Kamis, September 12, 2024

Efektivitas Gamifikasi dalam Fenomena Performative Reading

Annis Leily
Annis Leily
19, Indonesia.

Performatif dalam bahasa Inggris dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kinerja perilaku yang terkait dengan peran atau identitas sosial tertentu. Contohnya seperti para siswa yang biasa belajar ke sekolah atau kebiasaan menggunakan pakaian dan aksesoris yang mencerminkan kelompok sosial tertentu. Lalu bagaimana jika ini diterapkan dalam budaya membaca?

Kebiasaan membaca menjadi suatu kinerja yang dikaitkan pada identitas sosial tertentu atau peran tertentu saja? Beberapa tulisan memuat atau menyinggung bahwa pada era gamifikasi ini, orang-orang yang gemar membaca perlahan bergerak dalam komunitas yang membangun perkumpulan individu dengan hobi yang sama menjadi kelompok yang memiliki identitas sendiri.

Namun yang perlu diperhatikan, apakah hal tersebut sesuatu yang merugikan dan bernilai negatif atau justru merupakan salah satu bentuk perubahan sosial akibat gaya hidup modern dalam lingkup cara seseorang untuk mendapatkan pengalaman membacanya.

Hal ini dimulai dengan munculnya standar baru atau kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya tidak ada di kalangan para pembaca dalam komunitas. Misalnya mengunggah kemajuan membaca suatu buku, menuliskan rincian seberapa banyak buku yang telah dibaca entah itu dalam seminggu atau sehari, kemudian tidak lupa juga memposting foto halaman bukunya yang penuh dengan highlighter berbagai warna dengan latar belakang cafe atau rak buku yang sangat penuh dan tertata rapi.

Berhubungan dengan gamifikasi, standar atau kebiasaan ini dapat menimbulkan persaingan atau ambisi yang mencuat. Biasanya, seseorang hendak membaca banyak buku dalam satu waktu ialah guna mendapat suatu pengetahuan baru demi kelangsungan proses penulisan suatu karya tulis entah ilmiah atau pekerjaan, dan atau sekedar berangkat dari rasa penasaran. Namun sekarang, itu seakan menjadi cara untuk mengejar kesan anggota komunitas yang baik.

Seperti yang dikatakan oleh seorang psikoterapis Inggris, Lindsay George: “Dalam aktivitas apapun, ada penekanan untuk selalu berusaha meningkatkan dan mencoba melakukan lebih banyak hal yang bermanfaat bagi kita. Tapi kemudian ada elemen orang lain yang melihat hal-hal tersebut dan memberikan pendapat tentangnya, yang kemudian menimbulkan tekanan internal. Hal ini menciptakan spiral daya saing dalam kaitannya dengan kesejahteraan kita.”

Sehingga, pembaca dalam komunitas ini seakan membawa kesan di mata masyarakat yang mana mereka berlomba-lomba membaca banyak buku demi kesan dan nilai yang baik di antara sesama anggota. Dan dari sini lah, banyak asumsi mulai muncul tentang pembaca dalam komunitas ini menjadi tidak efektif dan hanya memanfaatkan pengalaman membacanya untuk mobilitas sosial, dan mengenyampingkan soal isi dan pesan dari buku yang telah dibacanya.

Hal mengenai efektivitas membaca ini tentu dapat diperdebatkan. Sebab, membaca merupakan salah satu kegiatan konsumsi. Sehingga, mereka yang membeli buku (konsumen) mempunyai hak sepenuhnya untuk mengambil, menghabiskan atau entah sekedar melihat sedikit nilai gunanya. Dan golongan pembaca pun tak dibatasi menjadi satu golongan saja. Setiap bacaan mempunyai tingkatan resepsi yang berbeda, dan kemampuan resepsi setiap individu juga ditentukan dari kemampuan pembaca, pengalaman membaca, atau bahkan faktor sosial budaya dan agama.

Karenanya, salah jika menilai efektivitas resepsi nilai bacaan hanya dari cara pembaca itu mendapatkan pengalaman membacanya. Misalnya seorang individu yang singkatnya bukan tergolong dalam komunitas membaca dan hendak membeli suatu buku di luar kapasitas kemampuannya, belum sampai di tingkat tertentu untuk memahaminya atau mengambil nilai dari buku tersebut, apa kemudian bisa menjadikan itu larangan? atau membuatnya itu menjadi tidak efektif?

Efektivitas membaca bukan hanya sekedar bagaimana seseorang memahami konteks bacaan dan mengimplementasikan pesannya dalam kehidupan, namun tentang sejauh mana pemikiran kita dibawa mengerti atau berusaha untuk mengerti. Karena sejatinya, semakin banyak membaca, semakin banyak pula yang kita tidak tahu.

Nilai guna buku memang tidak sepenuhnya sampai jika kemampuan resepsinya pun sampai pula, namun masing-masing individu dengan pengalaman membaca yang berbeda, dengan faktor yang ada, tentunya mereka dapat menerima setidaknya tujuan atau titik puas yang berbeda. Terkadang banyak orang yang sering kali mendahulukan hak sebelum kewajiban, sedangkan yang menilai selalu mendahulukan kewajiban orangnya sebelum hak orang tersebut. Sekiranya begitu yang saya lihat mengenai bagaimana orang menilai pembaca harus paham mengenai bacaannya tanpa peduli kepuasan dan keinginan awal sang pembaca.

Jadi, mengenai tujuan para anggota komunitas membaca yang mempergunakan pengalaman membacanya untuk mendapatkan kesan baik di masyarakat dan mendapat status sosial tertentu bukan merupakan hal yang dapat dilarang. Setiap individu tentu mempunyai hak untuk memperkuat kapital sosialnya demi diakui baik di lingkup keluarga, sekolah, pekerjaan, atau masyarakat.

Gamifikasi dalam budaya membaca sendiri tidak bisa dikatakan sepenuhnya tidak efektif, karena efektivitas membaca bukan hanya dinilai seberapa bisa pembaca memahami bacaannya namun seberapa banyak hal yang bisa ditangkap oleh pemikiran kita yang nantinya bisa memantik kesadaran atau keingintahuan yang lebih lagi.

Dan terakhir, kapasitas kemampuan membaca setiap orang berbeda, meski bukan bagian dari komunitas membaca, ada banyak orang yang membaca hanya dimulai dari rasa penasaran dan itu bukan suatu hal yang menjadikan orang tersebut tidak pantas untuk membaca. Terdapat pohon ratusan tahun yang lebat, apa tidak ada kemungkinan untuk mengambil daunnya?

Beberapa telah gugur, entah yang kecoklatan karena sudah kering, atau yang masih hijau muda kemudian rapuh terbawa angin. Ranting tidak semuanya tinggi, yang rendah tak semuanya harus memanjat.

Annis Leily
Annis Leily
19, Indonesia.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.