Era globalisasi telah mengubah kehidupan manusia di muka bumi ini akibat dari Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan penemuan internet pada akhir–akhir Revolusi Industri 3.0. Revolusi Industri 4.0 ini menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung di berbagai bidang kehidupan manusia.
Adanya teknologi tersebut tak lepas dari sumber daya manusia unggul yang memiliki kemampuan dan kecerdasan mumpuni sehingga dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang membantu pekerjaan manusia. Ilmu pengetahuan tersebut merupakan buah pikir dari hasil berfilsafat manusia. Ilmu pengetahuan memiliki dua kata yaitu ilmu dan pengetahuan.
Menurut Mirriam Webster dictionary (2018) Ilmu adalah hal sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan serta prediksi yang dapat diuji melalui metode ilmiah tentang alam semesta.
Sedangkan pengetahuan menurut pendapat Mintaredja (1980) merupakan istilah untuk menyatakan apabila seseorang mengenal sesuatu. Artinya semua pengetahuan manusia bersumber dari rasa ingin tahu sebagai kecenderungan dasar manusia. Rasa ingin tahu lalu diproses oleh panca indra serta ditampung dalam ingatan hingga menghasilkan suatu pengetahuan.
Jadi Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang dipelajari sehingga manusia itu memperoleh pengetahuan untuk mengetahui dan membuktikan suatu kebenaran. Setelah kebenaran itu diketahui manusia dapat menyimpulkan hal – hal yang selama ini masih menjadi misteri dan sulit diungkapkan menjadi lebih mudah untuk diketahui.
Ilmu pengatahuan ini memiliki peranan penting untuk mewujudkan cita – cita manusia di kehidupannya. Ada banyak ilmu pengetahuan yang bisa digunakan diantaranya ilmu sosial, politik, ekonomi, sains, budaya, agama dan masih banyak lagi. Teknologi yang merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan dan yang paling besar memiliki peranan tersebut adalah ilmu sains. Salah satu bagian dari ilmu sains adalah ilmu fisika.
Menurut Kusuma ( 1992 : 24 ) berpendapat bahwa fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang terjadi pada suatu materi atau energi yang menempati ruang dan memiliki massa. Jadi fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari seluruh gejala alam.
Berdasarkan Hakikatnya Fisika merupakan kumpulan pengetahuan, cara berpikir, dan cara penyelidikan. Menurut para ilmuwan, hakikat ilmu Fisika dibagi menjadi tiga bagian yang Pertama, fisika sebagai produk yaitu kumpulan pengetahuan yang dapat membentuk fakta, konsep, prinsip, rumus, teori, hukum, dan model. Kumpulan pengetahuan ini diperoleh dari rasa keingintahuan manusia terhadap beberapa hal di sekitarnya.
Kedua, Fisika sebagai proses yaitu cara penyelidikan yang menggambarkan para Ilmuwan bekerja dan melakukan penemuan. Ketiga, fisika sebagai sikap yaitu setiap langkah dan proses membutuhkan sikap ilmiah dan cara berpikir yang baik, antara lain rasa ingin tahu, rasa penasaran yang besar, rasa percaya diri, jujur dan terbuka. Jadi, seseorang bersikap dan bertindak berdasarkan pemikirannya sehingga menghasilkan penemuan melalui kegiatan ilmiah.
Ilmu fisika ini memiliki peran di berbagai bidang, salah satu contohnya di bidang transportasi yang berguna untuk membantu mobilitas kegiatan manusia. Menurut Simbolon (2003: 1), transportasi adalah suatu proses pemindahan barang ataumanusia dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan alat bantu kendaaraan. Transportasi memiliki tiga jenis yaitu darat, air, dan udara.
Peran ilmu fisika pada transportasi udara salah satunya pada industri penerbangan yaitu Pembuatan Sayap Aerodinamis Pesawat Terbang. Sayap pesawat terbang memiliki peran penting pada saat lepas landas dan melayang di udara. Sayap dapat menahan pesawat di udara sebab menghasilkan gaya angkat dari modifikasi tertentu menggunakan prinsip fisika yaitu Hukum Bernoulli.
Cara kerjanya ketika pesawat lepas landas maka tekanan bagian bawah sayap lebih besar daripada bagian atas sayap sehingga aliran udara bagian atas lebih cepat daripada bagian bawah. Lalu saat pesawat mendarat tekanan bagian bawah sayap lebih kecil daripada bagian atas akibatnya aliran udara bagian bawah lebih cepat daripada bagian atas. Hal ini menyebabkan timbulnya daya angkat pada pesawat. Agar daya angkat pesawat yang ditimbulkan semakin besar, maka saya pesawat dimiringkan terhadap arah aliran udara sebesar sudut tertentu.
Lalu, semakin bekembangnya jaman teknologi pesawat ini pun semakin berkembang sebagai buktinya Insinyur Airbus mengembangkan model pesawat pertama dengan ujung sayap yang diartikulasikan, yang “mengepak” selama penerbangan. Terobosan ini mungkin benar-benar mengubah desain sayap pesawat masa depan.
Airbus mengambil inspirasi dari desain alami dan mengembangkan apa yang disebut sayap semi-aero. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi bobot sayap dan mengatasi efek turbulensi dan hembusan angin pada pesawat. Model pesawat yang digunakan untuk menguji teknologi disebut AlbatrossOne. Pesawat model dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan remote kontrol dan penerbangan pertama dilakukan untuk menguji konsep sayap.
Selain itu, tim pengembang akan melakukan pengujian lebih lanjut sebelum memasuki tahap selanjutnya. Tim pengembang telah mempresentasikan hasil penelitiannya pada International Aviation Resilience and Structural Dynamics Forum di Amerika Serikat pada Juni 2020. Ini hanyalah salah satu contoh, masih banyak lagi bidang transportasi yang menerapkan ilmu fisika.
Ilmu fisika sebenarnya memiliki banyak peran dalam kehidupan manusia. Tidak hanya di bidang transportasi saja namun di semua bidang pun dapat diterapkan. Hanya saja dalam mengaplikasikan ilmu ini membutuhkan sumber daya manusia yang unggul, tidak hanya unggul di sisi intelektual saja namun juga pada sikap, karakter diri, juga pada kepribadian. Dengan adanya sikap yang baik maka manusia mampu mengaplikasikan ilmu ini pada tempatnya. Faktanya, banyak sekali penerapan ilmu tidak hanya pada fisika saja namun di semua ilmu manusia masih belum menerapkan ilmu dengan bijak.
Buktinya banyak pencemaran sungai, polusi udara, kerusakan lingkungan, kerusakan ekosistem laut, hingga berdampak pada kesehatan manusia sendiri dengan timbulnya penyakit-penyakit yang mampu merenggut nyawa contohnya asma, kanker paru -paru, gangguan jantung, dan baru-baru ini muncul virus Covid-19 yang menyerang sistem pernafasan bahkan virus ini sudah merebak di penjuru dunia dengan puluhan juta jiwa yang terpapar.
Oleh karena itu, manusia dengan adanya intelektual dan diiringi sikap yang baik dalam penerapan ilmunya pasti memerhatikan keseimbangan alam dan ekosistem demi menjaga kelestariannya supaya kelak generasi penerus tidak mendapat getahnya.
Perlu diketahui juga tidak ada satupun ilmu yang sempurna di dunia ini. Setiap ilmu pengetahuan pasti memiliki dampak positif dan negatif. Kita sebagai manusia hanya bisa meminimalkan dampak negatif tersebut guna mencapai kehidupan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Murdani, Eka. dkk. 2020. ‘Hakikat Fisika dan Keterampilan Proses Sains’. Jurnal Filsafat Indonesia. 3 (3).