhirnya dalamWorld Food Summit di tahun 1996disepakati bahwa manajemenkeamanan pangan menjadi tang-gung jawab bagi masing-masingnegara. (Khesab Kadka, 2005)

Konsep keamanan pangan ha-nya mencakup ketersediaan ba-han pangan yang bisa disediakan melalui perdagangan. Hal tersebut merupakan fenomena keter-gantungan yang diciptakan olehpemegang modal dan teknologi.Kedaulatan pangan adalah hak se-tiap bangsa dan setiap rakyat untukmemiliki kemampuan memproduksi kebutuhan pokok pangansendiri secara mandiri. Kedaulatan pangan merupakan prasyaratdari keamanan pangan, untukkedaulatan pangan seutuhnya.

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.