Pada tanggal 9-12 Mei 2023 Indonesia akan menghelat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo. Dengan mengusung tema ASEAN Metters: Episentrum Of Growth. Dalam hal ini para petinggi negara-negara di kawasan Asia Tenggara akan berkumpul dan membahas berbagai hal. Setidaknya ada dua poin yang membahas tentang lingkungan yaitu pemanfaatan laut dengan pendekatan blue economy dan komitmen keberlanjutan melalui SDG’s yang meliputi aspek sosial ekonomi dan lingkungan.
Menurut Bank Dunia, blue economy adalah model pembangunan yang berkelanjutan yang mendorong penggunaan yang bertanggung jawab atas sumber daya laut untuk menciptakan peluang ekonomi sambil menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem laut. Pendekatan ini didasarkan pada tiga prinsip: inklusivitas sosial, keberlanjutan lingkungan, dan kelayakan ekonomi.
Untuk menjaga laut dan lingkungan tetap sehat dan lestari dalam konsep ekonomi biru, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, di antaranya:
- Membenahi tata kelola industri perikanan: Tata kelola industri perikanan harus diperbaiki untuk mengurangi praktik penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab atau berlebihan, serta memastikan perlindungan terhadap habitat dan keanekaragaman hayati laut. Dalam hal ini, perlu diadakan penegakan hukum yang ketat, pemberdayaan nelayan lokal, dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan.
- Memperbanyak kawasan konservasi laut: Kawasan konservasi laut adalah area laut yang dilindungi untuk menjaga ekosistem laut dan mencegah kerusakan lingkungan. Dengan memperbanyak kawasan konservasi laut, maka sumber daya laut dapat tetap lestari dan menjadi sumber ekonomi biru yang berkelanjutan.
- Mengelola kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan: Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil perlu dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung pemanfaatan sumber daya laut secara lestari. Hal ini meliputi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pengendalian pertumbuhan populasi, dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya laut.
- Menjaga kebersihan pantai dan laut dari sampah plastik: Sampah plastik merupakan salah satu ancaman serius bagi lingkungan laut dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga kebersihan pantai dan laut dari sampah plastik perlu dilakukan. Dalam hal ini, perlu dilakukan kampanye kesadaran publik, pengelolaan sampah yang baik, dan penegakan hukum yang ketat bagi pelanggar.
Dengan melakukan empat cara di atas secara bersamaan, maka blue economy dapat tercapai, yaitu sebuah model pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yang tidak hanya menciptakan peluang ekonomi tetapi juga menjaga kesehatan laut dan lingkungan yang lestari.
Dalam hal ini sumber daya laut di Indonesia telah memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi negara. Namun, pemanfaatan sumber daya laut yang berlebihan, erosi pantai, dan polusi laut masih menjadi ancaman yang signifikan bagi ekosistem laut di Indonesia. Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia perlu fokus pada beberapa area utama.
Pertama, diperlukan perbaikan dalam tata kelola sumber daya laut. Hal ini mencakup pengembangan kebijakan dan regulasi yang efektif untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem laut, mengurangi penangkapan ikan yang berlebihan dan polusi, serta mendorong penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Kedua, perlu dipromosikan industri yang berbasis pada sumber daya laut secara berkelanjutan, seperti perikanan dan akuakultur, energi terbarukan, dan ekowisata. Dengan mempromosikan industri-industri tersebut, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi, sambil juga menjaga lingkungan.
Ketiga, perlu dilakukan investasi dalam riset dan pengembangan kelautan. Hal ini mencakup pemahaman tentang dampak perubahan iklim pada ekosistem laut, pengembangan teknologi baru untuk penangkapan ikan dan akuakultur yang berkelanjutan, serta eksplorasi potensi sumber daya energi terbarukan seperti tenaga gelombang dan pasang surut.
Dalam upaya mengembangkan pendekatan blue economy di Indonesia, peran pemerintah sangatlah penting. Pemerintah Indonesia harus memperkuat tata kelola sumber daya laut dan mempromosikan industri-industri berbasis sumber daya laut secara berkelanjutan. Pemerintah juga perlu berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan kelautan, serta meningkatkan kerjasama dengan negara-negara lain dalam mengatasi masalah-masalah global yang terkait dengan sumber daya laut.
Melalui pendekatan blue economy, Indonesia dapat meningkatkan potensi lautnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem laut. Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara ASEAN dan juga komunitas global dalam mengembangkan pendekatan blue economy yang berkelanjutan.