Kamis, April 25, 2024

Dilema Pekerja Lembaga Sosial

HudaAmmahdi
HudaAmmahdi
Founder wewarah.ID dan peminat kajian pemberdayaan masyarakat dan kemanusiaan.

Segala keterbatasan memang sungguh menjadi suasana dilematis dalam menjalani hidup di situasi zaman yang serba modern saat ini. Manusia saat ini dipertontonkan dengan cepat perubahan-perubahan kebudayaan. Mulai dari pekerjaan yang serba maya, dan rutinitas hidup yang harus serba teknologi, bahkan kepuasan batin hanya cukup dipenuhi dengan segenggam gadget saja.

Saya adalah mungkin salah satu dari sekian banyak orang-orang yang merasakan dilema dalam menjalani aktifitas kerja dalam dunia lembaga sosial. Serba tuntutan kerja yang harus serba cepat dan harus mempunyai fungsi humanitas yang tinggi dalam pribadi diri.

Itu bisa dimaklumi, karena sejatinya manusia mempunyai fungsi sosial dalam hidupnya. Merujuk pada garis besar Teori Fungsionalisme Struktural George Ritzer, masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan, saling menyatu dalam keteraturan dan keseimbangan.

Maksud saya disini ialah akan sedikit menceritakan bagaimana saya bisa dilema dalam konsep ideologis dengan prinsip humanitas dalam hidup saya dalam pekerjaan didalam salah satu lembaga swadya masyarakat yang tidak perlu saya sebutkan namanya.

Konsep materiil vs keikhlasan 

Tentunya manusia harus mempunyai jiwa yang ikhlas dalam bekerja untuk masalah sosial dan kemanusiaan. Sekali lagi, itu memang harus dimaklumi karena kita adalah manusia yang membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup.

Bekerja dengan rajin dan tekun tanpa pernah mempertimbakan perhitungan terhadap waktu dan porsi kerja, semuanya sangat kompleks sekali itulah yang dinamakan sebagai militansi pekerja terhadap lembaga.

Bagaimana jika kondisi itu berubah, ketika fungsi humanitas dalam diri saya, berpapasan dengan beras. Akankah militansi itu tetap ada ataukah malah menjadi suatu beban dalan menjalani hidup saat ini? Sampai saat ini jawaban itu belum melintas sama sekali.

Kondisi tersebut muncul ketika adanya ketidakstabilan terhadap konsep lembaga yang seharusnya mempunyai fungsi sebagai sisten norma yang formal dan terstruktur dalam menjalani kegiatan sosial.

Sehingga didalam tubuh internal lembaga juga akan merasakan ketidaknyamanan dan membumbuyarkan konsep humanitas dalam diri seseorang, dan itu adalah dhalim.

Lembaga sosial mempunyai tugas perhatian lebih terhadap realitas sosial yang mendalam, tanpa menyakiti tubuh internal dari lembaga itu sendiri. Maka lembaga itu adalah lembaga yang hebat dan funsgi kebermanfaatanya patu di acungi jempol.

HudaAmmahdi
HudaAmmahdi
Founder wewarah.ID dan peminat kajian pemberdayaan masyarakat dan kemanusiaan.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.