Senin, Januari 20, 2025

Beasiswa Merajut Harapan Pendidikan Maju

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Mahasiswa Universitas Riau Aktivis dan Penggiat Sosial.. Saya Anggota Perintis dari Komunitas literasi dan sastra, dan juga aktif dalam menulis opini dan artikel di beberapa media
- Advertisement -

Beasiswa merupakan suatu harapan untuk merajut pendidikan Indonesia untuk maju. Keterlambatan pembayaran beasiswa bisa memutus rantai harapan generasi untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Untuk menjalankan proses pendidikan, dukungan finansial yang memadai diperlukan agar operasionalnya dapat berjalan dengan lancar. Pembiayaan pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam pembangunan SDM, yang meliputi program sekolah, pengadaan fasilitas, pembayaran gaji guru dan pegawai, serta pemenuhan visi dan misi sekolah untuk menciptakan SDM berkualitas.

Pendidikan memiliki peran yang sangat krusial dalam pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Fungsi utamanya adalah menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Setiap individu membutuhkan pendidikan sebagai kebutuhan dasar, karena melalui pendidikan, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat terwujud.

Selain itu, pendidikan juga memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Bukan hanya berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat. Pendidikan memungkinkan sumber daya manusia untuk lebih adaptif dan siap menghadapi tantangan dan proses pembangunan suatu negara dengan lebih baik.

Dalam upaya mengatasi masalah biaya pendidikan tinggi, pemerintah telah menciptakan program beasiswa. Beasiswa menjadi instrumen penting dalam menciptakan kesempatan pendidikan  yang adil dan merata bagi semua individu, termasuk mahasiswa. Beasiswa memainkan peran kunci dalam memberikan akses ke pendidikan berkualitas, meringankan beban finansial, dan mendorong keberlanjutan studi mahasiswa. Namun, isu ketimpangan akses beasiswa masih menjadi perhatian yang utama di Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan,Bab VI, Pasal 46 ayat 2, mengatur bahwa badan hukum pendidikan harus memberikan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan kepada warga negara Indonesia yang kurang mampu secara ekonomi dan/atau kepada siswa yang memiliki potensi tinggi. Beasiswa merupakan bantuan yang diberikan oleh instansi,baik pemerintah maupun swasta, kepada siswa yang memiliki potensi akademik dan non-akademik yang baik tetapi kurang mampu secara ekonomi.

Pandangan pendidikan Paulo Freire. Freire menyajikan pandangan yang mencakup upaya pembebasan dari berbagai masalah, tidak hanya terbatas pada isu pendidikan, tetapi juga melibatkan aspek ekonomi,politik, hukum, dan budaya sehari-hari. Integrasi realitas sosial ke dalam pendidikan menjadi salah satu langkah untuk membebaskan diri dari permasalahan sosial yang ada.

Bagi Freire, tujuan utama pendidikan adalah membuka wawasan peserta didik untuk menyadari keterjepitan mereka dalamrealitas ini dan kemudian bertindak untuk mencapai perubahan sosial. Proses menyadarkan peserta didik tentang kondisi yang membelenggu mereka disebut sebagai “konsientasi,” yaitu pemahaman akan situasi nyata yang dihadapi oleh peserta didik. Freire berpendapat bahwa pendidikan memiliki peran krusial dalam proses pembebasan manusia dan merupakan nilai yang sangat penting dalam mencapai hal tersebut.

Selain faktor individu, akses beasiswa juga dipengaruhi oleh faktor politik dan kebijakan yang ada di suatu negara. Kebijakan pendidikan yang disusun oleh pemerintah, alokasi anggaran pendidikan,dan kebijakan khusus terkait beasiswa memiliki dampak langsung terhadap kesetaraan akses beasiswa di masyarakat.

Kebijakan pendidikan yang inklusif dan adil dapat menciptakan lingkungan yang merata bagi semua individu untuk mengakses beasiswa. Upaya pemerintah dalam mengalokasikan sumberdaya yang memadai untuk beasiswa serta memberikan kesempatan yang setara kepada semua kelompok masyarakat akan berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan akses beasiswa.

- Advertisement -

Selain itu, anggaran pendidikan yang memadai juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesetaraan akses beasiswa.Ketika anggaran pendidikan yang cukup tidak tersedia, kesempatan untuk mendapatkan beasiswa akan terbatas, yang berpotensi memperburuk ketimpangan akses beasiswa di masyarakat.

REFERENSI:

Educare: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 3 (2) 2023 Hal 52-59Ketimpangan Akses Beasiswa dan Pengaruhnya Terhadap Keberlangsungan Studi MahasiswaDifa Puspa Dalla 1, Hipolitus Kristoforus Kewuel 2.

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Mahasiswa Universitas Riau Aktivis dan Penggiat Sosial.. Saya Anggota Perintis dari Komunitas literasi dan sastra, dan juga aktif dalam menulis opini dan artikel di beberapa media
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.