Minggu, Desember 8, 2024

Berpura-Pura Dalam Kenyataan

Aming Soedrajat
Aming Soedrajat
Pegiat Media Sosial
- Advertisement -

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pura-pura berarti tidak sebenarnya. Atau dalam dalam kontek umum pura-pura berarti Bohong.

Saya sependapat dari Almarhum Didi Petet.Akting itu bukan berpura-pura tetapi menjadi”, itu di muara privat. Karena akting merupakan cerita yang dii tuangkan dalam kehidupan nyata, walau pun terkadang ada kesamaan dalam cerita dengan perjalanan kisah hidup seaeorang.

Sedangkan di Muara Publik, berpura-pura mengimplementasikan cerita fiksi kedalam cerita sesungguhnya adalah bentuk naif yang tidak berintegritas dan tidak beridentitas.

Mana mungkin kita hidup dalam dunia yang nyata ini dengan segala kepura-puraannya? Hidup ini nyata bukan drama. karena hidup ini nyata, maka segala resiko atas perbuatan yang dilakukan pasti ada konsekuensinya.

Konsekueksi tersebutlah yang membedakan mana manusia berkualitas dengan segala tanggung jawabnya, dan mana manusia yang tidak punya kualitas dengan segala kebohongan serta kepura-puraannya.

Aesopus Penyair dari Yunani dalam syairnya mengatakan ‘Seseorang yang berpura-pura lebih buruk dari seorang musuh yang pasti’. Berpura-pura selain kebohongan juga merupakan penghianatan besar.

Bagaimana dengan yang berpura-pura sakit?

Berpura-pura sakit maupun berpura-pura kuat sama saja memerlukan energi dan peejuangan yang sangat besar.

Kenapa, karena yang sakit memerlukan energi yang besar agar konsisten dengan sakitnya walaupun mengada-ngada dan di ada-adakan.

Berpura-pura kuat juga sama halnya, energi besar dibutuhkan ketika hidup mulai melangkah kepada Inkonsisten.

- Advertisement -

Berpura-pura sakit karena alasan takut dengan KPK atau berpura-pura sakit tidak masuk kelas karena takut dengan guru, adalah gambaran dari wujud nyata dalam sikologis yang tidak sehat. 

Orang bertuhan selain tidak akan melakukan korupsi untuk memperbanyak kekayaan materi dengan menyusahkan rakyatnya.

Tanggung Jawab atas segala perbuatan yang telah dilakukan merupakan bentuk kesatria sejati yang bersemayam dalam jiwa pemimpin.

Dalam kepura-puraan tersebut, berapa juta manusia yang terkena imbasnya akibat perbuatan tersebut?

Engkau bisa saja berpura-pura menyesali di depan publik atas semua perbuatan yang telah dilakukan. Tapi engkau tidak akan peranah bisa berpura-pura di hadapan Tuhan dan dirimu sendiri.

‘Tuhan tidak tersakiti oleh pengingkaranmu. Tapi Tuhan sangat tersakiti jika kamu berpura-pura menyembahNya’ Emha Ainun Nadjib

Aming Soedrajat
Aming Soedrajat
Pegiat Media Sosial
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.