Negara mana saja yang menjadi imbas besar karena Invasi kedua negara ini,dan apa dampak negatif dan positif bagi negara yang terkena imbas.
Seperti yang sering kita dengar di berita bahwa invasi Rusia di Ukraina kian memanas bahkan sampai sekarang masih belum menemukan titik terang dari ke 2 belai pihak.
Pihak Rusia yang telah berhasil mengklaim wilayah Kherson,Ukraina selatan. Bahwa wilayah Kherson adalah kota pertama terbesar yang jatuh ke tangan Rusia. Di kutip dari Merdeka.com, Igor Konashenkov pada Selasa (15/3), dia mengatakan,“Rusia mengklaim telah berhasil merebut wilayah Kherson, Ukraina, seperti disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia” dan dia juga mengatakan, “pasukan Rusia telah mengambil alih sepenuhnya semua teritorial di wilayah Kherson, Ukraina selatan, seperti dilaporkan media Rusia Interfax”. Sebelumnya juga pasukan Rusia menyerang apartemen di ibu kota kiev, di mana mengakibatkan 2 orang tewas.
Invasi Rusia vs Ukraina menghambat perekonomian Global
Invasi Rusia memang berpengaruh sangat besar terhadap Global terutama komoditas baik gas maupun non-gas yang membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lambat.
Banyak kendala dama ekspor maupun import, Berdasarkan Kajian Tengah Tahun Institute for Development of Economics and Finance (Indef), “Perang Rusia vs Ukraina disinyalir berpengaruh sangat besar terhadap pemangkasan pertumbuhan ekonomi global.
Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, dari semula 4,1 persen menjadi hanya 2,9 persen”. Penurunan angka yang sangat signifikan bagi negara-negara di belahan dunia yang membuat harga-harga komoditas menjadi mahal dan kekukurangan kebutuhan setiap negara.
Dikutip dari Jakarta, CNBC Indonesia , kata Margo Yuwono, Kepala BPS, dalam konferensi pers, Senin (18/4/2022). “Rusia dan Ukraina punya peran strategis di perdagangan global. Tentu perang ini mempengaruhi supply chain yang dimiliki Rusia dan Ukraina”.
Dampak perang ini jika akan berlangsung lama maka negara-negara bagian Barat akan mengalami inflasi dan negara-negara bagian Timur Tengah dan Afrika Utara akan mengalami kenaikan harga komoditas selain itu berpengaruh ke tempat wisata karena sebagai tujuan turis Rusia dan Ukraina,dan di bagian negara Eropa akan mengalami kelangkahan pemasokan gas.
Efek dari perang Rusia dan Ukraina ini sendiri terhadap Indonesia adalah kenaikan harga komoditas non-gas terutama batu bara dan minyak sawit mentah (CPO),kenaikan komoditas ini menjadi dampak positif terhadap ekspor Indonesia.
Dampak Invasi Rusia dan Ukraina Bagi Indonesia
Dampak yang sangat besar bagi negara Indonesia yang di mana bahwasanya Negara Rusia dan Ukraina adalah tempat ekspor hasil bumi negara Indonesia, apabila Indonesia kehilangan tempat ekspor akan berpengaruh terhadap pemasukan ekonomi Indonesia. dikutip dari Kompas.com Eddy menyebut, nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada bulan Januari berada di angka 170 juta dollar AS, sedangkan untuk Ukraina sebesar 5 juta dollar AS.
“Kan lumayan ya, itu sebulan lho,per bulan,” tegasnya. Angka yang cukup besar bagi perekonomian di Indonesia,di mana Indonesia sendiri sedang memperbaiki keseimbangan ekonomi setelah terjadinya inflasi pandemi pada tahun 2020 lalu.
Negara Ukraina adalah negara impor gandum terbesar bagi Indonesia bahwasanya ketersedian gandum di Indonesia sangat bergantung pada Ukraina, Dikutip dari Kompas.com
“Impor gandum Indonesia terbilang tinggi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Ukraina berada di urutan pertama sebagai pengimpor gandum di Indonesia. Secara keseluruhan pada 2020, total impor gandum Indonesia sebanyak 10,299 juta ton”.
Hal tersebut membuat kenaikan komoditas harga gandum di Indonesia di mana negara Indonesia sangat banyak memjadikan gandum sebagai bahan pokok pangan seperti roti, mie, dan produk yang berbahan dasar gandum lainnya.
Hal ini juga menjadi efek samping dari kenaikan gandum yang membuat produk berbahan dasar gandum naik, namun akan hal tersebut kembali lagi ke perusahan masing-masing untuk masalah kenaikan harga tersebut. Tidak heran jika bahan pangan di Indonesia meninggkat secara perlahan semua di sebabkan terjadinya pengurangan pemasukan barang import dan minimnya barang yang di import.
Krisis Energi Global
Invasi Rusia dan Ukraina akan menjadikan krisis energi untuk Global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Badan Energi Nasional di dirikan setelah krisis minyak di tahun 1973 dengan tujuan membantu negara yang selalu ketergantungan oleh minyak bumi dan efek dari Invasi Rusia dan Ukraina ini membuat sulitnya ketersedian minyak di beberapa negara di dunia.
“Peringatannya bertepatan dengan titik balik dalam sejarah energi. Sebagai pembalasan atas serangan Rusia di Ukraina, Amerika Serikat melarang impor minyak Rusia langsung pada 8 Maret 2022, dan Inggris mengumumkan akan membuat langkah serupa dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Achmad pada Senin (14/3/2022). Hal tersebut membuat negara-negara menjadi kesulitan mendapatkan minyak bumi dan membuat harga minyak bumi meningkat.
Negara harus bisa membuat pengurangan penggunaan minyak bumi yang berlebihan, seperti pengurangan tarif kendaraan umum, tarif kereta api jauh lebih terjangkau, dan membuat kota bebas dari kendaraan bermotor agar kebutuhan energi bumi kedepannya jauh lebih terkontrol. Untuk jangka Panjang pemerintah juga bisa membangun infrastruktur memprioritaskan kendaraan listrik agar jauh lebih ramah lingkungan kedepannya.
Banyak hal yang terdampak dari Invasi ini,semoga Invasi ini akan cepat berakhir agar semua Kembali normal seperti semula, baik dari segi ekonomi bahkan sampai ketersedian komoditas setiap negara. Kita semua tinggal di satu bumi yang sama kita seharusnya menjaga dan memanfaatkan sumber daya di bumi ini dan saling membantu negara satu dengan negara yang lainnya agar tercapainya hidup yang tenang dan damai.
Daftar Pustaka
Rusia berhasil mengkaim wilayah kherson, Ukraina
https://www.merdeka.com/dunia/rusia-klaim-berhasil-rebut-seluruh-wilayah-kherson-ukraina.html
Peran Rusia dan Ukraina dalam impor
Ukraina Impor gandum terbesar bagi Indonesia
Krisis Ekonomi Global