Pengamat Pendidikan Indonesia Mohammad Abduhzen memandang pendidikan di Indonesia ini pragmatis karena terlalu mengacu pada ketentuan standar kurikulum yang berlaku, sehingga ia menilai bahwa sistem pendidikan di indonesia ini kaku dan hampa makna.
Hal tersebut mengkhawatirkan karena jika sistem pendidikan di Indonesia masih kaku seperti itu, khawatir siswa-siswi bangsa Indonesia tidak memiliki mutu yang baik, Sehingga ia mengatakan pembelajaran blended learning harus dilakukan untuk daerah-daerah yang sudah memiliki fasilitas yang memadai
Dilansir dari theAsianparent blended learning merupakan metode pembelajaran dengan menggabungkan metode konvensional yakni interaksi tatap muka yang dilakukan di dalam kelas dengan aktivitas online yakni materi pembelajaran yang dapat diakses melalui media online.
Solusi yang ditawarkan oleh Pak Abduhzen merupakan sebuah upaya yang baik, mengingat pengalaman pandemi covid 19 lalu telah banyak memberikan perubahan pada manusia termasuk dalam hal pendidikan. Blended Learning menciptakan sistem pembelajaran yang lebih fleksibel karena dapat dikerjakan dimanapun dan kapanpun. Sistem pembelajaran ini jika diterapkan sejak dini atau sekolah dasar memiliki manfaat jangka panjang yang luar biasa.
Melek Teknologi
Saat ini sistem komunikasi dan informasi telah mengalami perkembangan yang pesat, hal ini bisa dilihat dengan kemunculan smartphone yang membantu manusia dalam berkomunikasi. Perkembangan itu juga memberikan dampak positif dalam ranah pendidikan seperti hal nya kemudahan peserta didik dalam mengakses informasi.
Hal ini jauh berbeda dengan zaman orang tua kita, dulu untuk mengakses informasi mereka harus pergi ke perpustakaan atau membeli buku, namun saat ini hanya dengan kuota internet atau Wi-Fi kita sudah bisa mengakses informasi sebanyak-banyak nya di internet.
Metode blended learning ini sebagai langkah pengarahan kepada anak sekolah dasar menuju arah yang positif, mengingat fenomena anak SD, TK, bahkan anak balita sudah dibiarkan bermain smartphone oleh orang tua nya. Jika mereka bermain smartphone hanya untuk bermain game dan menonton YouTube saja, maka smartphone menjadi kurang bermanfaat bagi anak-anak. Padahal jika smartphone dapat diarahkan pada hal yang positif seperti sarana belajar, maka smartphone menjadi sangat bermanfaat bagi anak-anak.
Setara dengan Mahasiswa
Sebagaimana kita ketahui bahwa hampir semua perguruan tinggi telah menerapkan blended learning dalam sistem pembelajaran nya. Metode ini sangat cocok bagi mahasiswa yang terkendala waktu dan jarak karena sambil bekerja, sehingga dengan metode blended learning mereka dapat menyesuaikan waktu dan tempat tanpa harus datang ke kampus.
Namun apakah metode blended learning cocok untuk anak SD? Melihat aktivitas luang mereka lebih banyak daripada mahasiswa?
Memang rasanya kurang cocok jika permasalahan nya dikaitkan dengan ukuran kesibukan anak-anak dan mahasiswa, akan tetapi jika kita melihat implementasi blended learning pada anak SD sebagai sebuah konsep pembelajaran yang setara dengan mahasiswa, maka bukankah ini merupakan sebuah langkah yang baik?
Pengenalan konsep blended learning lebih dini pada anak SD diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir mereka, sehingga kelak mereka akan menjadi anak-anak muda yang kreatif dan inovatif. Coba bayangkan sebuah skenario dimana anak-anak SMP sudah bisa mengoperasikan Photoshop, Adobe Premiere Pro, atau bahkan ada yang menjadi konten kreator, bukankah skenario ini sangat indah bila terjadi?
Menurunkan Angka Pengangguran
Mengutip dari dpmptsp.probolinggokota, Kepala DPU PR PP, Setiorini Sayekti, mengatakan bahwa pekerja freelancer merupakan terobosan baru dalam mengurangi angka pengangguran. Pasalnya saat ini banyak perusahaan yang suka dengan pekerja freelancer.
Anak-anak yang telah menempuh pendidikan sekolah dasar dengan sistem blended learning yang serupa dengan mahasiswa sangat potensial sekali dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah sejak usia belia, salah satu nya adalah dengan menjadi pekerja freelancer.
Anak sekolah yang sudah secara mandiri menghasilkan pundi-pundi rupiah tentu merupakan suatu hal yang membanggakan, orang tua akan bangga melihat anak nya sudah bisa cari uang, begitu juga negara akan bangga karena telah berhasil menciptakan anak-anak muda yang kreatif dan inovatif, serta menurunkan angka pengangguran di Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran blended learning dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi anak didik bangsa indonesia seperti melek teknologi, konsep belajar yang setara dengan mahasiswa, dan melahirkan freelancer muda sebagai terobosan dalam menurunkan angka pengangguran di Indonesia.