Saat ini, perkembangan industri sangat pesat. Hal ini tentu memiliki dampak positif dan dampak negatif terhadap lingkungan. Menurut Ridwan, Ita Rustianti (2010) Istilah industri sering digunakan bagi suatu bagian produksi ekonomi yang terfokus pada proses manufakturisasi tertentu yang harus memiliki permodalan yang besar sebelum bisa meraih keuntungan.
Dampak positifnya adalah dapat meningkatkan ekonomi, banyaknya lapangan pekerjaan, membuka peluang usaha warga sekitar untuk berjualan, dsb. Akan tetapi berdampak negatif terhadap lingkungan. Perlu diketahui Lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam siklus kehidupan manusia.
Sisa produksi yang dihasilkan oleh industri seringkali tidak dikelola dengan baik sehingga mengakibatkan tercemarnya lingkungan di sekitar kawasan industri sehingga menjadi dampak yang negatif. Contohnya tercemarnya sungai di sekitar industri, menimbulkan polusi udara, dan lain sebagainya. Menurut (Hidayat, Atep Afia, 2018) Pertumbuhan sektor ekonomi dan industri diimbangi dengan degradasi lingkungan. Semakin pesat perkembangan sektor industri seringkali mengakibatkan menurunnya mutu lingkungan.
Kawasan industri merupakan pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan industri. Kawasan industri memiliki dampak yang positif terhadap sosial namun memiliki dampak yang negatif terhadap lingkungan. Salah satu dampak positif terhadap sosial adanya kawasan industri menurut (Adianti, Novi Dwi, 2018) penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dengan adanya penyerapan tenaga kerja dan pengingkatan pendapatan masyakat di suatu wilayah tertentu diharapkan mampu mengurangi pengangguran sedikit demi sedikit yang masih belum teratasi oleh pemerintah Indonesia.
Ridwan, Ita Rustianti (2010) mengungkapkan bahwa kawasan industri ini secara ekonomi sangat menguntungkan bagi masyarakat sekitar karena dapat mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteeraan masyarakat, dan lain sebagainya. Selain itu, masyarakat disekitar kawasan indusrti tersebut bisa membuka usaha seperti berjualan makanan dan minuman. Hal ini tentu sangat menguntungkan untuk masyarakat yang tinggal disekitar kawasan industri tersebut untuk meningkatkan ekonomi keluarga mereka.
Kawasan industri juga menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan, contohnya pencemaran air, polusi udara, dan lain sebagainya. Dampak yang ditimbulkan tersebut tentu membahayakan lingkungan dan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Tidak jarang masyarakat mengalami gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh limbah dari kegiatan industri.
Dalam suatu industri pasti menghasilkan limbah atau sisa dari proses produksi. Sebenarnya limbah inilah yang seharusnya menjadi perhatian khusus oleh pemerintah maupun pihak industri agar saat limbah keluar dari industri sudah tidak membahayakan lingkungan. Limbah industri ini tidak boleh dibuang begitu saja. Karena dampak yang ditimbulkan sangat berbahaya bagi lingkungan.
Seperti yang diungkapkan oleh (Mulyani, Ahmad; Rijal, Muhammad, 2018) Berbagai jenis bahan buangan bahkan juga hasil produksi suatu industri tidak mungkin lagi dicerna oleh alam dengan sistem biologisnya sehingga tetap merupakan racun yang semakin tinggi konsentrasinya. Bahkan buangan industri jelas merupakan sumber ancaman kesehatan masyarakat yang ada disekitarnya, bahkan bahaya buangan industri bisa berakibat buruk lebih luas lagi mencapai skala regional, nasional bahkan internasional tergantung kuat dan luasnya penyebaran bahan buangan berbahaya itu.
Contoh kasus yang terjadi adalah membuang limbah industri ke sungai yang mengakibatkan air sungai menjadi tercemar. Sehingga air tersebut tidak dapat dimanfaatkan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai sebagai keperluan rumah tangga. Selain itu, (Nurkolis, Noviani, 2015) mengungkapkan air sumur warga terkontaminasi oleh limbah yang dihasilkan oleh industri, hal ini disebabkan karena kapasitas dan kualitas penampung limbah industri yang tidak memadai sehingga limbah menyerap dalam tanah sampai ke sumur penduduk.
Dengan kondisi air yang demikian, tidak jarang masyarakat mengalami diare dan gatal-gatal. Menurut (Puspitasari, Dinarjati Eka, 2009) pentingnya air sungai bagi masyarakat Indonesia dan menurunnya kualitas air sungai, seharusnya mendorong pemerintah untuk melakukan program air bersih sebagai bagian dari pembangunan. Meskipun upaya telah dilakukan baik pemerintah maupun pihak industri untuk mengurangi pencemaran lingkungan di sekitar kawasan industri belum tentu menjamin tidak adanya masalah pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan dari industri ini dapat diminimalisir dengaan membangun industri jauh dari pemukiman, mengolah limbah organik mennjadi produk baru, dan setiap industri harus memiliki pengolahan limbah agar limbah yang dibuang keluar tidak terlalu mencemaari lingkungan.
Selain itu, perlu diciptakan keseimbangan antara sektor industri, pemerintah, dan masyaarakat agar lingkungan tetap terjaga. Untuk menciptakan keseimbangan antara sektor industri, pemerintah, dan masyarakat diperlukan sikap tanggap dan obyektif masyarakat sekitar kawasan industri.
Dengan begitu, masalah pencemaran lingkungan yang terjadi dapat diselesaikan secara tuntas, dukungan dari pemerintah dengan membuat kebijakan kepada industri tentang pengolahan limbah, dan kesadaran sektor industri untuk tidak membuang limbah begitu saja karena dampak yang ditimbulkan sangat berbahay bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. (Hidayat, Atep Afia, 2018). Oleh karena itu, pihak industri dan pemerintah harus memiliki rasa peduli terhadap lingkungan.
Lingkungan harus tetap terjaga meskipun ditengah pesatnya perkembangan industri karena bagaimanapun juga lingkungan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup kita.