E-commerce telah mengubah lanskap konsumsi di Indonesia secara signifikan. Perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang semakin luas telah mendorong masyarakat Indonesia untuk beralih dari transaksi konvensional ke belanja online. Dalam artikel ini, akan dikupas bagaimana dampak e-commerce terhadap tingkat konsumsi masyarakat Indonesia.
Pertama-tama, e-commerce telah meningkatkan aksesibilitas produk dan jasa bagi masyarakat Indonesia. Dengan e-commerce, orang-orang dapat dengan mudah mengakses berbagai jenis produk dan membandingkan harga dari berbagai penjual dalam hitungan detik. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan produk dengan harga yang lebih kompetitif.
Selain itu, e-commerce juga memungkinkan akses ke produk-produk yang sebelumnya sulit dijangkau, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau wilayah yang jauh dari pusat perbelanjaan. Dengan adanya e-commerce, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka tanpa harus melakukan perjalanan jauh atau menghadapi keterbatasan geografis.
Selain mempermudah akses dalam berbelanja online, tentu dengan kehadirannya, dapat mengubah pola kebiasaan masyarakat yang semula berbelanja di pasar tradisional terdekat, sekarang hanya dengan mengunjungi situs belanja online tertentu dan dapat dengan mudah melakukan pembayaran secara online tanpa mengharuskan bertemu dengan sang pedagang. Cukup dengan beberapa klik saja, mereka dapat menemukan barang yang diinginkan untuk dibeli.
Dampak e-commerce juga sangat kuat dirasakan oleh masyarakat Indonesia, bagaimana ketika kita melakukan belanja online kerap kali ditawarkan diskon-diskon yang mampu membuat dompet meronta-ronta. Tak hanya diskon berupa pengurangan persen dari harga barang, bahkan promoseperti gratis ongkos kirim pun mampu membuat para calon pembeli tergoda dengan barang yang ditawarkan.
Diperkuat kembali dengan adanya teknologi Q-RIS yang memudahkan kita dalam melakukan aktivitas pembayaran. Tatkala kita ingin belanja di warung-warung makan dan toko lainnya, biasanya sudah tersedia barcode untuk di-scan dan barang pun secara otomatis terbayar menggunakan fitur Q-RIS tersebut.
Untuk memperkuat dan membantu dalam menganalisis hal tersebut, penulis telah melakukan riset bersama tim di lingkungan Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional angkatan 2022 dengan penjabaran data sebagai berikut. Dari kedelapan pertanyaan yang diajukan, terdapat satu pertanyaan inti yang dapat menjawab rumusan masalah pada riset penulis, yakni “Menurut anda, apakah modernisasi mempengaruhi tingkat konsumsi anda?”
Pertanyaan tersebut mendapatkan respon “Iya” sebanyak 26 sedangkan 4 diantaranya menjawab mungkin dan tidak. Itu artinya 86% mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya angkatan 2022 setuju bahwa modernisasi dapat mempengaruhi tingkat konsumsi mereka selama ini. Modernisasi dirasa mampu mempermudah proses transaksi jual beli.
Oleh karenanya, hal tersebut secara jelas bisa meningkatkan kelancaran arus perdagangan terlebih transaksi yang dapat dilakukan secara online seiring maraknya penggunaan aplikasi belanja online seperti Tokopedia, Shopee dan Lazada. Tak hanya itu, aplikasi belanja online dibuat menarik dengan adanya berbagai macam diskon dan tawaran lainnya. Oleh sebab alasan penguat di atas, tingkat konsumsi mahasiswa Hubungan Internasional meningkat seiring modernisasi terkhusus akibat penggunaan e-commerce.
Secara keseluruhan, e-commerce telah membawa dampak signifikan terhadap tingkat konsumsi masyarakat Indonesia. E-commerce meningkatkan aksesibilitas, mengubah perilaku konsumen, dan merubah pola pembelian. Namun, perubahan ini juga menimbulkan tantangan bagi pemilik usaha dan perlu perhatian terhadap keamanan dan perlindungan konsumen.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, perusahaan e-commerce, dan konsumen untuk bekerja sama dalam mengoptimalkan manfaat e-commerce dan mengatasi dampak negatifnya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.