Rabu, November 20, 2024

Call Me BTP

Raylis Sumitra
Raylis Sumitra
Presedium PENA 98 (Perhimpunan Nasional Aktivitis 98) Jawa Timur Mantan Jurnalis pengemar kopi
- Advertisement -

Call Me BTP. Ahok adalah masa lalu. Nama itu telah menjadi legenda perjuangan. Nama yang mendobrak kebekuan sistem bernegara dan berbangsa yang diskriminatif.  Sekarang, Call Me BTP

AHOK telah menjadi intetitas yang tidak berdiri sendiri.  Ahok sebuah nama yang menjelma menjadi ‘isme’ baru.  ‘Isme’ tentang nilai-nilai keberanian,  pembaruan, keperpihakan kepada rakyat. Sehingga terkesan kontroversial.  Nama itu telah menjadi legenda.

Masa mendobrak zona zaman sistem sosial bernegara dan berbangsa yang diskriminatif.  Kental dengan nuansa,  SARA,  Konflik Kelas,  Dan ketidak merataan. Tentu saja itu tidak mudah.  Penuh dengan perjuangan dan tantangan.  Bahkan, mempertaruhkan nyawa.

Resiko itu tentunya sudah diperhitungan Ahok.  Mantan Bupati Belitung harus mendekam di hotel prodeo.  Atas dasar penistaan agama.

Nama Ahok menjadi hantu paling menakutkan bagi status quo.  Yang tidak ingin kekuasaannya terganggu.  Ahok harus dihentikan. Harus kalah dalam Pilgub DKI 2017. Dengan cara demo berjilid-jilid dengan membawa simbol keagamaan.  Ahok dihentikan langkahnya.  Hingga dia divonis bersalah.

Ya,  apa yang dilakukan untuk memberikan efek jerah bukan jalan yang tepat.  Ahok boleh dipenjarakan namun semangat dan pemikiran malah bergerak masif.  Menjadi semangat baru kesadaraan kesamaan hak berbangsa dan bernegara.

Begitulah legenda. Kata pepatah bijak,  para legenda hatinya untuk semua orang.  Namun bukan hidupnya.  Kini Ahok telah bebas setelah menjalani hukuman selama 2 tahun.  Semua keberaniannya telah ditebus dalam tahanan.  Dua tahun adalah waktu untuk Ahok me re-konstruksi perjalanan hidupnya bagi bangsa dan bernegara. Apa yang dilakukan selama ini tidak boleh berhenti.  Namun juga tidak boleh stagnan.  Dari Ahok sebagai fase mendobrak.  Kini memasuki fase baru perjalannya baru menjadi BTP.

Namun sebelum bebas,  Ahok menuliskan surat kepada pendukungnya.  Sosok pengidola Presiden ke – 4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur ini,  meminta agar dipanggil BTP bukan lagi Ahok.  Ahok adalah legenda.  Lalu apa yang akan dilakukan BTP setelah bebas dari penjara Mako Brimob?

Welcome BTP

Kebebasan BTP, menjadi trending topik di semua media sosial.  Para pendukungnya menyambut sebagai tenaga baru untuk melanjutkan fase Ahok yang terhenti.  Spekulasi pun muncul dengan langkah BTP selanjutnya.  Apa yang akan diperankan BTP berikutnya?  Sebagai politisi,  sebagai pengusaha,  sebagai,  pejabat publik atau sebagai orang biasa?

Yang tidak bisa dihindarkan,  spekulasi BTP dengan Pilpres 2019 mendatang.  Bebasnya BTP ini,  pendukungnya berharap mampu mendongkrak suara pasangan Jokowi – Kiai Ma’ruf.  Seperti diketahui,  BTP seperti sekeping mata uang dengan Jokowi.  Ekstrimnya,  Jokowi adalah BTP.  Sebaliknya BTP adalah Jokowi.

- Advertisement -

Tapi bukankan Ahok telah menjadi BTP? Ahok sebagai BTP tentu saja berbeda.  Ahok sebagai sosok pendobrak sistem bernegara dan berbagsa yang diskrimatif. Kaitannya erat dengan dunia politik praktis dan kekuasaan. Telah dilakoninya.  Sebagai sosok BTP, ya baru hari ini dia jalani.

BTP adalah jalan masuk mengisi semua ruang kesadaraan baru pranata sosial berbangsa.  Saatnya dia mengisi nilai-nilai kesadaraan itu dengan kerja kongkret. Karena kesadaraan tidak akan menjadikan hasil apabila tidak dijalankan.  BTP akan jadi pejuang adil makmur.  Yang akan hadir disemua aspek kehidupan bernegara dan berbangsa.

BTP jadi pengemban semangat dan sosok AHOK masuk diruang kesadaraan tersebut.  Mendobrak tatanan yang tidak berkeadilan.  Berani memperjuangkan hak-hak yang terdiskriminasikan.

Lalu dengan cara apa BTP mengaktualisasikan? Selain kontroversial,  BTP adalah sosok yang teguh pendirian.  Dia pantang menyerah untuk mewujudkan mimpinya.  BTP sangat tahu apa yang akan dilakukan mewujudkan semua.  Welcome BTP,

Raylis Sumitra
Raylis Sumitra
Presedium PENA 98 (Perhimpunan Nasional Aktivitis 98) Jawa Timur Mantan Jurnalis pengemar kopi
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.