Sejarah Organization of American States/OAS pada awalnya dimulai pada tahun 1826 dari sebuah Conference of Panama, yang kemudian ditahun 1890 diselenggarakan Conference of American State dan mulai terbentuk organisasi yang bernama the International Union of American Republics.
Pada tahun 1910 the International Union of American Republics berubah nama menjadi the Pan American Union, dan di tahun 1948 dengan ditandatanganinya Charter of the Organization of American States Organization of American States/OAS resmi didirikan.
Tujuan utama berdirinya OAS adalah untuk mempromosikan kerjasama dan integrasi di antara negara-negara Amerika. Latar belakang berdirinya OAS dipengaruhi oleh beberapa faktor, Salah satunya adalah keinginan untuk menghindari konflik antara negara-negara Amerika dan mempromosikan kerjasama di antara mereka.
Pada saat itu, Amerika Latin telah mengalami beberapa konflik dan ketegangan politik, dan negara-negara tersebut menyadari pentingnya memiliki forum regional untuk membahas masalah bersama dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
Integrasi Kawasan Amerika
Integrasi dapat dianalisis menggunakan teori yang digagas oleh Ernst Haas yaitu Neofungsionalisme. Neofungsionalisme memiliki konsep inti yang dinamakan spillover, konsep ini dapat didefinisikan jika suatu kerjasama pada suatu bidang (politik/ekonomi/budaya/sosial) dapat menyebar dan melahirkan kerjasama lainnya. Teori ini awalnya lahir di Eropa untuk menjelaskan integrasi yang terjadi disana, lalu bagaimana jika melihat di kawasan Amerika?
Spillover dikawasan Amerika dapat dilihat pada awal the International Union of American Republics, dimana tujuan utama dari pembentukan organisasi tersebut adalah untuk tujuan politik sebagai sarana bertukar informasi antara negara-negara di kawasan Amerika. Ketika menjadi Organization of American States/OAS kerjasama tidak hanya bidang politik saja tetapi juga terbentuk kerjasama lainnya seperti sosial, ekonomi, keamanan dan budaya.
Sebagai contoh dalam mengintegrasikan ekonomi kawasan, OAS berperan dalam mendorong integrasi ekonomi di kawasan Amerika. Organisasi ini telah mendukung upaya pembentukan zona perdagangan bebas dan kerjasama ekonomi antara negara-negara anggota melalui Perjanjian Kerjasama Ekonomi Amerika Tengah (CAFTA) yang menciptakan zona perdagangan bebas antara Amerika Tengah dan Amerika Serikat.
Contoh lainnya dalam hal keamanan dapat dilihat dari kerjasama OAS melalui Consultative and Joint Action Mechanism (CJAM) dalam penanggulangan perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir. Negara-negara anggota OAS bekerja sama untuk pertukaran informasi intelijen, koordinasi operasi penindakan, dan mengembangkan strategi bersama dalam menghadapi ancaman ini.
Apakah Integrasi Regional Sudah Benar-Benar Terjadi?
Pertanyaan mengenai apakah integrasi di kawasan Amerika sudah benar-benar terjadi merupakan isu yang kompleks dan tidak memiliki jawaban yang sederhana. Secara umum, dapat dikatakan bahwa integrasi di kawasan Amerika belum mencapai tingkat yang sama dengan integrasi di Eropa. Meskipun terdapat upaya kerjasama regional di Amerika, faktor-faktor tertentu menghambat proses integrasi yang lebih mendalam dan komprehensif.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan integrasi di kawasan Amerika adalah keragaman politik, ekonomi, dan sosial di antara negara-negara anggota. Kawasan Amerika terdiri dari negara-negara dengan sistem politik yang beragam, perbedaan tingkat pembangunan ekonomi, dan keragaman budaya yang signifikan. Hal ini menciptakan tantangan dalam mencapai konsensus dan harmonisasi kebijakan di antara negara-negara tersebut.
Selain itu, rivalitas dan persaingan kepentingan antara negara-negara di kawasan Amerika juga menjadi hambatan bagi integrasi yang lebih dalam. Ada perbedaan pandangan dan prioritas di antara negara-negara tersebut, baik dalam hal politik, keamanan, maupun ekonomi. Konflik politik dan perselisihan di beberapa wilayah juga dapat menghambat upaya integrasi yang lebih luas.
Kendala lainnya adalah kurangnya lembaga regional yang kuat dan efektif di kawasan Amerika, jika dibandingkan dengan Uni Eropa. Meskipun terdapat organisasi seperti Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS), belum ada mekanisme integrasi yang setara dengan Uni Eropa yang mengatur aspek ekonomi, kebijakan luar negeri, dan keamanan di seluruh kawasan.
Kesimpulannya, meskipun terdapat upaya kerjasama regional di kawasan Amerika, integrasi yang mendalam dan komprehensif seperti yang terjadi di Eropa belum tercapai. Kendala seperti keragaman politik dan ekonomi, rivalitas kepentingan, serta kurangnya lembaga regional yang kuat menjadi faktor yang mempengaruhi. Namun, dengan adanya upaya dan komitmen yang lebih besar dari negara-negara di kawasan, serta perkembangan dinamika politik yang berkelanjutan, integrasi di kawasan Amerika masih memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut di masa depan.