Rumor Pemecatan Indra Sjafri sangatlah mengejutkan,tetapi sudah biasa kejadian seperti ini di Timnas Indonesia.Pelatih yang “dianggap” gagal,harus dipecat ,demi kebaikan sebuah Tim tersebut.Beberapa contoh pemecatan di Tim Eropa pun banyak yang terjadi.Ada pemecatan yang dinilai sangatlah pantas,namun juga ada beberapa pemecatan yang mengundang banyak pertanyaan.Contoh sebuah pemecatan yang dikira tidak adil,misalnya Carlo Ancelotti yang dipecat Real Madrid padahal musim sebelumnya membawa Real Madrid Juara Liga Champions.
Tetapi di Premiere League juga ada contoh yang Jenius dari sebuah pemecatan,misalnya Swansea yang memecat Bob Bradley dan digantikan Paul Clement yang berhasil menyelamatkan Club dari degradasi.
Sekarang kita kembali ke Timnas ,apakah pantas Indra Sjafri dipecat?
Sebenarnya Apa sih kriteria pelatih gagal itu ,PSSI disini harus mempunyai sikap dan target yang jelas.Bagaimana sebuah Pelatih menerapkan taktik,mengembangkan permainan dan meningkatkan kemampuan pemain,hal hal seperti ini harus dipahami benar oleh PSSI.
Saya akan ambil contoh kebijakan dari Federasi sepakbola Jerman yang begitu bersabar membangun sebuah Timnas Impian.Timnas Jerman tahun 2006 ketika itu juara 3 dikandang sendiri.Pelatihnya Jurgen Klinsmann digantikan oleh asistennya Joachim Low.Timnas Jerman mengembangkan pemain,memantapkan gaya bermain hingga tahun 2014 Juara Dunia menghentikan dominasi Spanyol yang Juara Eropa tahun 2008,Juara Dunia 2010 dan Juara Eropa tahun lagi tahun 2012.
Tahun 2008 ,Jerman masuk Final ketika itu di Piala Eropa tetapi ditumbangkan oleh Spanyol.Disini poin yang ingin saya sampaikan,Federasi Sepakbola Jerman tidak buru buru memecat Joachim Low.Mereka paham Joachim Low punya kemampuan tetapi hanya membutuhkan waktu saja.Piala Dunia 2010 kembali gagal mendapatkan Tropi,ketika itu mereka ditumbangkan Spanyol.Tetapi mereka berhasil mengorbitkan pemain pemain muda seperti Thomas Muller,Toni Kroos dan Kiper terbaik dunia Manuel Neuer.Kemudian Euro tahun 2012 pemain pemain muda yang diorbitkan tahun 2010 seperti Muller,Ozil dan Kroos menjadi tumpuan dan mereka mencapai semifinal yang kembali tumbang oleh Italia,Mereka tidak lupa untuk selalu mengorbitkan lagi pemain muda yang tahun 2012 ,mengorbitkan Mario Gotze yang bahu membahu dengan pemain senior seperti Klose dan Podolski.Puncaknya adalah tahun 2014 .Pemain yang diorbitkan tahun 2010 sudah menjadi pemain andalan mereka.Lihat betapa tenangnya mereka menghadapi Brazil yang mereka bantai 7-1 dengan kombinasi pemain matang,pemain bintang dan pemain muda.Joachim Low mengkombinasikan pemain veteran seperti Miroslav Klose,Pemain muda seperti Gotze dan pemain yang ada pada puncak permainan seperti Muller,Ozil,Khedira,Kroos dan Neuer.Joachim Low butuh waktu sekitar 8 tahun dari penunjukannya tahun 2006 dan juara tahun 2014.Hasil sukses Jerman ini bisa menjadi pembelajaran bahwa sukses membutuhkan waktu yang tidaklah sebentar dan membutuhkan kesabaran dari Federasi yang menaunginya terhadap kemampuan Seorang Manager.
Saya disini tidak bermaksud menggurui PSSI,saya berharap bahwa belajarlah menjadi bijak,termasuk kebijakan dalam penunjukan pelatih.Bagaimana membangun Timnas yang berkelanjutan dan membentuk sebuah Tim yang solid untuk waktu lama.Semoga PSSI terus berbenah dan majulah sepakbola Indonesia.(Bayu Asmoro Nugroho Widi,Bekerja di PT.SMART TBK SURABAYAS,SINARMAS GROUP)