Minggu, Desember 8, 2024

ASEAN dan Ekonomi Digital

Kemal Mabruri
Kemal Mabruri
Kemal Al Kautsar Mabruri, merupakan mahasiswa program studi Hubungan Internasional di Universitas Islam Indonesia. Dia memiliki ketertarikan terhadap isu-isu pembangunan, didalamnya mencakup ekonomi internasional, pemberdayaan, migrasi dan pengungsi dengan fokus kajian di wilayah Asia Tenggara serta Asia Pasifik dan oceania.
- Advertisement -

ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara adalah organisasi antar pemerintah regional yang mempromosikan kerja sama ekonomi, politik, dan keamanan di antara negara-negara anggotanya. Organisasi ini terdiri dari sepuluh negara anggota, termasuk Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Ekonomi digital, di sisi lain, mengacu pada aktivitas ekonomi yang dihasilkan dari miliaran koneksi online sehari-hari antara orang, bisnis, perangkat, data, dan proses. Ekonomi digital mencakup berbagai kegiatan, antara lain e-commerce, pembayaran digital, dan layanan online. Pentingnya ekonomi digital bagi ASEAN tidak dapat dilebih-lebihkan, karena memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan kawasan secara signifikan untuk bersaing di pasar global.

Ekonomi digital menghadirkan banyak peluang bagi negara-negara anggota ASEAN untuk mengubah ekonomi dan meningkatkan daya saing mereka. Misalnya, pangsa pasar ekonomi digital Indonesia sudah mencapai 40 persen pangsa pasar Asia Tenggara, menjadikannya pemain kunci dalam ekonomi digital kawasan. Pada tahun 2030, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan mencapai USD 2 triliun dan berkontribusi sekitar 28% terhadap PDB kawasan. Hal ini menunjukkan besarnya potensi ekonomi digital bagi negara-negara anggota ASEAN.

Untuk memanfaatkan digitalisasi, integrasi ekonomi ASEAN diperlukan untuk mengubah kawasan menjadi kawasan digital. Ini melibatkan promosi kerja sama perdagangan dan investasi antara negara-negara anggota dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk pertumbuhan ekonomi digital.

Misalnya, Indonesia dinilai memiliki pasar yang cukup menjanjikan untuk ekonomi digital karena jumlah penduduk yang besar dan akses teknologi. Selain itu, kerja sama antar negara anggota, seperti kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Vietnam, dapat membantu mewujudkan potensi ekonomi digital di kawasan. Karena Asia Tenggara terus mengalami pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, sangat penting bagi negara-negara anggota ASEAN untuk bekerja sama memanfaatkan potensi ekonomi digital dan memastikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Peluang yang disajikan oleh Ekonomi Digital untuk ASEAN

Ekonomi digital menghadirkan peluang yang signifikan bagi ASEAN, khususnya dalam hal peningkatan konektivitas dan aksesibilitas. Perkembangan konektivitas di bidang-bidang seperti energi, transportasi, dan logistik mendukung peningkatan perdagangan dan investasi di dalam kawasan.

Melalui digitalisasi, ASEAN dapat memimpin dalam konektivitas pembayaran lintas batas, mendukung ekonomi dan meningkatkan integrasi dan kolaborasi regional. Seperti yang ditunjukkan Indonesia, ASEAN berpotensi menjadi tumpuan harapan dalam transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Dengan demikian, ekonomi digital menyediakan platform bagi ASEAN untuk tumbuh menjadi kekuatan besar yang mampu bersaing di pasar global.

Ekonomi digital juga mendorong perkembangan industri baru dan peluang kerja di ASEAN. Pada tahun 2030, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan mencapai USD 2 triliun, menunjukkan potensi pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja yang sangat besar. Komunitas ekonomi ASEAN dan perjanjian perdagangan bebas memberikan kerangka kerjasama dan integrasi ekonomi, memungkinkan ASEAN untuk memanfaatkan berbagai peluang ekonomi di kawasan.

Startup dan ekonomi digital menjadi pendorong pertumbuhan di kawasan, dengan strategi utama Indonesia adalah meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat daya saing dalam mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dalam keketuaannya yang sedang diemban tahun ini. Transformasi ASEAN menjadi kawasan digital sangat penting bagi kawasan untuk menuai keuntungan dari integrasi ekonomi.

Inisiatif Konektivitas Pembayaran Regional (RPC) yang lebih luas merupakan langkah signifikan untuk mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital ASEAN, yang mewakili potensi ASEAN untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional dan dunia. Dengan demikian, ekonomi digital menghadirkan peluang yang signifikan bagi ASEAN untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saingnya, sekaligus mempromosikan integrasi dan kolaborasi regional.

- Advertisement -

Selain itu, ASEAN memiliki peluang yang sangat besar dalam pengembangan ekonomid digital di kawasan. Menurut laporan yang dikeluarkan oleh International Monetery Fund (IMF) menyatakan bahwa total populasi masyarakat ASEAN pada 2023 diperkirakan mencapai 679,79 juta jiwa, dari total populasi tersebut 36% diantaranya merupakan pemuda atau usia produktif di bawah 35 tahun. Untuk itu, pemberdayaan pemuda atau generasi muda oleh pemerintah secara khusus harus dilakukan, agar kemudian para pemuda dapat disiapkan sebagai generasi unggul menghadapi perubahan yang begitu cepat termasuk ekonomi digital di dalamnya.

Tantangan yang dihadapi ASEAN dalam Ekonomi Digital

Salah satu tantangan utama yang dihadapi ASEAN dalam ekonomi digital adalah kebutuhan akan infrastruktur dan konektivitas digital. Membangun infrastruktur digital untuk memfasilitasi konektivitas sangat penting untuk memungkinkan orang melakukan transaksi antar negara. ASEAN telah mengakui pentingnya konektivitas digital dan telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung terwujudnya komunitas digital ASEAN melalui perencanaan strategis dan kerja sama. Namun, masih ada jalan panjang untuk meningkatkan infrastruktur dan konektivitas digital di kawasan ini. Meskipun demikian, ekonomi digital di ASEAN tumbuh, khususnya di sektor start-up dan e-commerce.

Tantangan signifikan lainnya bagi ASEAN dalam ekonomi digital adalah kebutuhan akan keterampilan dan pendidikan digital. Peningkatan keterampilan literasi digital sangat penting dalam mendukung kemajuan dan berkontribusi pada keberhasilan transformasi ekonomi digital. Pengembangan keterampilan digital merupakan pilar penting dalam menciptakan basis pasar tunggal seiring berkembangnya teknologi, industri, dan permintaan di ASEAN. Namun, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam keterampilan digital di seluruh kawasan, dengan beberapa negara berjuang untuk mengimbangi laju transformasi digital.

Masalah keamanan siber dan privasi data juga merupakan tantangan besar bagi ASEAN dalam ekonomi digital. Ancaman keamanan siber menjadi semakin canggih dan kompleks, dan negara-negara ASEAN perlu mengambil langkah-langkah untuk melindungi warganya dari ancaman tersebut. Selain itu, perlindungan data pribadi merupakan isu krusial yang perlu diperhatikan di era ekonomi digital. Operator telepon seluler, misalnya, perlu memastikan bahwa mereka melindungi data pribadi konsumen sambil tetap memberikan layanan yang berharga. Secara keseluruhan, mengatasi tantangan kritis ini sangat penting bagi ASEAN untuk menyadari sepenuhnya potensi ekonomi digital dan memastikan bahwa semua warga negara dapat memanfaatkan peluangnya.

Dengan sekelumit tantangan yang telah dijabarkan sebelumnya. Lalu, apakah ASEAN benar-benar mampu mendapatkan manisnya hasil dari ekonomi digital? Maka dari itu, sekali lagi mimpi besar ini tidak akan terwujud tanpa sinergitas dari berbagai pihak, baik dari masyarakat maupun dari pemangku kebijakan itu sendiri.

Kemal Mabruri
Kemal Mabruri
Kemal Al Kautsar Mabruri, merupakan mahasiswa program studi Hubungan Internasional di Universitas Islam Indonesia. Dia memiliki ketertarikan terhadap isu-isu pembangunan, didalamnya mencakup ekonomi internasional, pemberdayaan, migrasi dan pengungsi dengan fokus kajian di wilayah Asia Tenggara serta Asia Pasifik dan oceania.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.