Jumat, November 8, 2024

Generasi Muda: Penjaga Identitas Budaya di Era Globalisasi

Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir
Geospatial Enthusias
- Advertisement -

Apa yang ada di benak kita ketika mendengar kata Indonesia? Indonesia merupakan negeri yang kaya, bahkan dalam sebuah lirik lagu pun disebutkan bahwa Indonesia adalah tanah surga, yang di dalamnya terdapat sebuah keanekaragaman dari berbagai unsur yang ada. Salah satunya unsur kebudayaan.

Menurut Koenjtaraningrat (1996 ), kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasanya budaya merupakan elemen terpenting dalam kehidupan masyarakat  khalayak yang dijadikan sebagai identitas suatu negara.

Indonesia yang sebagai negara multikultural dapat dikatakan sebagai negara yang memiliki beraneka ragam kebudayaan yang tersebar  diseluruh penjuru Indonesia. Daratan Indonesia yang terbentang luas dari sabang sampai merauke dengan berbagai macam budaya yang berbeda dari setiap daerah, terkadang dapat menjadi sebuah tantangan bagi integrasi budaya di Indonesia.

Namun, predikat tersebut bukanlah sebuah bencana bagi Indonesia. Justru dengan komposisi kebudayaan Indonesia yang bervariasi menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki ciri khas berbeda dari negara lainnya. Sehingga tak jarang banyak bangsa lain yang telah mengakui eksistensi negara Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan budaya yang besar.

Generasi muda merupakan harta yang paling berharga dalam suatu negara. Ibarat suatu bangunan generasi muda adalah sebuah pondasi yang mengokohkan bangunan tersebut. Keberadaan generasi muda dalam suatu negara merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki. Oleh karenanya, generasi muda haruslah memiliki wawasan, kemampuan, dan pengetahuan yang cukup untuk membangun bangsa ini ke arah perubahan.

Sebagai tolok ukur keberhasilan suatu bangsa, tentunya generasi muda harus memiliki strategi yang matang dalam upaya perencanaan pembangunan suatu bangsa. Masalah yang paling krusial yang kini tengah dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah Disrupsi budaya. Dalam hal ini tentunya peran generasi, muda sangatlah dibutuhkan demi terciptanya iklim kehidupan yang semakin kondusif.

Seiring dengan gencarnya perkembangan zaman yang didukung oleh arus globalisasi yang semakin mendunia, banyak kebudayaan luar yang telah menggeser kebudayaan lokal di Indonesia. Banyak ditemukan para pemuda yang telah terpaut oleh fenomena westernisasi. Pemuda menganggap kebudayaan lokal sebagai kebudayaan tradisional dan tertinggal dibandingkan dengan budaya barat yang lebih modern dan glamour.

Sebagai generasi muda seharusnya malu apabila hal tersebut terjadi, karena tanpa mereka sadari, mereka telah menjadi korban fenomena westernisasi tersebut. Dalam menghadapi serbuan budaya asing yang perlahan-lahan melunturkan jati diri bangsa, generasi muda seharusnya bisa memfilter dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Generasi muda harus memiliki kemampuan dalam hal menguasai budaya asing tanpa melunturkan budaya lokal yang telah ada secara turun-temurun. Kita perlu mengetahui dan mempelajari budaya asing dengan catatan masih dalam koridor yang telah ditentukan. Kita seharusnya merasa malu dengan wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia yang bukan hanya sekedar wisata semata.

Namun, banyak yang turut mempelajari budaya Indonesia seperti gamelan, bahasa daerah, dan sebagainya. Dari hal tersebut selaku generasi muda, tidak terbatas untuk mempelajari kebudayaan asing bahkan sampai menguasai budaya asing itu sendiri dalam arti menguasai untuk kepentingan individu seperti pendidikan, pengetahuan umum, dan penguatan wawasan seseorang terhadap budaya asing.

- Advertisement -

Indonesia sebagai negara kepulauan, tentunya memiliki unsur kebudayaan yang berbeda di setiap daerahnya. Semua itu membaur menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini pun dapat menjadi ancaman khususnya masalah disintegrasi Indonesia.

Kunci utama dalam memperbaiki suatu bangsa adalah dengan pendidikan. Pada tahun 1972 The International Comission of Education development dari UNESCO, mengumumkan kepada seluruh bangsa. Jika ingin membangun atau berusaha memperbaiki keadaan suatu bangsa harus dimulai dengan pendidikan, sebab pendidikan adalah kunci.

Dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah, tentunya dapat dilakukan dengan menerapkan alternatif cara yang berorientasi pada pendidikan. Contohnya dapat dilakukan melalui pengabdian mahasiswa kepada masyarakat di daerah-daerah.

Dengan mempertemukan dua kebudayaan yang berbeda, tentunya akan saling menyesuaikan satu sama lain hingga keduanya merasa telah bersatu, apalagi jika diantara mahasiswa dengan masyarakat itu telah berorientasi pada pemikiran yang kritis, bahwa suatu perbedaan bukanlah sesuatu yang patut untuk diperdebatkan. Akan tetapi, perbedaan merupakan suatu anugerah tuhan yang harus dipertahankan keberadaannya.

Dengan solusi-solusi tersebut diharapkan agar budaya Indonesia yang dewasa ini secara perlahan-lahan mulai punah, mampu bangkit kembali. Walaupun zaman sudah semakin jauh melangkah. Rasa kecintaan kita khususnya generasi muda  terhadap kebudayaan sendiri harus kita tanamkan sedini mungkin kepada masyarakat luas, sehingga kebudayaan Indonesia tetap terjaga keberlangsungan nya. Dengan cara tersebut maka akan semakin mampu memperkuat identitas bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya.

Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir
Geospatial Enthusias
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.